Tiga warga Palestina terluka ringan dalam serangan Israel tersebut
CB,
JALUR GAZA -- Jet Israel telah menyerang 25 sasaran Hamas di Jalur
Gaza. Serangan balasan ini dilakukan setelah Hamas meluncurkan roket dan
mortir ke wilayah Israel.
Tiga warga Palestina
terluka ringan selama serangan di hari Rabu (20/6) dini hari, kata
penduduk. Serangan balasan ini adalah salah satu dari serangan-serangan
roket dan udara yang paling hebat akhir-akhir ini, dilaporkan
Aljazirah.
Sirene serangan udara dan aplikasi peringatan telepon Israel
terdengar sepanjang jam sebelum fajar. Militer Israel mengatakan 45
roket dan mortir ditembakkan ke wilayah Israel dan mengatakan perisai
anti-rudal Iron Domenya mencegat tujuh roket.
Israel telah
melakukan serangan udara di Jalur Gaza selama beberapa minggu terakhir,
mengatakan bahwa pihaknya membalas dendam terhadap orang Palestina yang
membakar lahan Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, para
pengunjuk rasa Palestina telah menggunakan benda-benda menyala yang
melekat pada layang-layang untuk membakar lahan pertanian tepat di atas
pagar perbatasan dengan Israel.
Selama beberapa hari
terakhir, sejumlah layang-layang dan balon pembakar telah diterbangkan
dari Gaza ke wilayah Israel. Layang-layang tersebut telah menyalakan
belasan api. Menanggapi itu, terlihat beberapa serangan dari angkatan
udara Israel pada Hamas.
"Tadi malam serangan tersebut
meningkat dengan lebih dari 45 roket ditembakkan dari wilayah Gaza ke
Israel selatan dan wilayah yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Sebagai
tanggapan pasukan Israel menyerang 25 sasaran Hamas yang terpisah," ujar
Harry Fawcett, reporter Aljazirah.
Setidaknya 127 orang
Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi massa dan
3.000 orang telah terluka di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret.
Taktik
Israel dalam menghadapi protes mingguan pada Jumat telah mengundang
kecaman internasional. Demonstrasi dilakukan oleh warga Palestina
menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga karena melarikan diri atau
diusir dari mengikuti pendirian Israel 70 tahun yang lalu.
Sekitar
dua juta orang tinggal di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah para
pengungsi dari negara yang sekarang adalah Israel. Wilayah ini telah
dikendalikan oleh Hamas selama lebih dari satu dekade, di mana ia telah
berperang tiga kali dengan Israel.
Israel dan Mesir
mempertahankan blokade di jalur itu, dengan alasan keamanan, yang telah
menyebabkan krisis ekonomi dan runtuhnya standar hidup di sana selama
satu dekade terakhir.