Senin, 05 November 2018

Perang Dagang Cina - Amerika Bisa Berdampak ke Seluruh Bisnis



Klaus Rosenfeld, CEO Schaeffler Technologies, kanan, bersama mitranya, di konferensi Asia-Pacific Bisnis Jerman atau APK di Ritz Calton, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. sumber : TEMPO/Suci Sekarwati
Klaus Rosenfeld, CEO Schaeffler Technologies, kanan, bersama mitranya, di konferensi Asia-Pacific Bisnis Jerman atau APK di Ritz Calton, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. sumber : TEMPO/Suci Sekarwati

CB, Jakarta - Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat pada akhirnya akan berdampak pada semua sektor bisnis. Kondisi ini pun membuat Schaeffler Technologies, sebuah perusahaan pembuat bearings dari Jerman, harus putar otak. 
“Kami harus melihat ini (perang dagang) mengarah kemana, tetapi untungnya kami melihat ketegangan mulai menurun,” kata Klaus Rosenfeld, CEO Schaeffler Technologies, disela-sela konferensi Asia-Pacific Bisnis Jerman atau APK di Ritz Calton, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.


Klaus Rosenfeld, CEO Schaeffler Technologies, di konferensi Asia-Pacific Bisnis Jerman atau APK di Ritz Calton, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. sumber : TEMPO/Suci Sekarwati

Menurut Rosenfeld, pihaknya tak ingin melihat tantangan sebagai hambatan. Sebaliknya, dia ingin memprioritaskan kerja keras dan fokus melihat kesempatan serta melakukan yang terbaik. Banjirnya produk-produk buatan Cina juga ditanggapi serius oleh pihaknya dengan cara mendorong diri agar lebih maju dan memberikan nilai tambah pada kustomer.   
“Pasar di setiap negara itu berbeda meski sama-sama Asia. Pasar Cina tidak sama dengan Jepang dan Jepang tidak sama dengan Asia Tenggara. Anda tidak bisa memperlakukan Thailand seperti Cina, jadi bersikap fokus itu penting,” ujarnya, menanggapi cara mengembangkan pasar di tengah perang dagang.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah membuat keduanya saling menaikkan tarif impor. Amerika Serikat dan Cina saat ini adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.  
Sebelumnya pada 24 September 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menaikkan tarif untuk impor dari Cina senilai US$200 miliar atau sekitar Rp 3000 triliun. Pemerintahan Trump mengenakan tarif 10 persen untuk berbagai impor dari Cina seperti furnitur, dan peralatan.

Tarif tersebut bakal naik pada akhir tahun 2018 menjadi 25 persen. Kementerian Keuangan Cina menyebut kebijakan Trump ini sebagai bentuk aksi sepihak dan proteksi perdagangan.
Presiden Trump pada Juni 2018 juga telah mengancam menjalankan perang dagang dengan Eropa. Caranya, dengan menaikkan tarif impor hingga 20 persen terhadap seluruh kendaraan buatan Uni Eropa yang dikirim ke Amerika Serikat.
Gertakan Trump soal perang dagang dengan Eropa ini merupakan aksi balasan setelah Uni Eropa menaikkan tarif impor baja dan alumunium dari Amerika Serikat. Uni Eropa menargetkan ekspor sekitar US$ 3.2 miliar barang-barang dari Amerika Serikat ke 27 negara anggota Uni Eropa.





Credit  tempo.co




Giliran Kapal Penjelajah Nuklir Rusia Dekati Latihan Perang NATO


Giliran Kapal Penjelajah Nuklir Rusia Dekati Latihan Perang NATO
Kapal penjelajah nuklir bersenjata rudal Rusia, Peter the Great, berlayar memasuki Laut Barents di tengah latihan perang terbesar yang digelar NATO. Foto/Istimewa

MOSKOW - Kapal penjelajah rudal nuklir "Peter the Great" dari Armada Utara Rusia memasuki Laut Barents pada hari Sabtu untuk melakukan misi latihan tempur. Hal itu dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam siaran persnya.

"Awak kapal penjelajah akan melakukan serangkaian latihan anti-kapal selam dan pertahanan udara dan melakukan latihan tempur dengan menggunakan senjata praktis," jelasnya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (4/11/2018).

Sebelumnya dua pesawat anti kapal selam Rusia, Tu-142, melakukan patroli di perairan netral Laut Norwegia selama lebih dari 12 jam. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan penerbangan itu secara ketat mematuhi hukum internasional.

Awal pekan ini, dua pembom strategis Tu-160 Rusia juga berpatroli di perairan netral Barents dan Laut Norwegia selama 10 jam.


Rusia tampaknya mencoba untuk menunjukkan kekuatannya di tengah latihan terbesar pasca Perang Dunia yang dilakukan oleh NATO. Latihan perang yang diberi nama Trident Juncture 2018 itu dihelat di Norwegia mulai dari 25 Oktober hingga 7 November.

Latihan tersebut melibatkan sekitar 50.000 tentara dari 29 anggota NATO serta mitranya Swedia dan Finlandia, serta sekitar 250 pesawat, 65 kapal dan hingga 10.000 kendaraan. 






Credit  sindonews.com








Dua Bomber Rusia Terbang Rendah Dekati Latihan Perang NATO



Dua Bomber Rusia Terbang Rendah Dekati Latihan Perang NATO
Pesawat pembom Tupolev Tu-142 Rusia. Foto/Sputnik/Michael Klimentyev

OSLO - Latihan perang terbesar NATO sejak berakhirnya Perang Dingin yang berlangsung di Norwegia diwarnai ketegangan setelah didekati dua pesawat pembom (bomber) jarak jauh Rusia. Sepasang pesawat pembom Tupolev Tu-142 itu bermanuver dengan terbang rendah pada Jumat, 2 November.

Belum jelas maksud dari manuver kedua pesawat pembom era Perang Dingin itu. Namun, menurut laporan Military.com, manuver keduanya sebagai respons Moskow yang tak diundang dalam latihan perang terbesar NATO bernama Trident Jucture 2018.

Suara mendesing dua bomber era Uni Soviet tersebut membuat para marinir Amerika Serikat (AS) yang berada di atas kapal perang USS Mount Whitney terperangah. Mereka mengambil foto ketika dua Tupolev Tu-142 melambung tinggi.

"Ini adalah pesawat pengintai patroli maritim jarak jauh," kata seorang anggota marinir AS yang berbicara dalam kondisi anonim, Sabtu (3/11/2018). Meskipun dia telah melihat banyak gambar pesawat, namun baru pertama kalinya melihat langsung bomber Tu-142 Rusia terbang dekat.

Rusia telah menyatakan ketidaksenangannya atas latihan perang NATO Trident Juncture 2018. Moskow merasa latihan perang selama dua minggu itu sebagai unjuk kekuatan anti-Rusia.

Pekan lalu, Moskow mengumumkan rencananya untuk menguji coba rudal di lepas pantai Norwegia yang juga berdekatan dengan lokasi latihan Trident Juncture.

Menurut Avinor, operator publik bandara sipil di Norwegia, Rusia mengirim NOTAM (Notice to Airmen/Pemberitahuan untuk Penerbang) tentang uji coba rudal yang akan berlangsung pada 1-3 November di Laut Norwegia.

"Setiap uji coba rudal tidak akan mengubah rencana latihan kami," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg menanggapi pengumuman Moskow.

"Kami belum melihat apa pun yang menyerupai uji coba rudal, atau bahkan kapal atau pesawat di daerah itu yang akan relevan untuk mendokumentasikan atau memantau pengujian rudal," imbuh Robert Aguilar, kapten kapal USS Mount Whitney.

Kolonel Garth Manger, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas tugas operasional di kapal perang Angkatan Laut AS, menyikapi manuver pasangan Tu-142 Rusia dengan tenang. "Mereka mengawasi kita dan kita mengawasi mereka," katanya.

Seperti halnya bomber Tupolev, kapal perang USS Mount Whitney juga peninggalan dari era Perang Dingin. Kapal tertua ketiga di Angkatan Laut AS dan andalan Armada Keenam Amerika itu telah terlihat hampir 50 tahun pengabdiannya. Kapal itu telah ditingkatkan peralatan telekomunikasi terbarunya.

Meskipun para marinir AS terperangah dengan munculnya dua pesawat pembom Rusia di dekat lokasi latihan perang NATO, para perwira senior NATO mengecilkan apa yang disebut sejumlah pihak sebagai provokasi.

"Kami berada di laut, semua orang punya hak untuk berada di sini. Ini perairan internasional, wilayah udara internasional," kata Laksamana Guy Robinson, komandan kedua pasukan maritim Inggris.

"Jadi jelas, kami memantau dengan cermat. Tetapi semua yang kami lihat dalam latihan ini adalah mereka telah bertindak aman dan profesional," ujarnya.

Jason Bohm, yang memimpin marinir AS dalam latihan Trident Juncture mengatakan, "Masalah terbesar yang kami miliki dalam latihan ini adalah cuaca".

Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas penerbangan pesawat Tu-142. Beberapa hari sebelumnya, Moskow juga melakukan hal serupa di atas lepas pantai Norwegia yang membuat Inggris mengerahkan sejumlah jet tempur untuk mengintersepsi jika pesawat pembom itu masuk ke wilayah udara NATO. 






Credit  sindonews.com



Pesawat AS Memata-matai Wilayah Dekat Perbatasan Rusia


Pesawat AS Memata-matai Wilayah Dekat Perbatasan Rusia
Pesawat mata-mata RC-135 milik Amerika Serikat. Foto/Wikimedia Commons

MOSKOW - Pesawat RC-135 Amerika Serikat (AS), terdeteksi melakukan penerbangan pengintaian di dekat perbatasan Kaliningrad, Rusia. Operasi mata-mata pesawat pemimpin NATO itu mengabaikan protes Moskow sebelumnya.

