MANILA
- Kota Caloocan di Filipina dilaporkan telah memecat sekitar 1.200
petugas polisi mereka, atau seluruh anggota polisi yang ada di kota itu.
Pemecatan massal ini dilakukan setelah beberapa dari mereka dituduh
membunuh tiga remaja dan merampok sebuah rumah.
Kepala polisis Manila, Oscar Albayalde menuturkan, setiap petugas di kota tersebut akan dilatih ulang dan dievaluasi. Selain itu, yang tidak terbukti melakukan kesalahan akan ditugaskan ke yurisdiksi lain.
"Dengan tuduhan berat yang dikenakan terhadap pasukan tersebut dalam waktu singkat, keputusan tersebut dibuat untuk memecat seluruh pasukan polisi Caloocan, sebuah kota di wilayah metropolitan Manila," ucap Albayalde, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/9).
Albayalde mengatakan, petugas korup dan kriminal akan ditendang, sementara petugas yang tidak bersalah akan dilatih ulang dan ditugaskan kembali. Sebanyak 62 petugas telah dibebastugaskan secara permanen dan yang lainnya harus dilatih ulang.
Dia kemudian mengatakan bahwa pemecatan itu akan dilakukan dalam beberaapa tahap dan untuk sementara sebuah batalion keselamatan publik akan bertindak sebagai kepolisian kota.
"Reshuffle adalah tindakan drastis, tapi kita harus melakukan ini untuk menjauhkan mereka dari pengaruh buruk, dan mencegahnya terlibat dalam kegiatan kriminal di masa depan. Tidak mengherankan jika para petugas lain mengikuti contoh buruk dari mereka yang terlibat dalam pembunuhan dan kegiatan ilegal lainnya," ungkapnya.
Pengumuman pemecatan massal dan pelatihan ulag tersebut disambut baik oleh tokoh-tokoh di Filipina, salah satunya Uskup Caloocan Pablo Virgilio David.
"Inilah satu-satunya cara agar (Kepolisian Nasional Filipina) dapat melindungi integritas seluruh institusi kepolisian dengan mendisiplinkan barisan mereka sendiri dan hanya mengikuti perintah yang adil dan sah dari atasan mereka," kata David.
Kepala polisis Manila, Oscar Albayalde menuturkan, setiap petugas di kota tersebut akan dilatih ulang dan dievaluasi. Selain itu, yang tidak terbukti melakukan kesalahan akan ditugaskan ke yurisdiksi lain.
"Dengan tuduhan berat yang dikenakan terhadap pasukan tersebut dalam waktu singkat, keputusan tersebut dibuat untuk memecat seluruh pasukan polisi Caloocan, sebuah kota di wilayah metropolitan Manila," ucap Albayalde, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/9).
Albayalde mengatakan, petugas korup dan kriminal akan ditendang, sementara petugas yang tidak bersalah akan dilatih ulang dan ditugaskan kembali. Sebanyak 62 petugas telah dibebastugaskan secara permanen dan yang lainnya harus dilatih ulang.
Dia kemudian mengatakan bahwa pemecatan itu akan dilakukan dalam beberaapa tahap dan untuk sementara sebuah batalion keselamatan publik akan bertindak sebagai kepolisian kota.
"Reshuffle adalah tindakan drastis, tapi kita harus melakukan ini untuk menjauhkan mereka dari pengaruh buruk, dan mencegahnya terlibat dalam kegiatan kriminal di masa depan. Tidak mengherankan jika para petugas lain mengikuti contoh buruk dari mereka yang terlibat dalam pembunuhan dan kegiatan ilegal lainnya," ungkapnya.
Pengumuman pemecatan massal dan pelatihan ulag tersebut disambut baik oleh tokoh-tokoh di Filipina, salah satunya Uskup Caloocan Pablo Virgilio David.
"Inilah satu-satunya cara agar (Kepolisian Nasional Filipina) dapat melindungi integritas seluruh institusi kepolisian dengan mendisiplinkan barisan mereka sendiri dan hanya mengikuti perintah yang adil dan sah dari atasan mereka," kata David.
Credit sindonews.com