Senin, 05 Januari 2015

Mengintip Lebih Dekat Pesawat Amfibi Be-200 Milik Rusia


 
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pesawat amfibi Be-200 Altair milik Rusia tiba di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Rusia mengirimkan dua pesawat yakni BE200 dan pesawat Ilyushin II-76 yang akan membantu proses pencarian black box pesawat AirAsia QZ8501.


PANGKALAN BUN, CB - Peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Minggu (28/12/2014), menarik empati sejumlah negara sahabat.
Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan beberapa negara yang turut serta membantu dalam misi pencarian korban dan puing pesawat yang hilang dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura tersebut. Terakhir Rusia turut serta memberikan bantuan dalam misi itu.
Rusia mengirimkan dua pesawat untuk misi pencarian tersebut. Salah satu yang menarik perhatian adalah pesawat amfibi Be-200 yang mendarat di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Minggu (4/1/2015).
Pesawat yang bisa mendarat di air dan darat ini langsung menjadi rebutan sejumlah warga yang kebetulan berada di sekitar Lanud untuk berfoto di depannya.

 
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pesawat amfibi Be-200 Altair milik Rusia tiba di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Rusia mengirimkan dua pesawat yakni BE200 dan pesawat Ilyushin II-76 yang akan membantu proses pencarian black box pesawat AirAsia QZ8501.

Tampilan pesawat ini memang sedikit berbeda dari pesawat pada umumnya. Mesin pesawat tidak berada di bawah kedua sayap. Tapi berada di bagian belakang dan sedikit di atas. Hal ini membuat mesin tidak terkena air saat mendarat di air.
Selain itu bagian bawah pesawat di desain seperti lambung perahu sehingga memudahkan pesawat untuk bermanuver di air.
Kompas.com mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam pesawat tersebut. Jangan bayangkan seperti pesawat komersil, di dalam pesawat ini minim sekali dengan kursi, badan pesawat dibiarkan kosong agar bisa memuat banyak barang untuk kebutuhan misi.
Salah satu sudut pesawat digunakan untuk meletakkan monitor dan pengendali kamera pengamat. Seorang kru duduk di depan monitor sambil melihat rekaman full HD dari kamera pengawas.

 
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Aktivitas kru pesawat amfibi Be-200 Altair milik Rusia saat berada di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1/2015).

Menjadi Pusat Perhatian
Selama misi pencarian berlangsung, Lanud Iskandar dan Pelabuhan Kumai menjadi titik kumpul utama pesawat, helikopter dan kapal tim SAR yang melakukan pencarian.
Hal ini menjadi perhatian warga yang berada di sekitar dua tempat tersebut. Misalnya saja di pelabuhan Kumai, warga rela berdesakkan di depan pagar pelabuhan demi melihat kapal-kapal tim SAR yang bersandar.
Hal yang sama juga terjadi di Lanud Iskandar. Karena banyak warga yang mencuri kesempatan berfoto di depan pesawat atau helikopter, bahkan tidak sedikit pula warga yang berfoto dengan pilot atau tentara asing yang dalam sepekan terakhir berada di Lanud.

 
Dani Prabowo Pesawat amphibi milik Rusia, BE200CS di Landasan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).



Credit KOMPAS.com