PARIS
- Menteri Luar Negeri China meminta Amerika Serikat (AS) untuk merespon
dengan tenang ancaman Korea Utara (Korut). Korut mengancam akan
membatalkan pertemuan antara kedua pemimpin negara.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan masalah seputar situasi semenanjung Korea harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kegagalan diplomatik di masa lalu.
Wang Yi mengatakan semua pihak, terutama AS, harus menghargai kesempatan pertemuan ini untuk perdamaian dan tidak boleh bertindak menjadi penghalang.
"Tindakan yang telah diambil Korea Utara untuk mengurangi ketegangan di semenanjung Korea harus diapresiasi," ujar Wang yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Paris.
“Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi kedua pihak untuk bekerja ke arah yang sama, bukan sebaliknya. Yang ingin saya tekankan adalah bahwa situasi yang mereda saat ini pada masalah semenanjung telah dimenangkan dengan susah payah,” jelasnya seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (17/5/2018).
Prospek pertemuan puncak Trump-Kim telah meningkatkan harapan kesepakatan untuk denuklirisasi semenanjung Korea.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu di Singapura bulan depan untuk membahas pembatasan program senjata nuklir Pyongyang.
Tetapi Korut membatalkan pembicaraan dengan Korea Selatan (Korsel) pekan ini dan mengatakan tidak akan menghadiri pembicaraan di Singapura. Korut berang dengan latihan militer yang dilakukan oleh militer AS dan Korsel.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan masalah seputar situasi semenanjung Korea harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kegagalan diplomatik di masa lalu.
Wang Yi mengatakan semua pihak, terutama AS, harus menghargai kesempatan pertemuan ini untuk perdamaian dan tidak boleh bertindak menjadi penghalang.
"Tindakan yang telah diambil Korea Utara untuk mengurangi ketegangan di semenanjung Korea harus diapresiasi," ujar Wang yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Paris.
“Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi kedua pihak untuk bekerja ke arah yang sama, bukan sebaliknya. Yang ingin saya tekankan adalah bahwa situasi yang mereda saat ini pada masalah semenanjung telah dimenangkan dengan susah payah,” jelasnya seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (17/5/2018).
Prospek pertemuan puncak Trump-Kim telah meningkatkan harapan kesepakatan untuk denuklirisasi semenanjung Korea.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu di Singapura bulan depan untuk membahas pembatasan program senjata nuklir Pyongyang.
Tetapi Korut membatalkan pembicaraan dengan Korea Selatan (Korsel) pekan ini dan mengatakan tidak akan menghadiri pembicaraan di Singapura. Korut berang dengan latihan militer yang dilakukan oleh militer AS dan Korsel.
Credit sindonews.com