AS sebelumnya menyampaikan daftar tuntutan bagi Iran terkait kesepakatan nuklir.
CB,
TEHERAN -- Iran mengumumkan 15 daftar tuntutan untuk meningkatkan
hubungan dengan Amerika Serikat (AS), termasuk kembalinya AS ke
kesepakatan nuklir 2015. Pengumuman daftar tersebut sebagai tanggapan
atas daftar permintaan serupa yang dibuat oleh Washington bulan lalu.
Dalam
sebuah artikel di surat kabar milik negara pada Kamis (21/6), Menteri
Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif meminta AS untuk menghentikan
pemberian senjata kepada pelaku perang Yaman yang mengacu pada Arab
Saudi. Iran juga meminta AS untuk menghentikan perlawanannya terhadap
perlucutan senjata nuklir Israel.
Artikel itu muncul sebagai tanggapan terhadap tuntutan yang
disampaikan pada Mei oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pompeo
menyerukan perubahan besar dalam kebijakan militer dan regional Iran. Ia
mengancam akan memberi sanksi terparah dalam sejarah Iran jika menolak
tuntutan itu.
AS menarik diri dari kesepatan nuklir
Iran 2015 dengan kekuatan dunia pada awal Mei. Dua hari setelah
penarikan itu, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap enam
individu dan tiga perusahaan yang diduga menyalurkan jutaan dolar kepada
Pasukan Quds (IRGC-QF).
AS juga memberlakukan
sanksi terhadap gubernur bank sentral Iran. Sanksi juga diberikan kepada
sebuah bank berbasis di Irak yang melakukan transaksi untuk Garda
Revolusi elit Iran.
Langkah itu memangkas penggunaan
jaringan perbankan penting Iran. AS mengklasifikasikan gerakan Muslim
Syiah Lebanon, Hizbullah, yang didukung Iran, sebagai organisasi
teroris.
Departemen Keuangan AS juga memasukkan
Asisten Direktur Departemen Internasional Bank Sentral Iran, Ali Tarzali
dan ketua Bank Islam Al-Bilad, Aras Habib ke dalam daftar hitam.
Habib
diduga memiliki sejarah penyelundupan uang kepada kelompok-kelompok
Irak yang didukung Iran dan memungkinkan eksploitasi IRGC-QF terhadap
sektor perbankan Irak untuk memindahkan dana dari Teheran ke Hizbullah.
Hal itu dinilai membahayakan integritas sistem keuangan Irak.
Menurut
Departemen Keuangan AS, sanksi tidak akan segera mempengaruhi transaksi
bank sentral. Sanksi tersebut akan mempengaruhi transaksi dolar AS
tertentu oleh bank sentral mulai 7 Agustus 2018.
IRGC
sejauh ini adalah organisasi keamanan paling kuat Iran dan memiliki
kendali dalam ekonomi dan sistem politik Iran. Pasukan Quds adalah unit
elit yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri IRGC.