MOSKOW
- Norwegia telah diperingatkan keras oleh politisi senior Rusia bahwa
negara itu bisa jadi target serangan nuklir Rusia setelah mengizinkan
pengerahan 330 marinir Amerika Serikat (AS) di wilayahnya. Pengerahan
ratusan marinir AS itu dianggap sebagai ancaman militer langsung
terhadap Rusia.
Peringatan itu disampaikan Frants Klintsevich,
Wakil Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Parlemen Rusia, dalam
wawancaranya dengan channel Rusia, TV2.
Norwegia
bergabung dengan NATO pada tahun 1949 dengan jaminan tidak akan
mengizinkan pasukan asing ditempatkan di sana. “Ini sangat berbahaya
untuk Norwegia dan Norwegia,” ujarnya mengacu pada izin penyebaran 330
marinir AS di Norwegia.
”Bagaimana kiami harus bereaksi terhadap
ini? Kami sebelumnya tidak pernah memasang Norwegia pada daftar target
untuk senjata strategis kami. Tetapi jika ini berkembang, penduduk
Norwegia akan menderita,” ujarnya.
”Karena kami perlu bereaksi
terhadap ancaman militer definitif. Dan kami memiliki hal-hal untuk
bereaksi terhadap itu, saya mungkin juga mengatakan seperti itu,” lanjut
dia, yang dikutip semalam (31/10/2016).
Namun, Menteri
Pertahanan Norwegia, Ine Eriksen Soreide, telah menolak kritik Rusia.
Dia mengatakan bahwa penyebaran 330 marinir AS di dekat
Trondheim—sekitar 700 mil dari perbatasan Rusia—hanya uji coba yang akan
dipertimbangkan kembali pada tahun depan.
“Tidak ada alasan
objektif bagi Rusia untuk bereaksi terhadap ini. Tetapi Rusia bereaksi
pada saat dengan cara yang sama terhadap hampir semua negara-negara
NATO,” katanya.
Komandan Korps Marinir AS untuk Eropa dan Afrika,
Mayor Jenderal Niel Nelson, mengatakan bahwa penyebaran ratusan marinir
itu akan memberikan kesempatan bagi korps untuk berlatih langsung
dengan pasukan Norwegia.
”Setelah merotasi kehadiran (militer) di
Norwegia akan meningkatkan kemampuan kolektif dari dua kekuatan kami
untuk bekerja sama” ujarnya.
Credit Sindonews