Gedung Putih menyebut Presiden Trump tetap ingin pasukan AS di Suriah bisa segera pulang. (REUTERS/Win McNamee/Pool)
Hal ini disampaikan setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut pihaknya telah meyakinkan Trump untuk terlibat di Suriah untuk jangka panjang.
"Misi AS tak berubah--presiden sudah menegaskan dia ingin pasukan AS pulang sesegera mungkin," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (16/4).
"Kami bertekad sepenuhnya menghancurkan ISIS dan menciptakan kondisi yang bisa mencegah kebangkitannya. Selain itu, kami berharap sekutu dan rekan di kawasan mengambil tanggung jawab lebih besar, baik secara militer maupun finansial, dalam mengamankan kawasan."
|
Macron sebelumnya dikutip menyiratkan Perancis memainkan peran penting dalam mengubah pikiran Trump hingga tetap terlibat dalam konflik.
"Sepuluh hari lalu, Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat wajib menarik diri dari Suriah," kata Macron.
"Saya yakinkan Anda, kami telah meyakinkannya bahwa penting untuk tetap terlibat dalam jangka panjang," kata Macron masih dalam wawancara BFMTV.
Merujuk pada pernyataan Trump terhadap Rusia di Twitter, Macron mengatakan "hal kedua yang kami yakinkan padanya adalah dia mesti membatasi serangannya pada senjata kimia, ketika terjadi kehebohan media via twit, saya yakin Anda mengetahuinya."
|
Serangan pada Sabtu mengincar tiga fasilitas diduga pabrik senjata kimia, sebagai respons atas insiden yang disebut negara-negara Barat sebagai serangan gas dengan korban puluhan jiwa di kota Douma.
Macron mengatakan AS, Perancis dan Inggris mengincar "situs yang sangat terarah pada penggunaan senjata kimia" dalam misi yang berlangsung "sempurna.
Credit cnnindonesia.com