(digitaltrends.com)
(CB) - Program observasi Near-Earth Object (NEO) dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meriilis sebuah peta yang menunjukkan bahwa selama kurun waktu 20 tahun terakhir, Bumi telah dibombardir oleh hampir 556 batu ruang angkasa.
Dari ratusan asteroid yang menghajar permukaan Bumi itu, ada yang mempunyai ukuran satu meter hingga lebih besar lagi hampir mencapai 20 meter. Data asteroid ini didapat dan dihimpun oleh sensor pemerintah Amerika Serikat berdasarkan deteksi infra-suara.
Namun ternyata, asteroid besar dengan diameter 55 meter dan massa 10.000 ton yang masuk ke atmosfer Bumi di Chelyabinsk, Rusia, belum termasuk hitungan karena benda tersebut meledak di langit sebelum menyentuh permukaan tanah. Serangan asteroid ini melukai seribu orang dan menyebabkan kerugian hingga US$33 juta.
Padahal, menurut NASA, fenomena alam tersebut merupakan terbesar yang dirasakan oleh Bumi. Hantaman terbesar dari sebuah asteroid selama periode pemetaan dilakukan Badan Pemerintah Amerika itu dari tahun 1994-2013.
Menurut NASA, dilansir Daily Mail, Selasa 18 November 2014, asteroid merupakana benda luar angkasa yang mengorbit Matahari dengan ukuran yang cukup besar, terhitung ukurannya bisa meteran. Sementara itu, meteor yang sering jatuh ke Bumi, ukurannya relatif kecil, berukuran seperti batu.
NASA mengharapkan program NEO dapat membantu para ilmuwan mengenai informasi untuk mendeteksi dan melacak batu luar angkasa tersebut, yang berpotensi bahaya mengancam manusia dan makhluk lainnya di Bumi.
"Data baru dari NEO ini bisa membantu ilmuwan dalam memperbaiki perkiraan ancaman dari asteroid, sebelum mereka (asteroid) jatuh kembali ke Bumi," ungkap Manager Program NEO NASA di Jet Propulsion Laboratory dikutip dari laman rt.com.
Dalam studi sejarah Bumi menunjukkan sekitar 5.000 tahun lalu ada sebuah benda luar angkasa yang mempunyai ukuran seluas lapangan sepak bola menghantam Bumi, di mana asteroid tersebut menyebabkan kerusakan yang signifikan hingga mempengaruhi perubahan iklim secara global.
Credit VIVAnews