WASHINGTON
- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkritik Rusia karena
tidak cukup berupaya memerangi radikalisasi dan terorisme di dalam
negeri mereka sendiri, khususnya di wilayah perbatasan.
"AS dan banyak orang di wilayah ini prihatin mengenai radikalisasi yang terjadi di Rusia," kata perwakilan Kemhan AS AS, Letnan. Kolonel Kone Faulkner, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/5).
"Rusia mengkritik negara-negara yang membantu Afghanistan memerangi terorisme, tetapi tidak melakukan cukup untuk mengatasi masalah radikalisasi dan perekrutan teroris di dalam perbatasannya sendiri," sambungnya.
Terkait dengan situasi di Afghanistan, Faulkner menolak untuk berspekulasi tentang jumlah anggota ISIS di negara itu saat ini. Tetapi dia menekankan bahwa Washington akan terus bekerja dengan pemerintah Afghanistan untuk mengurangi kehadiran ISIS di negara itu, setelah menghancurkan jaringan utama kelompok itu di Irak dan Suriah.
Pernyataan Faulkner ini sendiri merupakan respon atas pernyataan yangd dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Oleg Syromolotov.
pada awal Mei lalu, Syromolotov mengatakan bahwa ISIS, bersama dengan teroris yang melarikan diri dari Suriah dan Irak, memperkuat posisi mereka di Afghanistan utara, menjadikannya sebagai benteng baru terorisme internasional.
Menurut Syromolotov, teroris di Afghanistan berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang sah dan merebut wilayah negara-negara Asia Tengah dan Rusia untuk menciptakan negara kuasi.
Syromolotov juga menekankan bahwa militan melarikan diri ke Afghanistan dengan dukungan eksternal yang jelas dari sponsor, di antaranya adalah organisasi negara dan badan intelijen dari beberapa negara.
"AS dan banyak orang di wilayah ini prihatin mengenai radikalisasi yang terjadi di Rusia," kata perwakilan Kemhan AS AS, Letnan. Kolonel Kone Faulkner, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/5).
"Rusia mengkritik negara-negara yang membantu Afghanistan memerangi terorisme, tetapi tidak melakukan cukup untuk mengatasi masalah radikalisasi dan perekrutan teroris di dalam perbatasannya sendiri," sambungnya.
Terkait dengan situasi di Afghanistan, Faulkner menolak untuk berspekulasi tentang jumlah anggota ISIS di negara itu saat ini. Tetapi dia menekankan bahwa Washington akan terus bekerja dengan pemerintah Afghanistan untuk mengurangi kehadiran ISIS di negara itu, setelah menghancurkan jaringan utama kelompok itu di Irak dan Suriah.
Pernyataan Faulkner ini sendiri merupakan respon atas pernyataan yangd dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Oleg Syromolotov.
pada awal Mei lalu, Syromolotov mengatakan bahwa ISIS, bersama dengan teroris yang melarikan diri dari Suriah dan Irak, memperkuat posisi mereka di Afghanistan utara, menjadikannya sebagai benteng baru terorisme internasional.
Menurut Syromolotov, teroris di Afghanistan berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang sah dan merebut wilayah negara-negara Asia Tengah dan Rusia untuk menciptakan negara kuasi.
Syromolotov juga menekankan bahwa militan melarikan diri ke Afghanistan dengan dukungan eksternal yang jelas dari sponsor, di antaranya adalah organisasi negara dan badan intelijen dari beberapa negara.
Credit sindonews.com