Khartoum, Sudan (CB) - Presiden Sudan Omar Al-Bashir pada
Kamis (19/4) memecat Menteri Luar Negeri Ibrahim Ghandour, demikian
laporan kantor berita resmi Sudan, SUNA.
Laporan tersebut, seperti dilansir Xinhua, tidak menjelaskan alasan di balik pemecatan menteri luar negeri itu.
Pemecatan tersebut dilakukan setelah Ghandour pada Rabu berbicara di Parlemen Sudan bahwa Kementeriannya gagal membayar biaya staf misi diplomatik Sudan di luar negeri atau menyewa sejumlah tempat misi di seluruh dunia.
Ia juga mengatakan sejumlah diplomat Sudan yang bekerja di misi negeri tersebut di luar negeri menyampaikan keinginan untuk pulang sebab mereka tak menerima gaji selama berbulan-bulan.
Ia menjelaskan nilai gaji diplomat dan sewa misi berjumlah 30 juta dolar AS sementara anggaran tahunan Kementerian Urusan Luar Negeri ialah sebanyak 69 juta dolar AS.
Sudan menderita kekurangan valuta asing sejak Januari tahun ini, sementara nilai mata uang negeri itu terhadap dolar AS ialah satu dolar AS mencapai 35 pound Sudan.
Laporan tersebut, seperti dilansir Xinhua, tidak menjelaskan alasan di balik pemecatan menteri luar negeri itu.
Pemecatan tersebut dilakukan setelah Ghandour pada Rabu berbicara di Parlemen Sudan bahwa Kementeriannya gagal membayar biaya staf misi diplomatik Sudan di luar negeri atau menyewa sejumlah tempat misi di seluruh dunia.
Ia juga mengatakan sejumlah diplomat Sudan yang bekerja di misi negeri tersebut di luar negeri menyampaikan keinginan untuk pulang sebab mereka tak menerima gaji selama berbulan-bulan.
Ia menjelaskan nilai gaji diplomat dan sewa misi berjumlah 30 juta dolar AS sementara anggaran tahunan Kementerian Urusan Luar Negeri ialah sebanyak 69 juta dolar AS.
Sudan menderita kekurangan valuta asing sejak Januari tahun ini, sementara nilai mata uang negeri itu terhadap dolar AS ialah satu dolar AS mencapai 35 pound Sudan.
Credit antaranews.com