LONDON
- Menteri Luar Negeri Inggris Borish Johnson yakin, dunia
internasional akan bersatu untuk melawan ancaman yang dimunculkan Korea
Utara (Korut). Pernyataan Johnson muncul tidak lama setelah Korut
kembali melakukan uji coba rudal balistik.
"Terjadi peluncuran rudal lainnya oleh Korut. Masyarakat Inggris dan internasional akan berdiri bersama dalam menghadapi provokasi ini," ucap Johnson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (15/9).
Sebelumnya diwartakan, militer Korea Selatan (Korsel) menyebut Korut pada hari Jumat pagi melepaskan sebuah rudal tak dikenal ke arah timur dari distrik Sunan di ibukota, Pyongyang.
Blue House, istana kepresidenan Korsel, telah meminta sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional mendesak pasca negara tetangganya itu menembakkan rudal.
Peluncuran ini terjadi sehari setelah Korut mengancam akan menenggelamkan Jepang dan mereduksi AS menjadi abu dan kegelapan karena mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan sanksi baru terhadapnya untuk uji coba nuklirnya pada 3 September.
Media Jepang melaporkan, rudal tersebut terbang di atas Jepang dan jatuh di laut Pasifik sekitar 2.000 km ke timur dari Hokkaido.
Penduduk Jepang pun mendapatkan peringatan untuk berlindung. Warga Jepang melaporkan, jika rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) tidak diluncurkan sebagai tanggapan atas peluncuran itu.
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa Jepang sangat memprotes apa yang disebutnya sebagai provokasi terbaru dari Pyongyang yang tidak dapat ditolerir.
"Terjadi peluncuran rudal lainnya oleh Korut. Masyarakat Inggris dan internasional akan berdiri bersama dalam menghadapi provokasi ini," ucap Johnson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (15/9).
Sebelumnya diwartakan, militer Korea Selatan (Korsel) menyebut Korut pada hari Jumat pagi melepaskan sebuah rudal tak dikenal ke arah timur dari distrik Sunan di ibukota, Pyongyang.
Blue House, istana kepresidenan Korsel, telah meminta sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional mendesak pasca negara tetangganya itu menembakkan rudal.
Peluncuran ini terjadi sehari setelah Korut mengancam akan menenggelamkan Jepang dan mereduksi AS menjadi abu dan kegelapan karena mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan sanksi baru terhadapnya untuk uji coba nuklirnya pada 3 September.
Media Jepang melaporkan, rudal tersebut terbang di atas Jepang dan jatuh di laut Pasifik sekitar 2.000 km ke timur dari Hokkaido.
Penduduk Jepang pun mendapatkan peringatan untuk berlindung. Warga Jepang melaporkan, jika rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) tidak diluncurkan sebagai tanggapan atas peluncuran itu.
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa Jepang sangat memprotes apa yang disebutnya sebagai provokasi terbaru dari Pyongyang yang tidak dapat ditolerir.
Credit sindonews.com