Foto: Ardan Adhi Chandra
Nusa Dua - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyelenggarakan seminar bertaraf internasional untuk membahas isu perekonomian Indonesia. Kegiatan ini mendatangkan banyak tokoh di bidang ekonomi dari dalam dan luar negeri agar mampu melahirkan solusi yang komperhensif.
Tema yang diangkat adalah Unlocking Public and Private Investment in Indonesia: Role of Financial Sector. Ini dapat dimaknai dengan strategi dalam merancang kebijakan sektor keuangan untuk mendukung pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
Demikianlah keterangan tertulis dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima detikFinance, Rabu (8/12/2016)
Ada tiga isu utama, yaitu pertama terkait dengan potensi dan strategi untuk memobilisasi dan memanfaatkan tabungan lebih produktif untuk membiayai investasi dan memenuhi tujuan pembangunan.
Isu tersebut meliputi tentang keuangan inklusif dan proses intermediasi keuangan yang efisien melalui lembaga keuangan, instrumen, dan pasar (sistem keuangan) dapat mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kedua adalah strategi pembiayaan pembangunan infrastruktur. Diperlukan solusi atas tantangan pembiayaan jangka panjang untuk sektor-sektor strategis ekonomi, khususnya infrastruktur, dengan mengoptimalkan peran sistem keuangan. Itu akan juga mencakup pemanfaatan instrumen keuangan non-tradisional seperti obligasi proyek sekuritisasi aset.
Ketiga, pengembangan skema pembiayaan termasuk melalui pasar modal untuk memobilisasi dana swasta. Indonesia membutuhkan rancangan untuk memobilisasi dan memanfaatkan tabungan secara lebih produktif untuk membiayai investasi dan memenuhi tujuan pembangunan secara inklusif dan efisien. Termasuk juga pengembangan inovasi sistem keuangan dan stabilitas sistem keuangan.
Seminar ini merupakan rangkaian dari tiga tahun sebelumnya. Pada 2013, topik yang dibahas tentang risiko bagi keberlanjutan pembangunan jangka panjang yaitu middle income trap. Tahun selanjutnya tentang pembahasan mengenai strategi pertumbuhan ekonomi secara umum, dan di tahun 2015 diskusi difokuskan pada desain reformasi fiskal yang dibutuhkan untuk mengawal strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dalam penyelenggaraan, Kemenkeu bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan serta didukung oleh the Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Asian Development Bank Institute (ADB Institute), dan Agence Francaise Development (AFD).
Pembicara kunci adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pembicara lainnya adalah Iwan Jaya Aziz dari Cornell University, Ross Levine dari University of California, Berkeley; Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia; Halim Alamsyah Ketua DK LPS, Naoyuki Yoshino dari Asian Develepomnet Bank Institute; dan Nurhaida dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seminar diselenggarakan pada tanggal 8 – 9 Desember 2016, dengan peserta/audiens pada seminar ini direncanakan 250 orang yang berasal dari Kementerian Keuangan dan Kementerian terkait lainnya, Anggota Komisi XI DPR RI dan Anggota Badan Anggaran DPR RI, Kementerian Keuangan di Kawasan ASEAN, dan negara lainnya serta akademisi dari perguruan tinggi dalam negeri.
Credit finance.detik.com