Selasa, 01 November 2016

Pesawat Caribou Pemda Puncak tabrak gunung


Pesawat Caribou Pemda Puncak tabrak gunung
(ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Timika (CB) - Pesawat DHC4 Caribou PK-SWW milik Pemerintah Daerah Puncak yang hilang kontak pada Senin (31/10) ditemukan dalam keadaan hancur setelah menabrak gunung pada ketinggian sekitar 12.800 kaki di lokasi perbatasan antara Jila dan Ilaga, Papua.

Kepala Kantor SAR Timika Makhfud selaku koordinator misi pencarian pesawat DHC4 Caribou itu di Timika, Selasa, mengatakan pesawat nahas itu ditemukan oleh pesawat Trigana Air PK-YRF yang dipiloti Kapten Sormin pada Selasa pagi pukul 06.30 WIT di posisi 04.06'48 Bujur Barat dan 137.38'88 Bujur Timur, enam mil dari Ilaga, sembilan mil dari Jila.

"Lokasi itu lebih dekat ke Ilaga dibandingkan ke Jila. Kondisi pesawat hancur. Sedangkan kondisi kru pesawat belum bisa kami pastikan. Mudah-mudahan ada keajaiban," kata Makhfud.

Makhfud belum bisa memastikan apakah pesawat itu menabrak Gunung Gergaji di wilayah perbatasan Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Puncak.

"Nama gunungnya saya tidak tau persis," ujar Makhfud.

Sementara itu, Posko SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika sedang menyiapkan personel untuk mengevakuasi pesawat dan korban dari lokasi kecelakaan.

Rencananya, tim SAR Timika dan prajurit Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dikerahkan ke lokasi kecelakaan menggunakan helikopter Camuf milik maskapai Trigana Air.

Pesawat DHC4 PK-SWW jenis turbo Caribou buatan Kanada tahun 1971 milik Pemerintah Kabupaten Puncak saat hilang dipiloti oleh Kapten Fahmi Parhat (56) dengan Kopilot R Fendy Ardianto (38), Steven David Basari (35) selaku EOB dsn Endri Baringin Sakti P (40) selaku FOO.

Pesawat yang mengangkut 3,1 ton bahan bangunan itu dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan dari Timika ke Ilaga pada Senin (31/10) pagi.

Credit  ANTARA News


Pesawat Pemda Puncak sudah ditemukan


Pesawat Pemda Puncak sudah ditemukan
Ilustrasi--Pesawat DHC-4 Caribou. (Wikimedia Commons)
Jayapura (CB) - Tim SAR menemukan pesawat Caribou dengan kode penerbangan PK-SWW milik Pemerintak Daerah (Pemda) Puncak, Papua, sekitar pukul 06.30 WIT.

"Tim SAR saat ini sedang dipersiapkan menuju lokasi," Kepala SAR Timikia Mahfud kepada Antara, Selasa.

Tim SAR Timika dan TNI Angkatan Udara kemarin mencari pesawat DHC4 Caribou PK-SWW milik Pemerintah Puncak, yang diduga jatuh karena hilang kontak sejak Senin pagi, di wilayah perbatasan Distrik Jila dan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Timika Hendra Salawane kemarin mengatakan tim SAR Timika dan TNI Angkatan Udara mengerahkan helikopter untuk mencari pesawat tersebut, namun kabut tebal menghalami upaya pencarian.

Misi pencarian difokuskan di lokasi tertangkapnya signal ILT pesawat DHC4 Caribou di kawasan perbatasan Distrik Jila dan Ilaga.

Pesawat DHC4 Caribou yang kemarin pagi hilang kontak dipiloti oleh Kapten Farhat Limi, serta kru yang meliputi R Fendi Ardianto, Steven dan Andi Baringan. Pesawat itu mengangkut bahan bangunan seberat 3,1 ton menuju Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak.

Pesawat itu berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Senin pukul 07.57 WIT dan dijadwalkan mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga pukul 08.22 WIT.

Kontak pertama radio di Ilaga dengan pilot pesawat terjadi pada pukul 08.23 WIT. Pilot melaporkan bahwa pesawat baru akan mendarat di Ilaga pada pukul 08.27 WIT.

Pada pukul 08.30 WIT, petugas di Bandara Ilaga kembali mengontak pilot pesawat melalui radio, namun tidak ada tanggapan. Selanjutnya petugas Bandara Aminggaru Ilaga meminta bantuan pesawat lain yang melintas di lokasi itu untuk menginformasikan jika menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat DHC4 Caribou.

Credit  ANTARA News



Ini kronologi pesawat Caribou hilang kontak di Papua


Ini kronologi pesawat Caribou hilang kontak di Papua
Kementerian Perhubungan (ANTARA FOTO/Jojon)
 
Jakarta (CB) - Pesawat DHC-4A Turbo Caribou milik Pemkab Puncak, Papua yang dioperasikan oleh perkumpulan penerbangan Alfa Indibesia pada Senin pagi hilang kontak dalam penerbangan dari Timiki ke Ilaga dan masih dalam pencarian.

Kementerian Perhubungan menjelaskan kronologi kejadian sebelum pesawat itu tidak dapat dikontak dan dinyatakan hilang.

"Kejadiannya pada Senin 31 Oktober 2016, ini masih dalam proses pencarian," kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Muzaffar Ismail ketika ditemui di Kementerian Perhubungan di Jakarta, Senin.

Pesawat itu tinggal landas dari Bandara Timika jam 22.57 UTC (07.57 WIT) dan diperkirakan tiba di Ilaga pada 08.22 WIT. Kontak terakhir dengan bandara Ilaga jam 08.23 WIT, melaporkan posisinya berada Ilaga Pass dan koreksi waktu tiba menjadi jam 08.27 WIT.

Pukul 08.30 WIT, Ilaga Radio mencoba mengontak awak pesawat, namun tidak ada respons. Petugas Ilaga melalui radio mencoba meminta bantuan kepada awak pesawat yang melintas di area Ilaga, namun sampai jam 09.20 WIT tidak ada informasi mengenai posisinya, sehingga petugas Airnav Sentani menyatakan pesawat dinyatakan hilang.

Selanjutnya, pada pukul 08.22 WIT petugas tower Timika menerima laporan dari pesawat yang melintas bahwa sinyal ELT diduga dari pesawat Caribou diterima pada posisi 40 NM-45 NM atau posisi antara Ilaga Pass dengan Jila Pass pada jam 09.31 WIT.

Hingga saat ini telah dibentuk posko SAR di Bandara Timika. Menurut data penerbangan, ada empat awak dalam pesawat, sedangkan muatan yang dibawa berupa bahan bangunan seberat kurang lebih 3.130 kilogram.

Pesawat DHC-4A Turbo Caribou teregistrasi dengan kode PK-SWW, dengan tahun pembuatan 7 Desember 1971. Pemiliknya Pemda Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, dan dioperasikan oleh perkumpulan penerbangan Alfa Indibesia.




Credit  ANTARA News