Senin, 16 April 2018

Lembaga Ilmiah Suriah Bantah Miliki Fasilitas Senjata Kimia



Lembaga Ilmiah Suriah Bantah Miliki Fasilitas Senjata Kimia
Kepala Institut Pengembangan Industri Farmasi dan Kimia Suriah, Saeed Saeed, membantah lembaganya memiliki fasilitas senjata kimia. Foto/Istimewa


DAMASKUS - Seorang pejabat lembaga penelitian ilmiah Suriah membantah memiliki fasilitas senjata kimia. Lembaga penelitian ilmiah Suriah adalah salah satu fasilitas yang terkena serangan rudal pimpinan Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.

Kepala Institut Pengembangan Industri Farmasi dan Kimia, Saeed Saeed mengatakan, pusat penelitian itu digunakan oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) pada 2013.

"OPCW telah mengunjungi gedung ini sejak 2013 hingga baru-baru ini dan melakukan pemeriksaan," katanya kepada wartawan setelah serangan yang menghancurkan fasilitas.

"Bangunan itu adalah basis kerja, di mana para ahli OPCW melakukan misi di Suriah. Mereka akan membawa semua sampel yang dicurigai dari lokasi yang berbeda ke gedung ini dan mereka telah mengeluarkan dua laporan yang menyatakan bahwa bangunan ini kosong dari bahan kimia untuk peperangan apa pun," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Senin (16/4/2018).

Ia menekankan bahwa jika bangunan itu berisi senjata kimia, seperti yang diklaim oleh AS, ia dan rekan-rekannya tidak dapat berdiri di sana setelah serangan tanpa memakai topeng.

OPCW telah melakukan pekerjaannya pada akhir 2013 ketika tentara Suriah setuju untuk menyerahkan gudang senjata kimia. Pada Juni 2014, seluruh gudang senjata kimia dari tentara Suriah diserahkan ke OPCW.

Namun setelah tentara Suriah menyerahkan senjata kimia, negara-negara Barat terus menuduh pasukan pemerintah menggunakan senjata kimia, meskipun pemerintah Suriah berulang kali membantah bahwa mereka tidak pernah menggunakan senjata semacam itu.

Pada 7 April, para pemberontak di distrik Douma di desa Ghouta Timur, Damaskus, menuduh pasukan pemerintah Suriah menggunakan gas klorin dalam serangan di daerah itu, sebuah klaim yang tidak pernah diakui oleh tentara dan pemerintah Suriah.

Sebelumnya pada hari Sabtu, AS, Inggris dan Prancis meluncurkan serangan rudal terhadap posisi militer Suriah, termasuk pusat penelitian ilmiah di lingkungan Barzeh di timur laut Damaskus. 






Credit  sindonews.com