Kamis, 08 November 2018

Boeing Bikin Panduan Khusus Usai Tragedi Lion Air JT-610


Boeing Bikin Panduan Khusus Usai Tragedi Lion Air JT-610
Proses evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. (CNN Indonesia/Hesti Rika)


Jakarta, CB -- Perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat, Boeing akhirnya menerbitkan panduan khusus bagi para pilot selepas kecelakaan maut yang terjadi pada pesawat B737 MAX 8 dioperasikan maskapai Indonesia, Lion Air JT-610 pekan lalu.

Isi buletin itu adalah soal panduan membaca sensor posisi pesawat terhadap aliran udara saat terbang (angle of attack/AOA).

Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (7/11), panduan itu diterbitkan setelah penyelidikan awal dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pesawat nahas yang jatuh dan menewaskan 189 penumpangnya itu mengalami kendala pada sensor AOA.


"Boeing menerbitkan Buletin Operasi Manual (OMB) kepada para pilot dan ko-pilot untuk bagaimana aturan jika mengalami kendala pada sensor AOA," tulis Boeing.

Sensor itu memberikan informasi kepada pilot soal posisi pesawat dan aliran udara di sekitarnya ketika terbang. Jika sudut pesawat ketika lepas landas dan hendak mencapai ketinggian jelajah terlampau tajam, maka bisa menyebabkan pesawat itu kehilangan kendali aerodinamika (stall).


Buletin Boeing tidak mencantumkan apakah panduan pembacaan sensor angle of attack hanya dikhususkan untuk tipe 737 MAX atau juga jenis lainnya.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia memutuskan memperpanjang masa operasi evakuasi korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT-610 di laut utara Karawang, Jawa Barat. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Muhammad Syaugi menyatakan jangka waktu operasi ditambah 3 hari.

Keputusan perpanjangan ini diambil setelah tim gabungan melakukan koordinasi dan meninjau lokasi titik jatuhnya pesawat. Meski Basarnas akan tetap melanjutkan operasi tim dari instansi lain seperti TNI, Bakamla, Polri, Pertamina, hingga Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai RI (KLKP) dipersilakan menyudahi operasi.

"Operasi kami perpanjang tiga hari khusus untuk tim Basarnas. Relawan lain kamu ucapkan terima kasih, apresiasi sebesar-besarnya atas sinergitas dan dedikasi yang tunggi sehingga sampai hari ini kita berhasil menemukan 186 kantong jenazah yang sudah kita serahkan kepada tim DVI," kata Syaugi di Posko Evakuasi, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


Basarnas akan melanjutkan pencarian di titik lokasi di mana serpihan dan puing pesawat ditemukan, dekat Kapal Victory milik Pertamina, dengan radius 250 meter. Basarnas juga masih akan membuka posko di Tanjung Priok dan Tanjung Pakis, Karawang.

Selain pencarian korban tersebut, tim SAR pun masih melakukan pencarian bagian kotak hitam (black box) yang menyimpan rekaman kokpit (CVR) pesawat Boeing Air 737 MAX 8 dengan register PK-LQP milik Lion Air tersebut. Baru sebagian kotak hitam yang sudah dievakuasi yakni yang menyimpan data penerbangan pesawat tersebut (FDR).


Credit  cnnindonesia.com