Rabu, 04 Maret 2015
Pencarian Air Asia Usai, Ribuan Dollar Diserahkan
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, berjabatan dengan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat upacara penyerahan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Operasi pencarian serpihan dan korban jatuhnya AirAsia sudah dilakukan sejak 28 Desember 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
CB , Surabaya: Selain menutup operasi pokok pencarian korban Air Asia QZ8501, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo juga menyerahkan ribuan dolar Singapura milik para penumpang, barang itu berbentuk kotak yang dibungkus plastik hitam.
"Ada tiga kardus barang penumpang yang isinya uang. Ada yang 8 ribu, ada 5 ribu dan ada yang 500 dolar Singapura," kata Bambang kepada wartawan di posko crisis center usai melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, Selasa, 3 Maret 2015.
Menurut Bambang, uang yang diserahkan itu tidak sedikit, barang itu langsung diserahkan kepada Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko untuk dilanjutkan penyerahannya kepada pihak keluarga yang berhak menerimanya. "Kami serahkan kepada Pak Sunu untuk diserahkan kepada keluarga."
Adapun Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan barang penumpang yang berupa uang yang diserahkan pada hari ini merupakan temuan terbesar sejak awal operasi pencarian."Uang yang diserahkan kali ini terbesar," ujarnya.
Sunu menjelaskan apabila ada temuan barang milik para penumpang Air Asia, maka pihaknya akan langsung menyerahkan kepada keluarga apabila sudah teridentifikasi. "Namun, apabila tidak teridentifikasi, maka kami umumkan kepada keluarga, jika ada yang mengaku dan itu benar, langsung kami serahkan," kata dia.
Barang temuan itu, lanjut dia, sebenarnya sudah banyak yang ditemukan sejak awal operasi pencarian, salah satunya seperti uang yang ada di dompet korban, karena teridentifikasi pemiliknya, maka langsung diserahkan kepada keluarganya. "Banyak barang-barang korban yang telah kami kembalikan," Sunu menambahkan.
Namun, apabila barang korban tidak ditemukan oleh tim Basarnas saat pencarian, maka barang itu dianggap hilang dan tidak ada ganti rugi atau dana kompensasinya. "Yang mendapatkan dana kompensasi itu hanyalah jiwanya," jelas Sunu.
Pantauan Tempo, tiga kotak yang diserahkan itu dibungkus plastik hitam dan diberi tulisan pemiliknya, kotak pertama bertulisakan Herumanto Tanus (Surabaya), kotak kedua bertuliskan Yuni Indah (Ponorogo) dan kotak ketiga bertuliskan Inda Riani Abraham, jalan Manukan Lor-3L, Manukan Kulon Tandes Surabaya. Tiga kotak itu langsung dikomunikasikan kepada keluarga yang bersangkutan untuk diambil.
Credit TEMPO.CO