Situs PlaneRadar pada hari Sabtu (3/11/2018) melaporkan bahwa pesawat mata-mata tersebut terdeteksi beroperasi di dekat Kaliningrad pada hari Jumat (2/11/2018).

"Pesawat pengintai elektronik Angkatan Udara Amerika Serikat (38th RS/55th WG), Boeing RC-135V, nomor ekor 64-14846, lepas landas dari Pangkalan Udara Mildenhall, melakukan penerbangan pengintaian di dekat perbatasan wilayah Kaliningrad, di wilayah udara Polandia," bunyi laporan situs itu yang dipublikasikan di Twitter, sebagaimana dilansir Sputnik.

Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali mendesak Pentagon untuk menghentikan penerbangan di dekat perbatasan Rusia. Namun, AS telah mengabaikannya.

Operasi pesawat RC-135 mengikuti penerbangan UAV Global Hawk RQ-4B di dekat perbatasan Rusia pada bulan Oktober lalu. Drone itu melakukan misi pengintaian dekat perbatasan wilayah Kaliningrad, Leningrad dan Pskov.

Jumlah insiden udara yang melibatkan pesawat Rusia dan NATO telah meningkat sejak tahun 2014 karena meningkatnya kehadiran pasukan aliansi militer pimpinan AS di dekat perbatasan barat Rusia. Penumpukan pasukan itu dilakukan NATO sejak krisis Ukraina pecah. 



Credit  sindonews.com



Pemimpin Oposisi Bahrain Terancam Hukuman Seumur Hidup


Pemimpin Oposisi Bahrain Terancam Hukuman Seumur Hidup
Sheikh Ali Salman. (MOHAMMED AL-SHAIKH / AFP)


Jakarta, CB -- Pengadilan banding Bahrain mengajukan hukuman seumur hidup kepala gerakan oposisi Syiah pada Minggu (4/11). Hukuman diberikan atas tuduhan menjadi memata Qatar.

Syeikh Ali Salman, pemimpin gerakan Al-Wefaq yang sekarang dilarang, telah dibebaskan oleh pengadilan pidana tinggi pada Juni lalu. Namun, masih bisa dilakukan banding atas putusan tersebut.

Bahrain, bersama dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, memutuskan semua hubungan dengan Qatar pada 2017. Negara tersebut melarang warga mereka melakukan perjalanan atau komunikasi karena hubungan Doha dengan Iran dan kelompok Islam radikal.


Salman saat ini menjalani hukuman empat tahun dalam kasus terpisah yakni "menghasut kebencian" di kerajaan itu, yang telah menyaksikan sebagian besar protes Syiah terhadap monarki Sunni sejak 2011.


Pada bulan November, Salman dan dua anggota Al-Wefaq lainnya dituduh bekerja untuk intelijen Qatar dengan tujuan menggulingkan pemerintah Bahrain.

Raja Hamad telah mengumumkan pemilihan parlemen pada 24 November di Bahrain. Anggota partai oposisi yang dibubarkan, termasuk Al-Wefaq dan kelompok Al-Waad sekuler.

Negara Teluk yang diperintah Sunni telah dilanda gelombang kerusuhan sejak 2011, ketika pasukan keamanan menghancurkan protes yang dipimpin Syiah menuntut monarki konstitusional dan seorang perdana menteri terpilih.


Gerakan oposisi telah dilarang dan ratusan pembangkang telah dipenjarakan. Bahrain tahun lalu meratifikasi amandemen konstitusi yang memberikan pengadilan militer wewenang untuk mengadili warga sipil yang dituduh melakukan terorisme.

Bahrain, sekutu penting Amerika Serikat dan rumah bagi Armada Kelima AS, menuduh Syiah Iran memprovokasi kerusuhan di kerajaan itu. Iran membantah tuduhan tersebut.

PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch mengkritik monarki Bahrain atas perlakuannya terhadap para pengunjuk rasa.



Credit  cnnindonesia.com



Puluhan Pemberontak Yaman Tewas di Pelabuhan Laut Merah


Puluhan Pemberontak Yaman Tewas di Pelabuhan Laut Merah
Pemakaman Korban Tewas Serangan Udara Arab Saudi di Yaman. (REUTERS/Stringer)


Jakarta, CB -- Puluhan pemberontak Yaman tewas dalam pertempuran dan serangan udara di Hodeida, Yaman, Minggu, (4/11).

Dilansir dari AFP, lima puluh tiga pemberontak Huthi tewas dan lusinan orang terluka dalam 24 jam terakhir, kata sumber tim medis di daerah itu.

Menurut sumber militer propemerintah, bentrokan meningkat di kota Hodeida dan berpusat di sekitar universitasnya pada Sabtu dan Minggu pagi. Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan-Saudi melakukan lusinan serangan udara untuk mendukung pasukan propemerintah dalam pertempuran yang dimulai pada Kamis (1/11) malam.


Sumber tim medis mengatakan, tiga belas pasukan propemerintah tewas. Bentrokan meletus hanya beberapa jam setelah pemerintah mengatakan siap untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan Huthis yang didukung Iran.


Tawaran itu menyusul panggilan kejutan oleh Amerika Serikat untuk mengakhiri perang Yaman, termasuk serangan udara oleh koalisi.

Pelabuhan Hodeida adalah titik masuk untuk lebih dari 70 persen impor ke negara miskin. Setelah pembicaraan perdamaian yang didukung PBB runtuh pada bulan September, koalisi mengumumkan akan meluncurkan kembali serangan terhadap Hodeida.


Para pejabat pemerintah Yaman mengatakan bahwa koalisi telah mengirim lebih dari 10.000 pasukan baru menuju kota medan pertempuran.

Arab Saudi dan sekutu-sekutunya ikut campur dalam perang pada 2015 untuk mendukung Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi setelah pemberontak mengambil alih ibukota Sanaa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hampir 10.000 orang telah tewas dalam konflik sejak tahun 2015. Beberapa kelompok memperkirakan jumlah korban bisa lima kali lebih tinggi.




Credit  cnnindonesia.com



Mesir Tewaskan 19 Milisi di Provinsi Minya


Tentara Mesir berpatroli.
Tentara Mesir berpatroli.
Foto: AP
Para milisi diduga bertanggung jawab atas serangan ke warga Krisitiani.



CB, KAIRO -- Pasukan Mesir menewaskan 19 anggota teroris yang diduga bertanggungjawab atas serangan terhadap warga Kristiani di Provinsi Minya, pada Jumat (3/10) kemarin. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan kemungkinan ada tujuh orang yang tewas atas serangan tersebut.

Pasukan Mesir berhasil mengalahkan para teroris dalam baku tembak yang terjadi di pegunungan di sebelah barat gurun Minya. Pemerintah Mesir belum memberikan keterangan detail tentang baku tembak tersebut.

"Wilayah tersebut sudah digerebek dan ketika sudah dikepung para anggota teroris menembaki pasukan keamanan, yang mengharuskan mereka untuk membalas sumber tembakan," kata pernyataan pemerintahan Mesir, Ahad (4/11).



Belum diketahui kapan dan di mana tepatnya baku tembak tersebut berlangsung. Pemerintah Mesir juga tidak menyebutkan ada korban tewas atau terluka dari pihak pasukan keamanan mereka.

ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan terhadap dua bus yang bergerak di dekat Biara Santa Samuel, yang terletak 260 kilometer dari Kairo. Sampai saat ini baru diketahui ada enam orang yang tewas atas serangan tersebut.

ISIS tidak menunjukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Minoritas Kristen di Mesir sudah berkali-kali menjadi sasaran serangan.

Pemerintah Mesir mengatakan para tersangka melarikan diri dari pasukan keamanan ketika badan intelijen nasional berhasil mengidentifikasi lokasi mereka. Pasukan keamanan menemukan berbagai senjata laras panjang baik otomatis maupun semi-otomatis.

Pasukan keamaan juga menemukan shot guns dan amunisinya. Pada Desember tahun lalu seorang laki-laki bersenjata juga menyerang gereja dan toko yang dimiliki salah seorang warga Kristen di sekitar Kairo.




Credit  republika.co.id



Jamal Khashoggi Tewas, Pengamat: Erdogan Terus Menekan Saudi



Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu

CB, Ankara – Kolumnis Daily Sabah, Hilal Kaplan, mengatakan sikap Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi menunjukkan adanya upaya agar kasus ini terus menjadi perhatian dunia internasional.

Menurut Kaplan, ini terlihat dari bocoran informasi dari otoritas keamanan Turki, yang terus menerus dipublikasikan berbagai media di negara itu mengenai kasus ini.
“Dengan strategi komunikasi ini, Turki mampu mengontrol narasi dan menjaga kasus pembunuhan Khashoggi menjadi perhatian media global. Dan pada saat bersamaan, debat publik berlanjut seiring berjalannya investigasi,” kata Kaplan seperti dilansir Aljazeera pada Ahad, 4 November 2018.
Kaplan menanggapi munculnya artikel opini yang ditulis Erdogan dan dipublikasikan di Washington Post pada akhir pekan lalu. Dia melanjutkan,”Ini menekan pemerintah Saudi agar menerima fakta bahwa ini merupakan pembunuhan berencana.”

