Gencatan senjata antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban berakhir.
CB,
KABUL -- Pangkalan militer Afghanistan di Provinsi Badghis diserang dan
direbut milisi Taliban pada Rabu (20/6). Peristiwa itu terjadi setelah
kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban
berakhir.
Aksi penyerangan terjadi pada Rabu dini
hari waktu setempat. Dua pos keamanan menjadi target serangan para
milisi. Kepala Dewan Provinsi Badghis Abdul Aziz Bek mengatakan satu
pangkalan militer juga menjadi sasaran milisi.
"Sejumlah besar Taliban datang dari beberapa arah. Setelah
beberapa jam pertempuran sengit, 30 pasukan keamanan Afghanistan tewas
dan Taliban merebut pangkalan (militer) itu," kata Abdul Aziz Bek,
dikutip laman
Al Araby.
Gubernur Provinsi
Abdul Qafoor Malikzai mengatakan bala bantuan ke pangakalan militer
tersebut sebenarnya telah dikerahkan. Namun dalam perjalanan, konvoi
yang membawa para personel militer diserang dengan bom. "Lebih dari
setengah korban jiwa berasal dari serangan bom di tepi jalan dan di
pinggir jalan yang menabrak konvoi," ujarnya.
Taliban
telah mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas penyerangan terhadap
pangkalan militer dan konvoi bantuan yang dikerahkan ke sana.
Pada
7 Juni lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk pertama kalinya
mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban. Gencatan
senjata berlaku hingga 20 Juni atau setelah umat Muslim merayakan hari
raya Idul Fitri.
"Gencatan senjata ini adalah
kesempatan bagi Taliban untuk menginstrospeksi bahwa kampanye kekerasan
mereka tidak memenangkan hati dan mereka, tapi lebih jauh mengasingkan,"
kata Ghani melalui akun
Twitter-nya.
"Dengan
pengumuman gencatan senjata, kami melambangkan kekuatan pemerintah
Afghanistan dan kehendak rakyat untuk resolusi damai terhadap konflik
Afghanistan," ujar Ghani.
Taliban kemudian menerima
penawaran gencatan senjata tersebut. Dalam pengumumannya, Taliban
mengatakan pasukan asing yang berada di Afghanistan tidak termasuk dalam
kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, Taliban akan membela diri
terhadap serangan apa pun.