Tripoli, Libya (CB) - Komandan Angkatan Darat yang berpusat
di Libya Timur, Jenderal Khalifa Haftar, pada Kamis (28/6) mengumumkan
pengambil-alihan seluruh Kota Darna, setelah mengalahkan gerilyawan
garis keras di sana.
"Setelah perjuangan sengit dan pengorbanan besar, hari ini waktu kita diperbarui seperti biasa melalui kemenangan, dan pelaku teror serta pendukung mereka mengalami kekalahan seperti biasa," kata Haftar di dalam pidato melalui televisi.
"Dengan bangga, kami mengumumkan pembebasan Kota Darna, yang berharga, dan mengembalikannya dengan selamat ke tanah air, sehingga kegembiraan dapat menyebar ke seluruh Libya," kata Haftar.
Haftar menyampakan terima kasih kepada Angkatan Darat Libya dan rakyat Darna karena "bersatu dengan militer dalam perang untuk membebaskan kota itu dari kegelapan".
Haftar menuduh masyarakat internasional menutup mata terhadap pasokan senjata buat organisasi teror di dalam Libya, dan menolak untuk mempersenjatai prajurit militer serta mencabut embargo senjata, demikian laporan Xinhua.
"Kemenangan militer Libya atas organisasi teror di bagian timur, barat dan selatan Libya adalah kemenangan buat seluruh dunia sebab militer memerangi terorisme atas nama dunia," katanya.
Pada 3 Mei, prajurit militer Libya melancarkan operasi militer untuk mengambil-alih Kota Darna di Libya Timur dari cengkeraman satu organisasi yang menamakan diri Dewan Shura Mujahideen di Darna, koalisi milisi keagamaan yang berusaha menerapkan hukum agama di kota itu.
Personel militer telah mengepung kota tersebut sejak 2015, dan menuntut kelompok itu meninggalkan Darna, dan menuduhnya setia kepada Al-Qaida.
Libya telah dicengkeram kerusuhan dan kondisi tidak aman sejak mantan pemimpinnya, Muammar Gaddafi, digulingkan dan dibunuh dalam aksi perlawanan pada 2011.
"Setelah perjuangan sengit dan pengorbanan besar, hari ini waktu kita diperbarui seperti biasa melalui kemenangan, dan pelaku teror serta pendukung mereka mengalami kekalahan seperti biasa," kata Haftar di dalam pidato melalui televisi.
"Dengan bangga, kami mengumumkan pembebasan Kota Darna, yang berharga, dan mengembalikannya dengan selamat ke tanah air, sehingga kegembiraan dapat menyebar ke seluruh Libya," kata Haftar.
Haftar menyampakan terima kasih kepada Angkatan Darat Libya dan rakyat Darna karena "bersatu dengan militer dalam perang untuk membebaskan kota itu dari kegelapan".
Haftar menuduh masyarakat internasional menutup mata terhadap pasokan senjata buat organisasi teror di dalam Libya, dan menolak untuk mempersenjatai prajurit militer serta mencabut embargo senjata, demikian laporan Xinhua.
"Kemenangan militer Libya atas organisasi teror di bagian timur, barat dan selatan Libya adalah kemenangan buat seluruh dunia sebab militer memerangi terorisme atas nama dunia," katanya.
Pada 3 Mei, prajurit militer Libya melancarkan operasi militer untuk mengambil-alih Kota Darna di Libya Timur dari cengkeraman satu organisasi yang menamakan diri Dewan Shura Mujahideen di Darna, koalisi milisi keagamaan yang berusaha menerapkan hukum agama di kota itu.
Personel militer telah mengepung kota tersebut sejak 2015, dan menuntut kelompok itu meninggalkan Darna, dan menuduhnya setia kepada Al-Qaida.
Libya telah dicengkeram kerusuhan dan kondisi tidak aman sejak mantan pemimpinnya, Muammar Gaddafi, digulingkan dan dibunuh dalam aksi perlawanan pada 2011.
Credit antaranews.com