Pada awalnya, pemerintah Saudi mencoba membantah hal ini namun kemudian ‘terpaksa’ mengubah penjelasannya beberapa kali sebelum akhirnya mengakui ini merupakan kasus pembunuhan berencana.
Erdogan juga terkesan menyasar Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, sebagai dalang pembunuhan berencana ini meskipun tidak menyebut namanya dalam tulisan di Washington Post tadi.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
“Putra mahkota kemungkinan besar tahu soal ini. Dia memerintahkan ini. Setidaknya 5 orang dari 15 anggota tim pembunuh merupakan anggota militer kerajaan. Dan ketua tim pembunuh dilaporkan menelpon empat kali ke kantor MBS pada hari pembunuhan itu,” kata Kaplan. “Semua bukti menunjuk kepada dia bukan kepada orang lain.”
Secara terpisah, pengamat politik Turki, Etyen Mahcupyan, mengatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan berusaha mengambil sikap agresif dalam mengungkap kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Pada saat yang sama, Erdogan juga tidak ingin hubungan kedua negara terganggu.
Ini terlihat dalam tulisan artikel opini yang dibuat Erdogan dan dipublikasikan di media Washington Post pada akhir pekan lalu.
“Dia tidak ingin merusak semua dan kehilangan Arab Saudi,” kata Mahcupyan seperti dilansir Aljazeera pada Ahad, 4 November 2018.
Menurut Mahcupyan, Erdogan terkesan mengancam pemerintah Arab Saudi agar mau terbuka mengungkap kasus ini. Ini memberi kekuatan yang bisa digunakan oleh Erdogan dalam menjalankan kebijakan politik luar negeri.

Dalam artikel itu, menurut Mahcupyan, Erdogan juga mengungkapkan hubungan baik antara Turki dan Arab Saudi. Erdogan juga menekankan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tidak mencerminkan kebijakan luar negeri Arab Saudi.




Credit  tempo.co




Erdogan: Otak Pembunuh Jamal Khashoggi di Level Tertinggi Saudi



Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu

CB, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan menegaskan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi datang dari level tertinggi di pemerintahan Arab Saudi.
Menurut Erdogan, 18 tersangka pembunuh Khashoggi kini ditahan oleh aparat Arab Saudi. Mereka melaksanakan perintah dari orang yang berada di level tertinggi untuk membunuh jurnalis kawakan warga Arab Saudi itu.

"Kita tahu 18 tersangka itu pelaku yang ditahan di Arab Saudi. Kita juga tahu bahwa individu-individu itu menjalankan perintah mereka: bunuh Khashoggi dan pergi. Akhirnya, kami tahu bahwa perintah membunuh Khashoggi berasal dari level tertinggi pemerintahan Saudi," kata Erdogan dalam op-ed di Washington Post yang terbit pada hari Jumat, 2 November 2018, seperti dikutip dari Reuters.

Erdogan menyerukan untuk membuka kedok para badut yang menjadi otak pelaku pembunuhan Khashoggi.

Penasehat Erdogan pekan lalu menyebut secara tak langsung tangan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berlumuran darah dengan tewasnya Khashoggi. Ini pernyataan yang dianggap paling terus terang terhadap Riyadh yang berasal dari orang dekat Erdogan.
Erdogan juga mengingatkan agar tidak ada lagi pembunuhan seperti ini di negeri sekutu NATO.

"Jika ada yang mengabaikan peringatan ini, mereka akan menghadapi konsekwensi sangat berat," tegas Erdogan.

Jamal Khashoggi mendatangi konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus dokumen pernikahannya. Sejak itu dia menghilang dan dari rekaman audio dari jam tangan Apple yang terhubung ke telepon seluler yang dititipkan kepada tunangannya di luar konsulat diketahui Khashoggi disiksa dan dibunuh. Hingga saat ini, jasadnya belum ditemukan.




Credit  tempo.co


Jamal Khashoggi Tewas, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud didampingi Pangeran Alwaleed bin Talal setelah melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud didampingi Pangeran Alwaleed bin Talal setelah melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

CB, Washington – Konglomerat Arab Saudi, Pangeran Alwaleed Bin Talal, mengatakan hasil investigasi resmi atas kematian kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, bakal membersihkan nama pemimpin negara itu.

Pangeran Alwaleed mengatakan dalam wawancara dengan Fox News dan dikutip Reuters bahwa hasil investigasi resmi Arab Saudi bakal menunjukkan Putra Mahkota, Mohammed Bin Salman, tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Alwaleed juga mengatakan pemerintah Saudi agar segera mempublikasikan hasil investigasi itu. “Tolong berikan kami waktu untuk menyelesaikan investigasi ini,” kata Alwaleed dalam acara “Sunday Morning Futures” pada Senin, 5 November 2018.

Pangeran Alwaleed, yang pernah ditangkap selama sekitar tiga bulan dalam operasi antikorupsi yang diperintahkan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, juga mengatakan,”Saya minta Arab Saudi sekarang secara terbuka, lewat program Anda, untuk mengumumkan hasil investigasi secepatnya. Saya yakin Putra Mahkota Saudi akan terbebas dan dibersihkan namanya 100 pesen.”
Alwaleed mengaku mengenal Jamal Khashoggi karena jurnalis senior ini pernah berkerja dengannya di media Arab Channel, yang dimilikinya. “Dia bukan hanya teman tapi juga pernah bekerja dengan saya,” kata dia.
Menurut dia, Khashoggi merupakan seorang reformis dan bukan oposisi. “Apa yang terjadi di dalam kantor konjen itu benar-benar mengerikan, menjijikkan dan tragis,” kata dia sambil mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Khashoggi.

Ini merupakan pernyataan pertama Alwaleed, yang sempat berseberangan dengan Mohammed dalam kasus dugaan korupsi pada November 2017. Alwaleed dibebaskan setelah sempat ditahan dengan dugaan membayar sejumlah uang kompensasi meskipun jumlahnya tidak diumumkan.
Alwaleed sendiri membantah dia membayar denda agar bisa dibebaskan karena berkukuh dia tidak terlibat praktek korupsi meskipun dia mengakui ada penyelesaian terhadap kasus yang melibatkan dirinya.
Alwaleed merupakan konglomerat terkaya Saudi dan memiliki sejumlah saham di berbagai perusahaan dunia seperti Twitter lewat perusahaan Kingdom Holding.

Dalam wawancara dengan Fox News, Alwaleed mengatakan beberapa hari lalu merupakan peringatan setahun penangkapannya di Saudi. Menurut dia, peristiwa penangkapan ini penting bagi Arab Saudi. “Karena banyak dari tahanan itu memang layak untuk berada di sana karena ada banyak korupsi di Arab Saudi,” kata Alwaleed.
Alwaleed juga mengatakan telah memaafkan dan melupakan apa yang dialaminya. “Kami punya hubungan baik dengan Putra Mahkota dan Raja Arab Saudi,” kata dia.
Dia juga memuji upaya reformasi yang dilakukan putra mahkota sebagai upaya nyata yang bersifat revolusioner untuk memperbaiki negara secara sosial, ekonomi, dan finansial. Dia berharap investigasi kasus Jamal Khashoggi segera dipublikasikan ke publik. 





Credit  tempo.co




Hampir Setahun Dibui, Arab Saudi Bebaskan Saudara Pangeran Awaleed


Hampir Setahun Dibui, Arab Saudi Bebaskan Saudara Pangeran Awaleed
Arab Saudi membebaskan Pangeran Khaled bin Talal, saudara dari Pangeran Alwaleed bin Talal. Foto/Istimewa

RIYADH - Arab Saudi dilaporkan telah membebaskan Pangeran Khaled bin Talal setelah hampir satu tahun mendekam di penjara. Pangeran Khalid ditangkap karena mengkritik tindakan keras kerajaan terhadap korupsi.

Kerabat Pangeran Khalid berbagi foto di media sosial yang menunjukka tengah menyapa keluarganya. Foto itu konon diambil pada akhir pekan ini.

"Terima kasih Allah atas keselamatannya," ujar cicit Pangeran Khaled, Putri Reem bin Alwaleed, memasang foto dirinya dengan anggota keluarga lainnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (4/11/2018).

Foto-foto lain yang dibagikan oleh kerabat menunjukkan pangeran mencium dan memeluk putranya, yang telah koma selama beberapa tahun.

Untuk diketahui, Pangeran Khalid adalah keponakan Raja Salman. Pemerintah Saudi tidak memberikan penjelasan resmi atas penahanan atau pembebasannya.

Namun Wall Street Journal melaporkan bahwa ia ditahan selama 11 bulan karena mengkritik penahanan massal tahun lalu terhadap lebih dari 200 pangeran, menteri dan pengusaha atas tuduhan korupsi.

Mereka ditahan di hotel-hotel di Ibu Kota Riyadh, termasuk di hotel bintang lima Ritz-Carlton.

Saudara laki-laki Pangeran Khalid, Pangeran Alwaleed bin Talal, termasuk di antara puluhan pangeran dan tokoh senior lain yang ditahan dalam upaya memberantas korupsi pada akhir tahun lalu.

Pada akhir Januari lalu kantor jaksa penuntut umum Saudi mengatakan lebih dari USD100 miliar telah dipulihkan menyusul penyelesaian kasus keuangan terhadap mereka yang ditahan.

Langkah terbaru ini datang di tengah tekanan kuat pada Pangeran Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman, atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Analis mengatakan pihak berwenang Saudi tampaknya mencoba untuk meredakan krisis dengan menopang dukungan dari dalam keluarga kerajaan.

Analis menyebut operasi itu adalah upaya putra mahkota untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. 






Credit  sindonews.com




Jelang Pertemuan Korut, AS-Korsel Latihan Militer Gabungan


Jelang Pertemuan Korut, AS-Korsel Latihan Militer Gabungan
Ilustrasi latihan militer gabungan AS-Korsel. (Reuters/Kim Hong-Ji)



Jakarta, CB -- Menjelang pertemuan dengan Korea UtaraAmerika Serikat dijadwalkan memulai latihan militer gabungan skala kecil dengan Korea Selatan pada Senin (5/10).

