Kapolres mengatakan dugaan sementara anggota KKB marah karena pekerja mengambil foto.
CB,
JAKARTA -- Kapolres Jaya Wijaya AKBP Yan Pieter Reba membenarkan
terjadinya pembunuhan terhadap pekerja proyek pembangunan jembatan oleh
kelompok kriminal bersenjata, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi,
Kabupaten Nduga, Papua. Kapolres mengatakan, kasus tersebut diduga
dipicu karena pekerja tak sengaja mengambil foto kegiatan tentara
Organisasi Papua Merdeka.
"Iya benar ada 31 orang yang menjadi korban (pembunuhan)," kata
Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba melalui sambungan telepon,
Selasa (4/12).
Menurut Yan Pieter, pembunuhan tersebut
terjadi lantaran ada salah seorang pekerja proyek yang tidak sengaja
mengambil foto kegiatan HUT Tentara pembebasan nasional organisasi Papua
merdeka (TPN/OPM). Hal tersebut membuat mereka marah sehingga mencari
para pekerja proyek tersebut dan berakhir dengan pembunuhan terhadap
korban.
"Kronologinya waktu itu mereka (TPN/OPM) upacara
dan salah satu pekerja tidak sengaja mengambil foto, akhirnya mereka
(TPN/OPM) marah," ujarnya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes
Musthofa Kamal menjelaskan informasi terjadinya pembunuhan terhadap
puluhan pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan
pertama kali didapat dari masyarakat. Berdasarkan informasi, kasus
tersebut terjadi pada Ahad (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik
Yigi Kabupaten Nduga.
Kamal melanjutkan, pada Sabtu (1/12)
sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT. Istika Karya paket
pembangunan jembatan Habema- Mugi, Cahyo mendapat telepon dari nomor
yang biasa dipegang oleh Koordinator lapangan PT. Istika Karya
pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi, Jhony.
Hanya
saja saat itu Cahyo menyatakan tidak paham dengan maksud pembicaraan
orang yang menghubunginya dengan menggunakan telepon Jhony tersebut.
Sedangkan PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyaan, Monang
Tobing mengaku terakhir berkomunikasi dengan Jhony melalui pesan
singkat pada 30 November 2018.
Sementara itu, informasi
dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa Tanggal 30
November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil strada dengan muatan BBM
Solar milik PT. Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi.
Mobil tersebut membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena
pada pukul 18.30 WIT.
Selanjutnya pada 1 Desember 2018
pukul 02.00 WIT tercatat 2 mobil menuju ke Camp Distrik Yigi dengan
masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya.
Namun
pada 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT diketahui ada satu mobil Strada
kembali ke wamena dan pada Senin 3 Desember 2018, satu mobil Strada
tersebut kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.
Satu
mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya
sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Sehingga saat mendapatkan
informasi tersebut, personil gabungan Polri dan TNI bergerak dari Wamena
menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.
"Namun saat tiba di
kilo meter 46 , tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua
dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh
Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal.