Sisi, yang berbicara di sebuah upacara pemakaman korban yang tewas, juga mengungkapkan bahwa serangan Minggu itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri yang diidentifikasi bernama Mahmoud Shafik Mohamed Mostafa (22).
"Dia meledakkan diri di dalam gereja" dengan sabuk bom bunuh diri, kata Sisi seperti dilansir AFP.
Satu dari empat orang yang ditangkap perempuan menurut Sisi, dan pihak berwenang sedang memburu dua tersangka lain yang tidak dia ungkap identitasnya.
Berbicara kepada Paus Gereja Koptik, Tawadros II, dalam pemakaman tersebut, Sisi mengatakan: "Kami tidak bisa mengunjungi Anda pada hari ini, bapa suci, sebelum mendapatkan sejumlah informasi."
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut, tapi Kristen Koptik, yang meliputi 10 persen penduduk Mesir, sebelumnya pernah menjadi sasaran esktremis.
Kementerian Kesehatan pada Senin merilis jumlah korban terbaru, mengatakan bahwa 24 orang tewas dalam serangan di Gereja Saint Peter dan Saint Paul, bertambah satu dari jumlah korban yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Kebanyakan korban perempuan menurut pihak berwenang.
Ledakan yang terjadi saat misa Minggu di gereja yang berdampingan dengan Katedral Saint Mark itu juga melukai 45 orang dan 21 di antaranya masih dirawat di rumah sakit, kata Kementerian Kesehatan.
Credit ANTARA News