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa latihan itu akan dimulai di dekat Kota Pohang.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa sekitar 500 marinir AS dan Korsel akan berpartipasi dalam latihan gabungan ini.


Sebagaimana dilansir Reuters, Program Pertukaran Marinir Korea ini merupakan bagian dari latihan gabungan yang ditangguhkan setelah Presiden Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, pada Juni lalu.


Selama ini, Korut mengecam latihan militer "di depan gerbang" negaranya ini. Menurut mereka, latihan tersebut digelar untuk menginvansi Korut.

Latihan gabungan ini pula yang dijadikan alasan bagi Korut untuk mengembangkan program rudal dan nuklir mereka.


Setelah pertemuan tersebut, hubungan Korut dan AS terus naik turun. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sudah beberapa kali datang ke Korut untuk membicarakan kelanjutan perundingan denuklirisasi tersebut.

Namun, Trump juga pernah membatalkan lawatan Pompeo ke Korut karena surat bernada negatif yang dikirimkan oleh salah satu orang kepercayaan Kim Jong-un.

Kini, Pompeo memastikan bahwa ia akan bertemu dengan orang nomor dua di Korut, Kim Yong-chol.

"Saya yakin kami akan mencapai progres nyata, termasuk upaya untuk memastikan pertemuan kedua pemimpin negara dapat terwujud, di mana kami dapat mengambil langkah penting menuju denuklirisasi," kata Pompeo.


Namun sebelumnya, Korut sendiri sudah mengingatkan AS bahwa perundingan denuklirisasi tidak akan berlangsung jika masih ada latihan militer dan sanksi.

"Perbaikan relasi dan sanksi tidak dapat berjalan beriringan. AS berpikir bahwa 'sanksi dan tekanan' terus-menerus dapat berujung 'denuklirisasi'. Kami tak dapat menahan tawa atas gagasan bodoh itu," demikian pernyataan Kemlu Korut yang dilansir kantor berita KCNA.





Credit  cnnindonesia.com





Korea Utara Peringatkan AS Terkait Kebijakan Senjata Nuklir


Korea Utara Peringatkan AS Terkait Kebijakan Senjata Nuklir
Kim Jong-un dan Donald Trump. (Anthony Wallace/Pool via Reuters)


Jakarta, CB -- Korea Utara telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa akan serius mempertimbangkan kembali kebijakan negara terkait membangun senjata nuklir.

Ancaman ini Korut berikan karena Washington tidak mengakhiri sanksi ekonomi yang keras. Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah mengambil kebijakan "byungjin" yang secara bersamaan mengembangkan kemampuan nuklirnya bersama ekonomi.

Pada April lalu, dengan mengutip 'iklim segar detente dan perdamaian' di semenanjung itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan pencarian nuklir selesai dan mengatakan negaranya akan fokus pada pembangunan ekonomi sosialis.


Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan Pyongyang dapat kembali ke kebijakan sebelumnya jika AS tidak mengubah pendiriannya atas sanksi.


"Kata 'byungjin' mungkin muncul lagi dan perubahan garis itu dapat dipertimbangkan secara serius," kata pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi KCNA Jumat malam.

Pada KTT bersejarah di Singapura pada Juni lalu, Presiden AS Donald Trump dan Kim menandatangani pernyataan samar-samar tentang denuklirisasi. Tapi hanya sedikit kemajuan telah dibuat sejak itu, dengan Washington mendorong untuk mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara sampai denuklirisasi akhir yang sepenuhnya diverifikasi dan Pyongyang mengutuk tuntutan AS sebagai "gangster-like".



"Peningkatan hubungan dan sanksi tidak kompatibel," kata pernyataan itu, yang dirilis di bawah nama direktur Institut Kementerian Luar Negeri untuk Studi Amerika.

"Apa yang masih harus dilakukan adalah balasan yang sesuai dengan AS," tambahnya.

Pernyataan itu adalah tanda terbaru meningkatnya kekecewaan Pyongyang dengan Washington.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan kembali bahwa sanksi akan tetap sampai Pyongyang melakukan komitmen denuklirisasi yang dibuat di Singapura.





Credit  cnnindonesia.com




Kapal Induk Nuklir AS Pimpin Latihan Perang Terbesar di Jepang



Kapal Induk Nuklir AS Pimpin Latihan Perang Terbesar di Jepang
Kapal induk USS Ronald Reagan memimpin latihan perang bersama Jepang dan Kanada. Foto/Istimewa


TOKYO - Jet-jet tempur Amerika Serikat (AS) melesat ke Pasifik Barat pada hari Sabtu saat kapal induk USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir bergabung dengan kapal perusak Jepang dan sebuah kapal perang Kanada. Ketiganya akan melakukan latihan kesiapan tempur terbesar yang pernah digelar di dan di sekitar Jepang.

Jepang dan AS telah memobilisasi 57 ribu pelaut, marinir, dan penerbang untuk latihan Keen Sword dua tahunan. Jumlah ini lebih banyak 11 ribu dari pada tahun 2016. Latihan ini akan melakukan simulasi pertempuran udara, pendaratan amfibi, dan latihan pertahanan rudal balistik. Kontingen Jepang yang terdiri atas 47 ribu personel mewakili seperlima pasukan bersenjata nasional.

“Kami di sini untuk menstabilkan, dan mempertahankan kemampuan kami jika diperlukan. Latihan seperti Keen Sword adalah persis hal yang perlu kita lakukan,” ujar Laksamana Muda Karl Thomas, komandan kelompok kapal induk USS Ronald Reagen seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/11/2018).

Delapan kapal lainnya bergabung dengan kapal induk untuk latihan perang anti kapal selam dalam unjuk kekuatan di perairan yang ditakutkan Washington dan Tokyo akan semakin berada di bawah pengaruh Beijing.

“Aliansi AS-Jepang sangat penting untuk stabilitas di wilayah ini dan Indo Pasifik yang lebih luas,” kata Laksamana Muda Hiroshi Egawa, komandan kapal Jepang di atas kapal Reagan.

Berbasis di Yokosuka dekat Tokyo, USS Ronald Reagan adalah kapal perang AS terbesar di Asia, dengan awak 5.000 pelaut dan sekitar 90 pesawat tempur F-18 Super Hornet.

Kapal pasokan angkatan laut Kanada juga ambil bagian dalam latihan bersama Keen Sword dengan kapal fregat yang berlayar dengan USS Ronald Reagan pada hari Sabtu.

Atase pertahanan Kanada di Jepang, Kapten Hugues Canuel mengatakan, partisipasi Kanada dalam latihan bilateral yang dimulai pada tahun 1986 ini merubahnya menjadi latihan multilateral. Partisipasi dalam Keen Sword, tambahnya, mencerminkan keinginan Kanada untuk memiliki kehadiran militer di Asia.

Kanada bukan satu-satunya negara barat yang ingin mengambil peran keamanan yang lebih besar di kawasan ini. Inggris dan Prancis juga mengirim lebih banyak kapal karena kehadiran militer China di Laut Cina Selatan tumbuh dan meluasnya pengaruh Beijing atas Indo Pasifik serta rute perdagangan utama.

Pengamat asal Inggris, Prancis, Australia dan Korea Selatan (Korsel) juga akan memantau latihan Keen Sword, yang dimulai hari Senin dan berakhir pada hari Kamis.






Credit  sindonews.com




China Ingin Gunakan Drone Selam Tempur untuk Lawan Kapal Induk AS



China Ingin Gunakan Drone Selam Tempur untuk Lawan Kapal Induk AS
Ilustrasi drone selam tempur. China ingin menggunakan drone selam tempur untuk melawan kapal induk Amerika Serikat. Foto/Washington Free Beacon

BEIJING - Militer China sedang mempersiapkan diri untuk mengobarkan perang bawah laut melawan Amerika Serikat (AS). Salah satunya menggunakan serangan drone selam untuk melawan kapal induk Pentagon.

Gagasan itu muncul dalam laporan surat kabar militer China tertanggal 25 Oktober lalu.

"Operasi ofensif dan pertahanan bawah laut merupakan domain pertempuran utama untuk perebutan supremasi laut, dan merupakan sarana utama untuk memenangkan keunggulan dalam operasi maritim," bunyi laporan surat kabar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Laporan itu mengatakan China telah membayangkan masa depan kendaraan bawah laut tak berawak (drone selam) yang melakukan serangan otonom secara diam-diam dan mengandalkan jaringan sensor yang ditanam di seluruh dunia di dasar laut yang dapat dipicu oleh satelit.

Kemampuan perang bawah laut otonom, lanjut laporan itu, adalah bagian dari pasukan militer China yang telah mampu bertahan selama puluhan tahun. Kemampuan itu diklaim akan mengalahkan Amerika Serikat.

Laporan surat kabar PLA memberikan pandangan sekilas ke dalam pemikiran militer China untuk pencegahan dan peperangan bawah laut masa depan.

"Drone selam pintar beroperasi dan menyerang sendiri, dan senjata bawah laut berteknologi tinggi baru meletakkan serangan dengan robot bawah air, senjata 'hantu' cerdas, dan perangkat seperti ikan bionik untuk membentuk sistem operasi berbasis jaringan," bunyi laporan tersebut, yang dikutip South China Morning Post, Sabtu (3/11/2018).

Serangan bawah laut akan dilakukan menggunakan kapal selam robot bertenaga AI (artificial intelligence). "Yang beroperasi tanpa mengandalkan kontrol manusia untuk menilai target secara otomatis, dan mengatur serangan terkoordinasi dalam apa yang disebut laporan militer sebagai 'perang hantu bawah laut'," imbuh laporan tersebut.

Drone selam AI juga dapat digunakan untuk memaksakan blokade target yang diaktifkan sendiri berdasarkan kemampuan identifikasi target senjata otomatis.

Kendaraan selam itu akan menggunakan komunikasi kode yang tidak bisa dipecahkan dan transmisi data yang dikirim oleh komputer kuantum tingkat lanjut.
China memimpikan penggunaan "jaringan saraf" pada kompleks senjata-senjata untuk berpikir mandiri.

"Sistem senjata semacam itu mampu secara otomatis membagi dan mengumpulkan sekelompok aktor yang terkait dengan jaringan komunikasi cerdas bawah laut, dan juga mampu melakukan operasi bawah laut yang tak berawak, menentukan sendiri, terkoordinasi sendiri untuk memberikan serangan presisi dan menghancurkan lawan terutama kelompok tempur kapal induk atau formasi kapal permukaan lainnya," papar laporan tersebut. 





Credit  sindonews.com




Sengketa Pulau, AS-Jepang Berencana Beri Tanggapan Militer ke China


Sengketa Pulau, AS-Jepang Berencana Beri Tanggapan Militer ke China
Pulau Senkaku atau Diaoyu di Laut China Timur. Foto/Istimewa

TOKYO - Amerika Serikat (AS) dan Jepang berencana untuk menyusun operasi sebagai tanggapan bersama pasukan bersenjata mereka terhadap potensi ancaman China ke Kepulauan Senkaku yang disengketakan. Kepulauan Senkaku di kenal sebagai Diaoyu di China. The Japan Times melaporkan mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Kedua negara dilaporkan terlibat diskusi untuk menanggapi situasi di kepulauan yang berada di Laut China Timur  yang diklaim Jepang dan China dalam skenario darurat. Menurut orang dalam, Tokyo dan Washington berusaha untuk menyelesaikan hal itu pada Maret mendatang.

The Japan Times, seperti disitir Sputnik Minggu (4/11/2018), melaporkan bahwa dengan menyusun rencana untuk menangani potensi konflik bersenjata dengan Cina, Tokyo berharap bahwa Washington akan menentukan posisinya pada masalah kedaulatan.

Washington selama ini belum mengambil posisi atas kedaulatan pulau-pulau yang diperebutkan. Namun tahun lalu, Presiden Donald Trump mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa AS berkomitmen untuk membela Tokyo berdasarkan Pasal 5 dari perjanjian keamanan kedua negara, menambahkan bahwa itu juga termasuk Kepulauan Senkaku.

Sumber-sumber itu mengatakan kepada media bahwa rencana tersebut menyarankan untuk menempatkan Pasukan Bela Diri Jepang dalam keadaan darurat seiring pendaratan nelayan bersenjata China di pulau itu - setelah polisi tidak mampu memberikan tanggapan yang memadai.

Pembicaraan antara kedua negara telah berlangsung dalam kerangka pedoman pertahanan AS-Jepang 2015, yang dikenal sebagai Bilateral Planning Mechanism (BPM).

Di bawah BPM, Pasukan Bela Diri dan militer AS akan melakukan operasi bilateral untuk melawan serangan darat terhadap Jepang dengan kekuatan darat, udara, maritim, atau amfibi.

Seiring perkembangannya, kedua negara ini mengadakan latihan perang bersama untuk meningkatkan kesiapan tempur dan interoperabilitas militer AS dan Jepang.

Tokyo dan Washington dilaporkan telah memobilisasi sekitar 57.000 pelaut, marinir dan penerbang untuk latihan Keen Sword, bergabung dengan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan untuk memimpin kapal perusak Jepang dan kapal perang Kanada dalam latihan tersebut.

Jepang dan China sama-sama mengklaim Kepulauan Senkaku yang tidak berpenghuni, yang disebut Kepulauan Diaoyu di Cina, di Laut Cina Timur. Sementara Beijing mengatakan bahwa kepulauan telah menjadi bagian dari wilayahnya sejak jaman dahulu, Tokyo berpendapat bahwa pulau-pulau itu telah di bawah kendalinya sejak 1895. 



Credit  sindonews.com





Referendum Kaledonia Baru, Bertahan atau Lepas dari Prancis


Bendera Kaledonia Baru, sumber: id.wikipedia.org
Bendera Kaledonia Baru, sumber: id.wikipedia.org

CB, Jakarta - Masyarakat Kaledonia Baru melakukan pemungutan suara untuk sebuah referendum pada Minggu, 4 November 2018. Langkah ini dilakukan untuk menentukan masa depan negara itu apakah tetap bersatu dengan Prancis atau menjadi sebuah negara baru.
Kaledonia Baru adalah sebuah wilayah bagian dari Prancis di selatan pasifik dan referendum pada hari Minggu ini adalah hasil 30 tahun proses dekolonisasi. Referendum ini juga adalah pemungutan suara penentuan pertama kali yang dilakukan oleh Kaledonia Baru setelah sebelumnya pada 1977 Djibouti sebuah negara di tanduk Afrika melepaskan diri dari Prancis dan menyatakan kemerdekaannya.

Jika hasil referendum Kaledonia Baru ini memutuskan melepaskan diri dari Prancis, maka ini akan menjadi pukulan telak bagi Prancis yang telah membentangkan kekuasaannya hingga ke Karabia, sub-sahara Afrika dan Samudera Pasifik.

Dalam referendum Kaledonia Baru 2018, masyarakat akan diminta memilih atas pertanyaan ‘apakah Anda ingin Kaledonia Baru mendapatkan kedaulatan penuh dan menjadi merdeka?’.
Dalam sebuah kunjungan ke Kaledonia Baru pada Mei 2018, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyadari penderitaan akibat penjajahan Prancis di Kaledonia Baru. Macron pun memberikan penghormatan tinggi pada kampanye untuk mendapatkan otonomi penuh yang dipimpin oleh kelompok Kanaks. Macron ketika itu berjanji dia dan pemerintah Prancis akan bersikap netral atas referendum ini.

Hasil jajak pendapat terbaru memperlihatkan Kaledonia Baru diharapkan tetap menjadi bagian dari teritorial Prancis. Perekonomian Kaledonia Baru masih ditopang oleh Prancis. Wilayah itu mendapat subsidi per tahun 1,3 miliar euro atau Rp 22 triliun, simpanan nikel yang diperkirakan sekitar 25 persen dari total cadangan nikel dunia.
Kaledonia Baru memiliki populasi sekitar 280 ribu jiwa dan telah menikmati otonomi yang sangat besar dari Prancis. Namun wilayah ini bagaimana pun masih sangat tergantung pada Prancis, khususnya pada sektor pertahanan dan pendidikan. Referendum Kaledonia Baru pada Minggu, 4 November 2018 akan menjadi penentu masa depan wilayah ini.




Credit  tempo.co



Tokoh Catalonia Merdeka dari Spanyol Diancam Penjara 25 Tahun



Presiden Catalunya Carles Puigdemont (tengah) bersama sejumlah anggota dewan daerah Catalunya menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan oleh gerakan pro-kemerdekaan Catalunya ANC (Catalan National Assembly) dan Omnium Cutural, di Barcelona, Spanyol, 21 Oktober 2017. Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan Bebaskan Jordi. REUTERS/Ivan Alvarado
Presiden Catalunya Carles Puigdemont (tengah) bersama sejumlah anggota dewan daerah Catalunya menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan oleh gerakan pro-kemerdekaan Catalunya ANC (Catalan National Assembly) dan Omnium Cutural, di Barcelona, Spanyol, 21 Oktober 2017. Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan Bebaskan Jordi. REUTERS/Ivan Alvarado

CB, Jakarta - Jaksa Spanyol menuntut mantan wakil presiden Catalonia, Oriol Junqueras dihukum selama 25 tahun penjara atas dakwaan pemberontakan dan penyalahgunaan dana publik.
Tuntutan penjara selama seperempat abad ini disebut yang terlama yang pernah diberikan kepada pemimpin separatis yang mendorong Catalonia merdeka dari Spanyol tahun lalu.

Ads by Kiosked
Jaksa penuntut umum mendakwa 22 orang dengan tuntutan hukum yang berbeda-beda terkait dengan keterlibatan mereka untuk mendorong pemisahan Catalonia dari Spanyol, termasuk melakukan referendum terlarang.

Orang-orang melambaikan bendera estelada di Barcelona, Spanyol, 27 Oktober 2017. Parlemen daerah Catalonia mengeluarkan sebuah mosi untuk mendirikan sebuah Republik Catalan yang independen. AP
Junqueras dituding sebagai otak dari tuntutan kemedekaan Catalonia bersama 11 politis, aktivis dan pejabat publik lainnya. Mereka didakwa sebagai pemberontak dengan menggunakan kekerasan yang menimbulkan kriminalitas.


Junqueras yang tinggal di Spanyol dan dijebloskan ke penjara untuk pencegahan, juga akan menghadapi ancaman hukuman dilarang bekerja di kantor publik selama 25 tahun jika hakim menerima tuntutan jaksa.
Tuntutan hukuman terlama kedua dijeratkan jaksa kepada dua aktivis pro kemerdekaan Catalan, Jordi Cuixart dan Jordi Sanchez dan ketua parlemen Catalonia Carme Forcadell. Mereka diancam hukuman penjara 17 tahun.
Berdasarkan undang-undang kriminal Spanyol, pemberontak yang secara terbuka menentang pemerintahan yang sesuai konstitusi dijatuhi hukuman penjara selama minimum 15 tahun hingga 30 tahun penjara. Para pemimpin Catalonia dianggap melanggar undang-undang ini.





Credit  tempo.co



80 Pemimpin Negara Peringati 100 Tahun Berakhirnya PD I


Garda Republika Prancis saat upacara memperingati 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I di depan katedral Notre-Dame di Strasbour, Ahad (4/11).
Garda Republika Prancis saat upacara memperingati 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I di depan katedral Notre-Dame di Strasbour, Ahad (4/11).
Foto: Ludovic Marin/Pool Photo via AP
Sebagian besar pertempuran dalam Perang Dunia I terjadi di Prancis dan Belgia.



