Ribuan orang sebelumnya turun ke jalan memprotes rencana kenaikan pajak dan tarif BBM
CB, AMMAN
- Istana Kerajaan Yordania mengatakan Raja Abdullah II telah menerima
pengunduran diri Perdana Menteri Yordania Hani Mulki. Mulki mengajukan
pengunduran dirinya kepada Raja Abdullah II pada Senin (4/6), setelah
terjadi aksi protes anti-pemerintah besar-besaran.
Ribuan
orang telah turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir untuk memprotes
rencana kenaikan pajak dan rencana kenaikan tarif dasar bahan bakar dan
listrik. Aksi protes ini merupakan yang terbesar di Yordania Sejak
2011.
Surat kabar Al-Rai yang dijalani pemerintah melaporkan, Omar
Razzaz, seorang reformis terkemuka yang saat ini menjabat sebagai
menteri pendidikan, telah dipersiapkan untuk menjadi perdana menteri
Yordania berikutnya. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi bahwa
Razzaz yang merupakan lulusan Harvard, telah ditunjuk sebagai pengganti
Mulki.
Dilansir di
Arab News, Mulki
menjabat selama dua tahun sebagai kepala pemerintahan yang tidak populer
di Yordania. Ia bertugas untuk menerapkan reformasi ekonomi yang
diajukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Keputusan
Mulki untuk mengundurkan diri dianggap sebagai langkah untuk meredakan
kemarahan publik atas kebijakan ekonomi pemerintah yang telah memicu
protes besar. Pengunduran dirinya terjadi setelah kepala polisi Yordania
Mayor Jenderal Fadel al-Hamoud mengatakan pasukan keamanan telah
menahan 60 orang karena memicu kerusuhan dalam unjuk rasa.
Al-Hamoud
menambahkan, 42 anggota pasukan keamanan terluka, beberapa di antaranya
oleh kembang api. Namun menurutnya aksi protes masih tetap terkendali.