DAMASKUS
- Pasukan Suriah telah merebut kembali lebih dari 4.500 km persegi
daerah gurun dari kelompok militan Negara Islam (IS) di beberapa bagian
negara itu dalam beberapa hari terakhir. Demikian pernyataan yang
dikeluarkan oleh tentara Suriah.
"Sebagian besar pertempuran terjadi di Suriah timur, di mana tentara mendapatkan kembali kendali atas 2.400 km persegi daerah timur kota kuno Palmyra di Suriah tengah dekat perbatasan Suriah-Irak," kata militer yang dikutip Xinhua dari kantor berita negara SANA, Kamis (21/6/2018).
Di provinsi timur Deir al-Zour, tentara Suriah membebaskan sekitar 1.200 km persegi, setelah memberangus sejumlah militan anak buah Abu Bakr al-Baghdadi.
Tentara Suriah juga merebut kembali beberapa wilayah, diperkirakan sekitar 1.300 km persegi, dari ISIS di selatan Ibu Kota Damaskus.
Sebagian besar wilayah yang direbut berada di gurun Suriah, di mana kelompok ekstrimis itu masih mengendalikan beberapa daerah kantong.
Operasi militer adalah bagian dari upaya tentara Suriah untuk menghilangkan ancaman ISIS. Operasi ini juga untuk mengamankan lebih banyak wilayah di dekat perbatasan Suriah-Irak.
ISIS telah kehilangan kendali atas sejumlah daerah kunci tahun lalu setelah direbut oleh tentara Suriah dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) di provinsi utara al-Raqqa dan Deir al-Zour.
"Sebagian besar pertempuran terjadi di Suriah timur, di mana tentara mendapatkan kembali kendali atas 2.400 km persegi daerah timur kota kuno Palmyra di Suriah tengah dekat perbatasan Suriah-Irak," kata militer yang dikutip Xinhua dari kantor berita negara SANA, Kamis (21/6/2018).
Di provinsi timur Deir al-Zour, tentara Suriah membebaskan sekitar 1.200 km persegi, setelah memberangus sejumlah militan anak buah Abu Bakr al-Baghdadi.
Tentara Suriah juga merebut kembali beberapa wilayah, diperkirakan sekitar 1.300 km persegi, dari ISIS di selatan Ibu Kota Damaskus.
Sebagian besar wilayah yang direbut berada di gurun Suriah, di mana kelompok ekstrimis itu masih mengendalikan beberapa daerah kantong.
Operasi militer adalah bagian dari upaya tentara Suriah untuk menghilangkan ancaman ISIS. Operasi ini juga untuk mengamankan lebih banyak wilayah di dekat perbatasan Suriah-Irak.
ISIS telah kehilangan kendali atas sejumlah daerah kunci tahun lalu setelah direbut oleh tentara Suriah dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) di provinsi utara al-Raqqa dan Deir al-Zour.
Credit sindonews.com