CB,  PARIS -- Sebanyak 80 pemimpin negara dunia dijadwalkan menghadiri upacara peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I di Paris, Prancis, Ahad (4/11). Dilaporkan laman Radio Free Europe, terdapat serangkaian acara yang akan dihelat dalam peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I. Satu di antaranya adalah mengunjungi situs Verdun dan Somme. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Inggris Theresa May diperkirakan akan berpartisipasi dalam kunjungan ke situs tersebut.

Verdun merupakan tempat pertempuran paling mematikan dalam Perang Dunia I. Verdun telah menjadi saksi bisu tewasnya ratusan ribu tentara Jerman dan Prancis selama 10 bulan pertempuran.

Kala itu pertempuran akhirnya dimenangkan Prancis. Saat ini perang Verdun dipandang sebagai simbol rekonsiliasi Prancis-Jerman.

Sebagian besar pertempuran dalam Perang Dunia I memang terjadi di Prancis dan Belgia. Perang itu mengakibatkan berakhirnya kerajaan Ottoman, Rusia, Jerman, dan Austro-Hungaria. Setidaknya 16 juta orang tewas dalam Perang Dunia I.

Para pejabat Prancis telah menjanjikan keamanan yang ketat selama acara peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I berlangsung. Hal itu mengingat telah terjadinya serangkaian serangan teror mematikan di Prancis selama tiga tahun terakhir.





Credit  republika.co.id



Milisi Houthi Tahan 16 Kapal Kargo di Pelabuhan Yaman


Milisi Houthi Tahan 16 Kapal Kargo di Pelabuhan Yaman
Milisi Houthi menahan 16 kapal kargo di pelabuhan Yaman. Foto/Istimewa

SANAA - Sebanyak 16 kapal kargo yang membawa makanan dan produk minyak ditahan milisi Houthi di pelabuhan Hodeidah dan Salif Yaman. Demikian laporan yang dikeluarkan Isnad Center for Comprehensive Humanitarian Operations di Yaman.

"Beberapa dari mereka telah ditahan selama lebih dari sebulan, mungkin telah merusak muatan gandum dan tepung mereka," kata badan itu seperti dikutip dari Arab News, Minggu (4/11/2018).

Badan itu mengatakan bahwa lima kapal yang membawa obat-obatan, peralatan medis, gula dan gas cair telah ditahan di dalam pelabuhan Hodeidah. Sementara delapan kapal yang membawa jagung, kedelai, gandum, tepung dan gas cair sedang ditahan di pelabuhan Al-Mikhtaf.

Sedangkan tiga kapal lainnya ditahan di dalam pelabuhan Salif, dua di antaranya dicegah untuk menurunkan muatan jagung, gandum, dan kedelai.

Badan itu menambahkan bahwa ada 134 migran dan 293 pelaut dari negara-negara Asia, Eropa dan Afrika di kapal-kapal itu. Total tonase kapal yang ditangkap adalah 198.860,88 ton, dan mereka membawa 116.880 ton gandum, jagung, gula dan kedelai, 79.722 ton obat-obatan dan peralatan medis, dan 119.022 ton gas cair. 

Kapal-kapal itu membawa bendera sembilan negara: Djibouti, Sierra Leone, Malta, Komoro, Kepulauan Marshall, Pelhams, Panama, Nigeria, dan Palau. 





Credit  sindonews.com




Pemberontak Houthi Klaim Serang Pangkalan Udara Saudi



Pemberontak Houthi Klaim Serang Pangkalan Udara Saudi
Kelompok pemberontak, Houthi, mengklaim menyerang pangkalan udara Arab Saudi di dekat perbatasan Yaman. Foto/Istimewa

SANAA - Kelompok pemberontak Houthi mengklaim telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan udara Angkatan Udara Arab Saudi menggunakan drone. Serangan itu sebagai balasan atas serangan udara baru-baru ini yang dilancarkan koalisi Arab di dekat bandara Sanaa.

Lembaga penyiaran yang dikendalikan Houthi, al Masirah melaporkan, kelompok itu telah menyerang pangkalan udara Raja Khalid yang terletak di wilayah Asir barat daya Arab Saudi. Koalisi Arab disebut menempatkan pesawat tempur yang digunakan untuk menyerang di pangkalan tersebut.

Dalam laporan yang mengutip pernyataan perwakilan dari kelompok pemberontak itu, Houthi diklaim menyerang pangkalan tersebut menggunakan pesawat Qasef-1 seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (3/11/2018).

Pihak koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

Sebelumnya, pada hari Jumat, koalisi mengatakan telah menyerang situs rudal balistik dan pesawat tak berawak Houthi di bandara internasional Ibu Kota Yaman. Koalisi Arab melakukan sejumlah operasi militer di pangkalan udara al-Dulaimi di Sanaa, yang digunakan oleh milisi Houthi untuk meluncurkan serangan rudal balistik dan drone.
Koalisi Arab melakukan serangan udara pada target di Yaman untuk mendukung pemerintah negara itu, yang telah terlibat dalam konflik kekerasan dengan Houthi selama bertahun-tahun. Perang telah mengakibatkan korban tewas sipil yang besar dan memprovokasi bencana kemanusiaan di Yaman. 



Credit sindonews.com



Pesawat Tempur Buatan Rusia Jatuh di Mesir


Pesawat Tempur Buatan Rusia Jatuh di Mesir
Ilustrasi pesawat tempur. (REUTERS/Vijay Mathur).


Jakarta, CB -- Pesawat tempur MiG-29 buatan Rusia jatuh saat penerbangan pelatihan di Mesir. Jet tempur diketahui jatuh karena adanya kesalahan teknis dalam alat kontrol, dan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Rusia United Aircraft Corporation, produsen pesawat yang dikendalikan mengungkapkan kepada kantor berita RIA, pesawat tempur yang jatuh merupakan milik tentara Mesir.

"Kami memiliki informasi terbaru tentang jatuhnya pesawat MiG-29M milik tentara Mesir. Ahli teknis kami akan melakukan perjalanan ke Mesir segera untuk membantu dalam penyelidikan," demikian pernyataan United Aircraft Corporation seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/11).




United Aircraft Corporation merupakan korporasi yang menyatukan perusahaan konstruksi pesawat militer dan sipil milik negara Rusia.

Dalam kesempatan terpisah, Militer Mesir menegaskan bahwa jet tempur jatuh saat pelatihan karena adanya kesalahan teknis dalam alat kontrol. Namun pilot berhasil keluar dengan selamat dan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Berdasarkan kesepakatan 2015, Rusia diketahui setuju untuk memasok 46 pesawat tempur MiG-29 ke Mesir.



Credit  cnnindonesia.com


Iran Mulai Produksi Jet Tempur Buatan Sendiri


Iran Mulai Produksi Jet Tempur Buatan Sendiri
Pada Agustus lalu, Iran pertama kali memamerkan pesawat militer produksi sendiri. (Reuters/Faisal Mahmood)



Jakarta, CB -- Iran mulai memproduksi jet tempur Kowsar untuk memenuhi kebutuhan militer angkatan udaranya.

"Dalam waktu dekat, jet-jet tempur ini akan diproduksi dan digunakan untuk melayani kebutuhan Angkatan Udara," kata Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam peresmian pembuatan pesawat militer tersebut, Sabtu (3/11).

Langkah tersebut dilakukan Iran menyusul perselisihannya yang terus memanas dengan Amerika Serikat pasca-penerapan kembali sanksi Negeri Paman Sam.



Iran mengatakan Kowsar "seratus persen buatan dalam negeri". Dikutip Reuters, pesawat itu diklaim Teheran sanggup membawa berbagai jenis senjata dan akan digunakan untuk mendukung misi jangka pendek angkatan udara.


Pada Agustus lalu, Iran pertama kali memamerkan pesawat militer produksi sendiri itu.

Dalam gambar yang ditunjukkan di televisi Iran, pada 21 Agustus lalu, Presiden Hassan Rouhani terlihat duduk di kokpit "Kowsar" generasi keempat yang dipamerkan pada ajang Industri Pertahanan Nasional.

Media Iran melaporkan bahwa jet baru tersebut dilengkapi dengan "sistem avionik terkini" dan radar multiguna.


Cuplikan tes terbang Kowsar juga sudah diedarkan oleh berbagai media resmi, walaupun tayangan langsung harus terputus sebelum jet lepas landas.

Namun, sejumlah pengamat meyakini bahwa Kowsar adalah jiplakan dari jet tempur F-5 buatan Amerika Serikat yang hanya dimodifikasi. AS memproduksi F-5 sekitar 1960-an.

Teheran membeli F-5 dari Washington pada pertengahan 1960-an, dan menerima sedikitnya 100 buah pesawat tempur jenis tersebut sebelum Revolusi 1979 berlangsung. Dari jumlah tersebut 48 di antaranya masih aktif digunakan.

Jet-jet tempur itu aktif digunakan selama Perang Irak-Iran antara 1980-1988. Pekan lalu, Teheran mengungkapkan jet buatan dalam negeri pertama yang mirip F-5.



Credit  cnnindonesia.com


Yordania: Israel Ingin Bahas Kesepakatan Tanah Perbatasan



Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.
Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.
Foto: AP/Mohammad Hannon
Yordania salah satu dari 2 negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.



