PYONGYANG
- Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, dilaporkan mendesak
ilmuwan negara tersebut untuk memperkuat usaha mereka untuk
mengembangkan kemampuan nuklir. Begitu laporan kantor berita Korut,
KCNA.
Menurut KCNA, Jong-un mengatakan para ilmuwan Korut harus memajukan penelitian ilmiah mereka untuk memperkuat kekuatan penangkal nuklir Pyongyang.
"Berkat ekonomi independen, konsorsium ilmuwan, tentara dan rakyat, kemenangan terakhir revolusi ideologi Juche telah ditentukan sebelumnya," kata Jong-un seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (10/9/2017).
Juche adalah ideologi resmi yang dianut di Korut. Juche mengandung prinsip bahwa "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu". Juche mengandung pengertian "self-reliance" atau "percaya pada kemapuan sendiri". Ideologi ini pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung sekitar awal tahun 1955.
Pada awal bulan ini, Korut mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji bom hidrogen yang dapat dimuat ke rudal balistik antar benua (ICBM) yang memicu kecaman di seluruh dunia. Beberapa hari sebelum uji coba, Pyongyang meluncurkan rudal di atas Jepang.
Korut mengatakan bahwa pihaknya perlu mengembangkan senjata untuk melindungi dirinya dari agresi Amerika Serikat (AS). Negara ini terus mengejar program nuklir dan misilnya untuk menentang kecaman internasional. Rezim Pyongyang pun telah mengancam melakukan aksi yang lebih banyak sebagai tanggapan atas sanksi PBB yang baru dan tekanan AS.
Menurut KCNA, Jong-un mengatakan para ilmuwan Korut harus memajukan penelitian ilmiah mereka untuk memperkuat kekuatan penangkal nuklir Pyongyang.
"Berkat ekonomi independen, konsorsium ilmuwan, tentara dan rakyat, kemenangan terakhir revolusi ideologi Juche telah ditentukan sebelumnya," kata Jong-un seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (10/9/2017).
Juche adalah ideologi resmi yang dianut di Korut. Juche mengandung prinsip bahwa "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu". Juche mengandung pengertian "self-reliance" atau "percaya pada kemapuan sendiri". Ideologi ini pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung sekitar awal tahun 1955.
Pada awal bulan ini, Korut mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji bom hidrogen yang dapat dimuat ke rudal balistik antar benua (ICBM) yang memicu kecaman di seluruh dunia. Beberapa hari sebelum uji coba, Pyongyang meluncurkan rudal di atas Jepang.
Korut mengatakan bahwa pihaknya perlu mengembangkan senjata untuk melindungi dirinya dari agresi Amerika Serikat (AS). Negara ini terus mengejar program nuklir dan misilnya untuk menentang kecaman internasional. Rezim Pyongyang pun telah mengancam melakukan aksi yang lebih banyak sebagai tanggapan atas sanksi PBB yang baru dan tekanan AS.
Credit sindonews.com