Damaskus, Suriah (CB) - Militer Suriah membuat kemajuan
penting dalam pertempuran melawan gerilyawan di Provinsi Daraa, di
Suriah Selatan, Selasa (26/6).
Militer merebut Daerah Al-Lajat di pinggir timur-laut Daraa, dan Kota Kecil Busr Al-Harir di pinggir timur, kata media setempat.
Merebut Busr Al-Harir telah memungkinkan militer Suriah menghubungkan daerah yang dikuasainya di Daraa Timur dengan daerah di pinggir barat Provinsi Sweida, yang berdekatan.
Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan kemenangan itu terjadi setelah "ratusan serangan udara Rusia" ditujukan ke daerah yang dikuasai gerilyawan di Daraa.
Sejak awal operasi militer di bagian selatan pekan lalu, militer Suriah telah memusatkan perhatian pada perebutan kembali Daerah Busr Al-Harir karena kepentingan logistiknya.
Kota kecil tersebut terletak di tengah antara daerah yang dikuasai pemerintah di Provinsi Sweida --yang berdampingan-- dan daerah yang dikuasai pemerintah di Daraa.
Merebut Busr Al-Harir juga memungkinkan militer mengepung beberapa daerah di pinggir timur-laut Daraa, terutama setelah juga merebut Al-Lajat.
Pendekatan ini disebut "taktik menggigit", yang digunakan militer untuk memutus daerah yang dikuasai gerilyawan untuk mengucilkan mereka satu-sama-lain untuk memudahkan penyerbuan terhadap mereka dalam tahap selanjutnya.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan militer mulai menyediakan tameng tembakan buat personel Angkatan Bersenjata yang bergerak maju di sektor tenggara Daraa.
Ditambahkannya, pasukan tersebut berjuang untuk memutus jalur pasokan gerilyawan antara Daraa dan perbatasan Jordania.
Gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, di Daraa menghalangi upaya perujukan antara pasukan pemerintah dan kelompok gerilyawan lain dengan melancarkan serangan bunuh diri terhadap pos militer Suriah di Daraa, kata SANA.
Pertempuran di Suriah Selatan juga meliputi daerah di pinggir Provinsi Sweida, dan Provinsi Quneitra di dekat Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.
Militer Suriah telah mempersiapkan operasi untuk membebaskan Daraa, Sweida, dan Quneitra di Suriah Selatan, setelah sepenuhnya mengamankan Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan pinggirnya selama beberapa bulan belakangan.
Namun situasinya rumit, sebab banyak daerah di Suriah Selatan seperti Provinsi Daraa, di dekat Jordania dan Dataran Tinggi Golan, termasuk di dalam zona penurunan ketegangan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang didukung masyarakat internasional.
Militer merebut Daerah Al-Lajat di pinggir timur-laut Daraa, dan Kota Kecil Busr Al-Harir di pinggir timur, kata media setempat.
Merebut Busr Al-Harir telah memungkinkan militer Suriah menghubungkan daerah yang dikuasainya di Daraa Timur dengan daerah di pinggir barat Provinsi Sweida, yang berdekatan.
Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan kemenangan itu terjadi setelah "ratusan serangan udara Rusia" ditujukan ke daerah yang dikuasai gerilyawan di Daraa.
Sejak awal operasi militer di bagian selatan pekan lalu, militer Suriah telah memusatkan perhatian pada perebutan kembali Daerah Busr Al-Harir karena kepentingan logistiknya.
Kota kecil tersebut terletak di tengah antara daerah yang dikuasai pemerintah di Provinsi Sweida --yang berdampingan-- dan daerah yang dikuasai pemerintah di Daraa.
Merebut Busr Al-Harir juga memungkinkan militer mengepung beberapa daerah di pinggir timur-laut Daraa, terutama setelah juga merebut Al-Lajat.
Pendekatan ini disebut "taktik menggigit", yang digunakan militer untuk memutus daerah yang dikuasai gerilyawan untuk mengucilkan mereka satu-sama-lain untuk memudahkan penyerbuan terhadap mereka dalam tahap selanjutnya.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan militer mulai menyediakan tameng tembakan buat personel Angkatan Bersenjata yang bergerak maju di sektor tenggara Daraa.
Ditambahkannya, pasukan tersebut berjuang untuk memutus jalur pasokan gerilyawan antara Daraa dan perbatasan Jordania.
Gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, di Daraa menghalangi upaya perujukan antara pasukan pemerintah dan kelompok gerilyawan lain dengan melancarkan serangan bunuh diri terhadap pos militer Suriah di Daraa, kata SANA.
Pertempuran di Suriah Selatan juga meliputi daerah di pinggir Provinsi Sweida, dan Provinsi Quneitra di dekat Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.
Militer Suriah telah mempersiapkan operasi untuk membebaskan Daraa, Sweida, dan Quneitra di Suriah Selatan, setelah sepenuhnya mengamankan Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan pinggirnya selama beberapa bulan belakangan.
Namun situasinya rumit, sebab banyak daerah di Suriah Selatan seperti Provinsi Daraa, di dekat Jordania dan Dataran Tinggi Golan, termasuk di dalam zona penurunan ketegangan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang didukung masyarakat internasional.
Credit antaranews.com