CB, AMMAN -- Yordania menyatakan Israel meminta pembicaraan tentang kesepakatan lahan khusus yang ingin diakhiri pemerintah Yordania, Ahad (4/11). Di bawah perjanjian perdamaian itu, dua wilayah perbatasan diakui berada di bawah kedaulatan Yordania tapi memberi Israel ketentuan khusus menggunakan tanah itu dan mengizinkan warga Israel bergerak bebas.
Yordania secara resmi memberi tahu Israel dua pekan lalu negara itu tidak akan membarui kesepakatan 25 tahun atas Baquora itu, tempat sungai Yarmouk mengalir ke sungai Yordan dan di daerah Ghumar di gurun selatan, Wadi Araba. Di Wadi Araba, petani Israel memiliki perkebunan besar.

Menteri Luar Negeri Ayman Safadi kepada Reuters sesudah keputusan itu menyatakan kerajaan tersebut menunggu Israel memohon ketentuan dalam perjanjian perdamaian itu untuk mengadakan pembicaraan setelah memberi perhatian sebelum tenggat. Kantor berita negara Petra mengutip keterangan juru bicara pemerintah, Jumana Ghunaimat, yang mengatakan Yordania menerima permintaan Israel itu tapi tidak mengatakan kapan pembahasan tersebut dimulai.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui langkah Yordania dan menyatakan negaranya berusaha memasuki perundingan tentang kemungkinan memperpanjang aturan tersebut. Aturan khusus 25 tahun itu akan dengan sendirinya diperbarui kecuali salah satu pihak memberi tahu pihak lain setahun sebelum kedaluwarsa ia ingin mengakhiri perjanjian tersebut.

Safadi menyatakan kesepakatan itu, yang ditandatangani pada November 1994, dipahami sebagai pengaturan sementara sejak awal. Kerajaan tersebut merenungkan langkah itu beberapa waktu sebelum tenggat 10 November.

Raja Abdullah, yang menekankan wilayah itu adalah tanah Yordania dan akan tetap demikian, menyatakan langkah tersebut diambil demi kepentingan negara pada masa kawasan bergejolak. Yordania adalah salah satu dari hanya dua negara Arab yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel. Kedua negara itu memiliki sejarah panjang hubungan erat keamanan. Tapi, perjanjian tersebut tidak disukai di Yordania, tempat rasa bela Palestina tersebar luas.




Credit  republika.co.id




Israel Geruduk Kantor Gubernur Palestina


Yerusalem Timur
Yerusalem Timur
Israel dilaporkan sempat menembakkan gas air mata ke kantor gubernur.



CB,  YERUSALEM -- Pasukan keamanan Israel menggeruduk dan menggeledah kantor gubernur Yerusalem di wilayah Tepi Barat yang diduduki, Ahad (4/11). Tindakan itu segera dikecam oleh Otoritas Palestina.
“Pasukan Israel menyerbu kantor gubernur (Palestina) di kota al-Ram, timur laut Yerusalem, dan menggeledahnya,” kata seorang penduduk setempat, dikutip laman Anadolu Agency. Ia mengatakan, pasukan Israel menyerang sejumlah karyawan di dalam kantor tersebut.

Menurut sumber medis Palestina, pasukan Israel sempat menembakkan gas air mata ke kantor gubernur. Hal itu menyebabkan tiga orang mengalami sesak napas dan harus dirawat di tempat.

Penggeledahan yang dilakukan pasukan Israel dikecam Otoritas Palestina. Juru bicara Otoritas Palestina Yousef al-Mahmoud menilai, tindakan Israel itu sebagai eskalasi berbahaya dan pelanggaran mencolok dari semua perjanjian serta hukum internasional. Ia mendesak Israel bertanggung jawab atas dampak dari kejadian tersebut.

Belum ada keterangan resmi yang dirilis Israel terkait dengan penggerudukan dan penggeledahan kantor gubernur di Yerusalem. Bulan lalu, Israel telah menagkap dan menahan gubernur Palestian di Yerusalem Adnan Ghaith. Ia ditangkap bersama dengan kepala badan intelijen Palestina Jihad al-Faqih.



Keduanya ditangkap dan ditahan karena diduga berupaya mempublikasikan nama-nama yang terlibat dalam proses penjualan rumah untuk para pemukim Yahudi di lingkungan Muslim di Yerusalem. Setelah ditahan selama tiga hari, kedua pejabat Palestina itu akhirnya dibebaskan.
Penangkapan Ghaith dan al-Faqih telah membuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) geram. Menurut Sekretaris Komite Eksekutif PLO Saeb Erekat penangkapan kedua pejabat Palestina itu adalah upaya Israel untuk mengintimidasi pemerintahan Otoritas Palestina.

“Penculikan ini adalah bagian kecil dari serangkaian pelanggaran dan praktik oleh Israel, termasuk pemindahan paksa, pembongkaran rumah, dan perluasan sistem permukiman kolonial dalam rangka mencapai rencananya menghilangkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan untuk memaksakan pemerintahan Israel yang lebih besar sebagai gantinya,” kata Erekat.




Credit  republika.co.id



Hamas: Inggris Lakukan 'Pembantaian Bersejarah' Terhadap Palestina


Hamas: Inggris Lakukan Pembantaian Bersejarah Terhadap Palestina
Kelompok pembebasan Hamas menyebut Inggris telah melakukan pembantaian bersejarah terhadap warga Palestina lewat Deklarasi Balfour yang menjadi dasar terbentuknya Israel. Foto/Istimewa

YERUSALEM - Hamas menandai peringatan Deklarasi Balfour pada Sabtu kemarin dengan menekankan komitmennya pada pembebesan seluruh wilayah Palestina. Deklarasi Balfour 1917, yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour, menyatakan dukungan Inggris untuk pendirian rumah nasional Yahudi di Palestina saat itu.

Organisasi Arab Palestina dalam beberapa bulan terakhir telah melancarkan kampanye yang bertujuan untuk memaksa Inggris meminta maaf atas deklarasi itu. Kabinet Otoritas Palestina di Ramallah telah meminta tidak hanya permintaan maaf Inggris untuk dokumen itu, tetapi juga kompensasi.

Dalam sebuah pernyataan yang dipasang di situs webnya pada hari Sabtu, Hamas mencatat bahwa peringatan Deklarasi Balfour terjadi pada saat Israel dan Amerika Serikat (AS) berusaha untuk menghilangkan masalah Palestina serta sepenuhnya menyangkal hak-hak nasional dan bersejarah rakyat Palestina.

Hamas memuji rakyat Palestina yang menguasau kota al-Quds (Yerusalem), Gaza, Tepi Barat, wilayah 1948 dan perlawanan mereka terhadap semua konspirasi dan rencana yang bertujuan untuk menghilangkan hak-hak nasional rakyat Palestina.

"Konspirasi dan rencana ini dimulai dengan Deklarasi Balfour dan berlanjut dengan apa yang disebut 'Kesepakatan Abad Ini' oleh Presiden Donald Trump," kata Hamas seperti dikutip dari Arutz Sheva, Minggu (4/11/2018).

Hamas menyebut Inggris telah melakukan pembantaian bersejarah terhadap rakyat Palestina. Kelompok pembebasan Palestina ini pun menuntut Inggris menyatakan penyesalan dengan mengembalikan hak-hak warga Palestina, menyatakan permintaan maaf, membantu pengembalian "pengungsi", memberikan kompensasi bagi mereka serta mendukung hak kebebasan dan kemerdekaan mereka.

Hamas juga menyatakan bahwa kehadiran pendudukan secara hukum batal dan tidak dapat diakui atau dilegitimasi, dan rakyat Palestina memiliki hak untuk melawan pendudukan.

Hamas juga mengatakan pihaknya menentang keras semua upaya normalisasi dengan negara pendudukan dan menyebut normalisasi kejahatan serius dan sebuah tikaman di belakang keteguhan Palestina. 




Credit  sindonews.com



OIC kecam keputusan Brazil akan pindahkan kedubes ke Jerusalem


OIC kecam keputusan Brazil akan pindahkan kedubes ke Jerusalem

Warga Palestina membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam demonstrasi terhadap niat Amerika Serikat memindahkan kedubes mereka ke Jerusalem dan mengenali Jerusalem sebagai ibu kota Israel, di Kota Gaza, Rabu (6/12/2017). (REUTERS/Mohammed Salem )



Kairo, Mesir (CB) - Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) telah mencela keputusan "tidak sah" Presiden Brazil yang baru terpilih Jair Bolsonaro untuk memindahkan kedutaan besar negerinya di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem, yang diduduki.

"Pernyataan tersebut adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan semua resolusi terkait PBB," kata OIC di dalam satu pernyataan pada Sabtu (3/11).

Badan pan-Muslim tersebut menyeru Brazil agar mengambil posisi yang mendukung peluang untuk mewujudkan perdamaian berdasarkan penyelesaian dua-negara, kata kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

Pada Jumat (2/11), Liga Arab menyeru Bolsonaro agar membatalkan keputusannya untuk memindahkan Kedutaan Besar Brazil di Israel ke Jerusalem.


Bolsonaro pada Kamis mengumumkan keinginannya untuk memindahkan kedutaan besar negerinya dari Tel Aviv ke Jerusalem segera setelah ia secara resmi memangku jabatan presiden.

Presiden AS Donald Trump menyulut kemarahan masyarakat dunia pada Desember lalu, setelah ia mengumumkan rencana untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem dan mengakui kota itu sebagai "ibu kota Israel". Trump melaksanakan ucapannya pada awal tahun ini.

Sejak itu, pemimpin Palestina di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, telah menolak peran penengahan oleh AS dalam proses perdamaian Timur Tengah, yang hampir mati.

Jerusalem tetap menjadi inti konflik Timur Tengah; Palestina berharapa Jerusalem Timur --yang diduduki oleh Israel sejak perang 1967-- akhirnya menjadi Ibu Kota Negara Palestina Merdeka, sedangkan Israel menganggap Jerusalem adalah "ibu kotanya yang utuh".




