Rabu, 07 Maret 2018

Berkilah, China Sebut Peningkatan Anggaran Militernya Rendah


Berkilah, China Sebut Peningkatan Anggaran Militernya Rendah
Ilustrasi militer China. (REUTERS/Stringer)


Jakarta, CB -- China menyebut peningkatan anggaran militernya untuk 2018 merupakan langkah yang proporsional dan nilainya terbilang rendah. Penambahan terbesar dalam tiga tahun terakhir ini, menurut Beijing, bukan untuk bersaing dengan Amerika Serikat.

Pada pembukaan rapat parlemen, China mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan sebesar 8,1 persen, mendorong program modernisasi militernya yang ambisius dan membuat negara-negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan khawatir.

Dalam artikel editorial yang diterbitkan pada Selasa (6/3), surat kabar pemerintah China Daily menyebut angka itu memicu "tudingan dari pelaku-pelaku seperti biasanya."


"Anggaran pertahanan China bukan yang terbesar--hanya seperempat dari anggaran militer Amerika Serikat--dan tidak punya angka pertumbuhan yang tercepat," tulis surat kabar berbahasa Inggris itu, dikutip Reuters.

"Dan jika dihitung per kapita, militer China tertinggal jauh di belakang negara-negara besar lainnya."

Anggaran pertahanan China dipantau oleh seluruh dunia untuk mencari tahu niat strategis Beijing yang tengah mengembangkan kapabilitas militernya, termasuk jet tempur siluman, kapal induk dan peluru kendali anti-satelit.

Jet tempur China.
Jet tempur China. (AFP Photo/Frederic J Brown)
China berkeras anggaran militernya transparan dan tidak mengancam pihak manapun, hanya berdasarkan kebutuhan pembaruan alat-alat lama dan mempertahankan kepentingan sahnya, meski semakin menunjukkan sikap tegas dalam sengketa Laut China Selatan.

Di Laut China Timur dan Selatan, China hanya berusaha membela diri, kata China Daily.

"Negara ini kepentingan maritimnya semakin diganggu dalam beberapa tahun terakhir, sehingga upaya memperkuar militer sah saja untuk menjaga kepentingan dan melawan ancaman yang mungkin mewujud dari postur agresif pihak lain yang kesal dengan kebangkitannya."

China memandang Amerika Serikat sebagai ancaman keamanan terbesarnya. Negara dengan anggaran pertahanan terbesar itu kerap mengkhawatirkan Beijing dengan menggelar patroli kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan sama-sama merasa tersaingi.

Presiden Amerika Serikat telah mengajukan anggaran pertahanan terbesar negaranya sejak 2011, berfokus memperkuat pertahanan nuklir dan menangkal kekuatan China dan Rusia.

Anggaran resmi pertahanan China bernilai seperempat dari Amerika Serikat, meski banyak analis dan diplomat yang menyebut Beijing menyembunyikan angka sesungguhnya.





Credit  cnnindonesia.com