Gerilyawan Houthi menghalangi pembongkaran bantuan di Pelabuhan Hodeidah
CB,
DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) menuduh gerilyawan Houthi menghalangi
bantuan buat warga sipil di Yaman. UEA juga mendesak gerilyawan agar
meninggalkan Kota Pelabuhan Laut Merah Yaman, Hodeidah.
"Gerilyawan Houthi menghalangi pembongkaran bantuan di Pelabuhan
Hodeidah, menghancurkan sitem pengairan dan pembuangan, secara
membabi-buta menaruh ranjau, bahan peledak rakitan (IED), penembak gelap
dan senjata berat di sekitar daerah permukiman," kata Kementerian Luar
Negeri UAE di akun Twitter, Kamis (21/6).
Menurut Menlu UEA
Anwar Gargash, penarikan penuh, damai dan tanpa syarat gerilyawan
Houthi dari kota tersebut dan pelabuhan Hodeidah adalah satu-satunya
jalan guna menghindari bertambah buruknya situasi di dalam kota itu dan
sekitarnya.
Meskipun koalisi militer pimpinan Arab Saudi
telah membuat kemajuan dalam beberapa pekan belakangan, pejabat senior
UEA tersebut kembali menyatakan bahwa aliansi itu takkan mengubah
sasaran strategisnya. "Kami akan terus melancarkan tekanan militer dan
menghormati kondisi kemanusiaan yang rapuh. Pembebasan Hodeidah akan
mempercepat penyelesaian damai buat Yaman dan rakyat Yaman."
"Koalisi
pimpinan Arab Saudi di Yaman telah merebut kekuasaan atas bandar udara
Hodeidah dan terus menyerang daerah kantung perlawanan gerilyawan Houthi
di dekatnya," kata seorang juru bicara koalisi tersebut pada Rabu
(20/6).
Hodeidah adalah jalur kehidupan buat import dan
pengangkutan bantuan kemanusiaan ke Yaman Utara. Koalisi pimpinan Arab
Saudi mencampuri perang saudara di Yaman pada Maret 2015.