Kamis, 15 Desember 2016

Turki: Pelaku Bom Istanbul Datang dari Suriah


 
Turki: Pelaku Bom Istanbul Datang dari Suriah Pemerintah Turki menyebut salah satu dari dua pelaku bom bunuh diri datang dari Suriah (Dogan News Agency/Handout via AFP)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan salah satu dari dua pelaku bom di stadion sepak bola Besiktas di Istanbul, akhir pekan lalu, datang dari Suriah.

"Kami selalu mengatakan pada rekan-rekan kami bahwa kami menerima ancaman semacam ini. Dan kini, kami melihat pelaku bom Besiktas juga datang dari Suriah," kata Cavusoglu kepada TGRT TV, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/12).

Hanya saja, dia tidak mengatakan pelaku mana yang dia maksud. Diketahui, salah satu pelaku bom menggunakan mobil dalam beraksi, sementara seorang lainnya berjalan kaki mendekati korban sebelum meledakan diri.

Serangan bom tersebut pun telah diklaim oleh salah satu cabang militan Partai Pekerja Kurdi alias PKK. Organisasi ini telah melancarkan perang gerilya, menuntut otonomi selama beberapa dekade, terutama di tenggara Turki.

Otoritas turki menilai Partai Uni Demokrat dan organisasi sayap bersenjatanya, YPG, adalah cabang Partai Pekerja Kurdi alias PKK. Namun, meski ditentang habis-habisan oleh Turki, YPG menerima menerima dukungan internasional karena berperang melawan ISIS di Suriah.

PKK, yang mulai angkat senjata pada 1984 silam, dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, juga oleh Turki. Serangan bom bunuh diri ganda ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang diklaim oleh militan Kurdi dalam sejarah.

Aksi tersebut menewaskan 44 orang yang sebagian besar di antaranya adalah anggota kepolisian. Setidaknya 150 orang lain terluka akibat peristiwa ini.

Awal pekan ini, Kepolisian Turki melaksanakan serangkaian penggerebekan dan menangkap 568 orang yang diduga terkait militan Kurdi. Tindakan tegas ditingkatkan menyusul serangan tersebut.

Sejumlah anggota Partai Demokrat Rakyat yang mendukung Kurdi pun turut ditangkap setelah peristiwa yang memakan puluhan jiwa tersebut. Partai tersebut adalah partai kedua terbesar di parlemen Turki.

Presiden Tayyip Erdogan menuding partai tersebut terkait dengan PKK. Namun, tudingan ditampik oleh partai Kurdi pertama yang menduduki kursi di parlemen itu.



Credit  CNN Indonesia