Kamis, 05 Maret 2015

Begini Ganasnya Alam Pulau Nusakambangan, Alcatraz Ala Indonesia

Begini Ganasnya Alam Pulau Nusakambangan, Alcatraz Ala Indonesia
 
Jakarta (CB) - Nama Pulau Nusakambangan kembali mendunia belakangan ini, sebagian media asing menyebutnya sebagai Alcatraz-nya Indonesia. Hal ini dipicu rencana pelaksanaan eksekusi terpidana mati yang akan dilakukan akhir pekan ini.

‎Letak pulau yang secara geografis ada di Provinsi Jawa Tengah itu memang jauh dari keramaian. Pulau Nusakambangan mulai dibuka oleh pemerintah penjajah Belanda dengan membangun beberapa LP yang dikhususkan untuk para terpidana kejahatan tingkat pertama dan penjahat politik.

Penjara yang ada di Pulau Nusakambangan yaitu LP Batu (dibangun tahun 1925), LP Besi (dibangun tahun 1929), LP Kembang Kuning (dibangun tahun 1950) dan LP Permisan (dibangun tahun 1908). Lima lainnya yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup.

"Yang jelas jauh dari hiruk pikuk kota. Memang di LP-nya ramai, kan banyak terpidana. Tapi kalau di luar LP kan memang sepi, tidak ada kampung-kampung," ucap Prof Dr Hibnu Nugrono saat berbincang dengan detikcom, Rabu (4/3/2015).

‎Hibnu yang merupakan ahli pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu berkali-kali melakukan kunjungan dan riset ke Pulau Nusakambangan. Untuk menuju pulau, satu-satunya jalur adalah lewat dermaga Wijayakusuma yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Jarak tempuh penyeberangan kurang lebih 20 menit.

Sesampainya di Pulau Nusakambangan, pengunjung harus melalui perjalanan darat selama 20 menit menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat dengan jalan beraspal yang tidak terlalu mulus. Komplek LP membelakangi pantai Cilacap dan menghadap ke Samudera Indonesia. Terpidana yang nekat kabur lewat Samudera Indonesia dipastikan tewas tertelan ombak yang sangat besar.

Hibnu mengatakan keamanan di Nusakambangan bisa dipastikan cocok untuk pelaksanaan hukuman mati.

 "Baru sekitar 2-3 bulan yang lalu saya bersama rombongan mahasiswa ke sana. Tidak sembarangan orang bisa masuk ke sana. Aksesnya kan memang hanya melalui dermaga," ucap Hibnu.

Selain itu alam di Nusakambangan bisa dibilang masih cukup liar. Banyak ular kobra yang berkeliaran di hutan-hutan di Nusakambangan. Jika malam tiba, yang ada hanya kegelapan, suara binatang malam dan nyamuk ganas. Antara LP dengan pantai dipisahkan dengan rawa liar sehingga satu-satunya jalan jika akan melarikan diri adalah kembali ke pelabuhan penyeberangan. Jika nekat menembus hutan, maka siap-siap meregang ajal karena hutan di Nusakambangan sangat lebat. Jika menempuh rawa, selain tenaga habis terkuras juga siap-siap dimakan buaya.

"Kalau ularnya memang habitatnya kan di sana. Jadi memang khusus pengamanannya," kata Hibnu.

Pulau Nusakambangan selalu diperbandingkan dengan Pulau Alcatraz, sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco di California, Amerika Serikat. Alcatraz awalnya benteng militer, lalu diubah menjadi tahanan militer dan diubah lagi menjadi penjara sipil. Namun sejak tahun 60-an, pulau itu ditutup dan belakangan diubah menjadi objek wisata Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate.

Kejaksaan Agung (Kejagung) berencana melangsungkan pelaksanaan eksekusi terpidana mati kasus narkotika di Nusakambangan. Meski belum diumumkan secara resmi mengenai waktunya, tapi sejumlah terpidana seperti duo gembong narkoba Bali Nine telah berada di Nusakambangan.



Credit Detiknews