AS mengingatkan Assad tidak melakukan operasi di Daraa.
CB,
DARAA --Pasukan rezim Bashar al-Assad bersama dengan pasukan Iran
telah melancarkan operasi terhadap kelompok-kelompok oposisi di provinsi
barat daya Daraa, Rabu (20/6) waktu setempat. Menurut unit pertahanan
sipil Suriah, delapan warga sipil tewas dalam operasi tersebut.
Pihak
unit pertahanan sipil di Daraa, Amar Abadzayd mengatakan, 15 warga
sipil juga terluka dalam serangan yang menargetkan daerah-daerah
pedesaan di bagian utara dan timur provinsi itu. Selain itu, daerah
Hara, Nahta, Bushra Harir, Dellafai Miskiya dan daerah Hirak, telah
berada di bawah bombardir intens pasukan rezim Iran.
Bentrokan sengit terjadi antara pejuang oposisi dan pasukan Assad-Iran di daerah pedesaan di Daraa utara. Dilansir di
Anadolu Agency,
Rabu (20/6), pasukan rezim Assad dan pasukan Iran, termasuk Tentara
Garda Revolusi Iran, Hezbollah Lebanon, Brigade Zainebiyoun dan Brigade
Fatemiyoun, telah dikerahkan di beberapa wilayah Daraa untuk kemungkinan
dilakukannya operasi meskipun ada peringatan dari pemerintah AS.
Operasi
Daraa telah menargetkan area yang dinyatakan sebagai "zona aman" dan
zona de-eskalasi, di mana pertempuran seharusnya dilarang. Di bawah
perjanjian Astana, Kazakhstan, pada Mei 2017 lalu, Daraa dinyatakan
sebagai zona de-eskalasi. Dua bulan kemudian, perjanjian baru dicapai
antara AS dan pemerintah Rusia yang menyatakannya sebagai semacam zona
aman.
AS dan Inggris, bekerja sama dengan tentara
Yordania memangkas dukungan mereka untuk oposisi di sepanjang
perbatasan, segera setelah perjanjian dengan Rusia. Washington juga
telah memperingatkan rezim Assad untuk tidak melakukan operasi di Daraa.
Juru
bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert pada 27 Mei lalu
mengatakan, mereka mengawasi persiapan serangan dengan keprihatinan
mendalam. Pada tanggal 14 Juni, ia mengulangi peringatan tersebut dengan
mengatakan, "AS akan mengambil tindakan yang diperlukan jika rezim
melanggar gencatan senjata di wilayah tersebut."
Ada
dua wilayah utama di bawah kendali oposisi di provinsi Daraa yang
terhubung satu sama lain dengan lorong di sepanjang perbatasan dengan
Yordania. Pusat kota juga dibagi antara rezim Assad di utara dan Tentara
Pembebasan Suriah di selatan.