Ilustrasi situs Sohae. (Reuters/Airbus Defense & Space and 38 North/Handout)
"Pemimpin Kim Jong-un berjanji Korea Utara akan menghancurkan sebuah situs uji coba mesin rudal dalam waktu dekat," kata pejabat AS yang tak ingin disebutkan identitasnya kepada Reuters, Rabu (21/6).
Pejabat AS menyebut fasilitas rudal itu sebagai Sohae Satellite Launching Ground. Situs tersebut selama ini digunakan untuk menguji coba mesin dengan propelan cair yang digunakan rudal balistik jarak jauh Korut.
|
Rudal tersebut adalah yang selama ini diklaim bisa mencapai wilayah Amerika Serikat.
"AS akan terus memantau situs senjata ini secara saksama seiring dengan negosiasi yang terus diupayakan," kata sumber tersebut.
Pejabat AS tersebut tak merinci kapan tepatnya Korut akan menghancurkan fasilitas tersebut. Sementara, Pyongyang hingga kini belum mengonfirmasi secara publik terkait komitmen tersebut.
Kelompok pemantau Korea Utara berbasis di AS, 38 North, juga belum menemukan tanda-tanda kegiatan pembongkaran Sohae atau situs uji coba rudal lainnya.
|
Tak banyak informasi yang diketahui mengenai situs rudal Sohae. Namun, berdasarkan data dari kantor berita Korut, KCNA, situs yang terletak di Tongchang-ri, Provinsi Pyongan Utara, didirkan pada 2008 silam.
Situs senjata itu dilaporkan dilengkapi dengan fasilitas penelitian dan pengembangan misil serta menara yang dapat mendukung uji coba rudal balistik. Tempat ini juga disebut kerap digunakan untuk menguji mesin Paektusan untuk rudal jarak jauh seperti Hwasong-15.
Korut telah mengancurkan salah satu situs rudalnya beberapa hari sebelum pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni.
Situs rudal tersebut terletak di Iha-ri, barat laut Korut, dan diyakini sempat digunakan untuk mengembangkan rudal jarak menengah Pukguksong-2.
|
Beberapa pekan sebelum Kim dan Trump bertemu, Korut juga mengumumkan telah menangguhkan program uji coba rudal dan menutup situs uji coba nuklirnya.
Saat bertemu Kim, Trump menyebut Korut berjanji akan menghancurkan situs uji coba rudal lainnya sebagai langkah awal menuju denuklirisasi.
Meski begitu, sejumlah pihak memandang skeptis pertemuan bersejarah kedua pemimpin karena Korut menolak melakukan pelucutan senjata nuklirnya secara sepihak.
Beberapa pengamat bahkan menganggap pernyataan bersama Kim dan Trump di Pulau Sentosa kemarin tak menghasilkan komitmen nyata terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Credit cnnindonesia.com