Credit  antaranews.com



Rakyat Iran takutkan dampak sanksi-sanksi AS


Rakyat Iran takutkan dampak sanksi-sanksi AS
Presiden Iran Hassan Rouhani berpidato di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-69 di markas PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (25/9) (REUTERS/Mike Segar)




Dubai (CB) - Masyarakat Iran merasa takut akan dampak yang lebih menyakitkan lagi atas biaya hidup setelah sanksi-sanksi baru Amerika Serikat berlaku pada Senin, mulai dari usaha-usaha membeli bahan-bahan mentah hingga ketidakmampuan orang-orang sakit dan lanjut usia untuk membeli obat-obatan.

Amerika Serikat pada Senin akan menerapkan kembali pembatasan pada sektor perbankan dan perminyakan Iran sebagai upaya untuk mengendalikan kegiatan nuklir, peluru kendali, dan regional musuh bebuyutannya itu.

Penguasa Iran telah meremehkan langkah AS tersebut, tapi banyak orang biasa di negara itu tampak merasa khawatir, demikian Reuters melaporkan.


"Semua harga naik tiap hari ... Saya tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi setelah 13 Aban (4 November). Saya takut. Saya khawatir. Saya merasa putus asa," kata Pejman Sarafnejad, 43 tahun, guru sekolah dasar dan ayah dari tiga anak di Teheran. "Saya bahkan tak dapat membeli beras untuk memberi makan tiga anak saya atau bayar kontrakan."

Perjuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin sukar selama berbulan-bulan belakangan ini. Ekonomi terpukul akibat pemberlakuan kembali gelombang pertama sanksi AS pada Agustus, setelah Washington keluar dari perjanjian nuklir dengan Teheran dan kekuatan-kekuatan dunia pada Mei.

Semua jenis bisnis luar negeri, mulai dari perusahaan-perusahaan minyak, perdagangan hingga perkapalan, telah menghentikan bisnis mereka dengan Iran karena takut terkena penalti yang AS berlakukan.

"Saya sangat bimbang karena sudah terjadi kekurangan sejumlah barang di pasar dan nilai rial (mata uang Iran) sudah turun banyak," kata seorang pemilik toko kelontong di Teheran. "Apa yang akan terjadi setelah pemberlakukan sanksi-sanksi baru?"

Kepemimpinan Iran mengatakan Teheran tak akan tunduk pada tekanan untuk menghentikan program-program peluru kendali atau mengubah kebijakan regionalnya.





Credit  antaranews.com



Khamenei Sebut Trump Menjatuhkan Wibawa AS


Khamenei Sebut Trump Menjatuhkan Wibawa AS
Di tengah polemik soal pemberlakuan sanksi kembali, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menyebut Presiden AS Donald Trump menjatuhkan wibawa AS. (Reuters/leader.ir)


Jakarta, CB -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah "menjatuhkan" wibawa Amerika Serikat dan akan menjadi pecundang terbesar akibat pembaruan sanksi terhadap negaranya.

"Presiden baru AS ini...telah menjatuhkan sisa wibawa Amerika dan demokrasi liberalnya. Kekuatan besar Amerika, yakni kekuatan ekonomi dan militer mereka, juga menurun," ujar Khamenei di akun Twitter-nya yang berbahasa Persia, mengutip pidatonya di Teheran.




Khamenei menentang sanksi yang diperbarui AS--termasuk embargo minyak--yang berlaku pada Senin.


"Tantangan antara AS dan Iran telah berlangsung selama 40 tahun dan AS telah melakukan berbagai upaya melawan kami: perang militer, ekonomi dan media," kata dia.

"Ada fakta kunci di sini: dalam tantangan 40 tahun ini, yang kalah adalah AS dan yang menang adalah Republik Islam."


Pada Mei, Trump mengumumkan ia menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015 dan memberlakukan kembali sanksi. Tindakan ini memicu kemarahan banyak negara dunia yang mengatakan Iran telah memenuhi komitmen untuk membatasi program nuklir mereka.

Washington mengatakan ingin kesepakatan baru dengan Iran, yakni dengan membatasi intervensi regional dan program rudal Iran--tuntutan yang ditolak mentah-mentah oleh Teheran.





Credit  cnnindonesia.com



Rusia Nyatakan Seluruh Sanksi AS terhadap Iran Ilegal


Rusia Nyatakan Seluruh Sanksi AS terhadap Iran Ilegal
Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Foto/REUTERS

MOSKOW - Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan Moskow akan mendukung Iran untuk melawan sanksi Amerika Serikat (AS) yang mengganggu penjualan minyak Teheran. Moskow menyatakan sanksi sepihak Washington sebagai langkah ilegal.

Washington pada hari Jumat memutuskan untuk memulihkan seluru sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dicabut di bawah kesepakatan nuklir internasional yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015.

Seluruh sanksi AS terhadap Iran mulai berlaku hari Senin (5/11/2018) besok.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Financial Times (FT), Novak mengatakan bahwa Rusia ingin melanjutkan perdagangan minyak mentah Iran.

"Kami percaya, kami harus mencari mekanisme yang akan memungkinkan kami untuk terus mengembangkan kerja sama dengan mitra kami, dengan Iran," kata Novak kepada FT.

Di bawah kesepakatan tahun 2014, Moskow menjual minyak Iran ke pihak ketiga, sedangkan Teheran menggunakan pendapatan dari penjualan tersebut untuk membayar barang dan jasa Rusia.

Kementerian Energi Rusia mengatakan kepada FT bahwa perdagangan akan berlanjut pekan depan. Novak mengatakan bahwa Moskow menganggap sanksi AS sebagai keputusan ilegal.

"Kami sudah hidup dalam kondisi sanksi," katanya. "Kami tidak mengakui sanksi yang diperkenalkan secara sepihak tanpa PBB, kami menganggap metode itu ilegal," ujarnya.

Pemulihan seluruh sanksi AS terhadap Iran ini diambil pemerintah Presiden Donald Trump setelah Washington keluar dari JCPOA.

Kesepakatan JCPOA 2015 itu disepakati oleh Iran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). Saat itu AS dipimpin Presiden Barack Obama. Dalam perjanjian JCPOA 2015, Iran bersedia mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Namun, sejak Trump menggantikan Obama kebijakan AS berubah drastis. Trump nekat menarik AS keluar dari JCPOA 2015 dan akan memberlakukan seluruh sanksi terhadap Iran yang telah dicabut. 



Credit  sindonews.com



Uni Eropa Kecam Sanksi AS Atas Iran



Uni Eropa Kecam Sanksi AS Atas Iran
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


BRUSSELS - Uni Eropa (UE), Prancis, Jerman dan Inggris dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan mereka menyesalkan keputusan pemerintah Trump untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Mereka kemudian menekankan bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi perusahaan Eropa melakukan bisnis yang sah dengan Teheran.

Perwakilan Tinggi UE Federica Mogherini dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Heiko Maas dari Jerman dan Jeremy Hunt dari Inggris, serta Menteri Keuangan Bruno Le Maire, Olaf Scholz dan Philip Hammond mengutuk langkah pemerintahan Trump untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Sanksi tersebut telah dibuat Turmp sesaat setelah mundur dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada bulan Mei dan menuntut Teheran mengubah kebijakannya di Timur Tengah.

Sebelumnya pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa delapan negara akan diizinkan untuk mempertahankan impor minyak mentah dari Iran, termasuk Turki, Italia, India, Jepang dan Korea Selatan.

Baca: Sanksi Iran, AS Berikan Delapan Negara Keringanan

UE, Prancis, Jerman dan Inggris mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka menyesali keputusan Trump tentang Kesepakatan Nuklir Iran.

"Kami sangat menyesalkan pengenaan sanksi lebih lanjut oleh Amerika Serikat, karena penarikan diri dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPoA)," bunyi pernyataan itu.

"JCPoA adalah elemen kunci dari arsitektur non-proliferasi nuklir global dan diplomasi multilateral, didukung dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 2231. Sangat penting bagi keamanan Eropa, kawasan, dan seluruh dunia," sambung pernyataan bersama itu seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (3/11/2018).

Para menteri juga mengatakan bahwa pihak-pihak dalam kesepakatan berkomitmen untuk bekerja pada, antara lain, pelestarian dan pemeliharaan saluran keuangan yang efektif dengan Iran, dan kelanjutan ekspor minyak dan gas Iran.

JCPoA, umumnya dikenal sebagai Kesepakatan Nuklir Iran, telah ditandatangani setelah bertahun-tahun kerja diplomatik pada tahun 2015 di Wina oleh Iran dan apa yang disebut kelompok P5 + 1. Kelompok itu termasuk China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat plus Jerman dan menetapkan bnatuan sanksi bertahap atas Iran dengan konsekuensi Teheran mempertahankan sifat dari program nuklirnya. 




Credit  sindonews.com




Sanksi Iran, AS Berikan Delapan Negara Keringanan


Sanksi Iran, AS Berikan Delapan Negara Keringanan
AS memberikan delanpan keringanan atas sanksi terhadap Iran agar bisa membeli minyak dari negeri Mullah itu. Foto/Ilustrasi/SINDONews/Ian

WASHINGTON - Pemerintan Amerika Serikat (AS) setuju untuk membiarkan delapan negara tetap membeli minyak Iran setelah menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran mulai pekan depan. Delapan negara itu termasuk sekutu dekat AS yaitu Korea Selatan (Korsel) dan Jepang serta India, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.

Pelanggan minyak terbesar Iran - semua di Asia - telah meminta keringanan sanksi untuk memungkinkan mereka terus membeli sebagian dari minyaknya.

Bloomberg melaporkan bahwa sekutu dekat AS, Korsel dan Jepang telah menerima keringanan bersama dengan India, yang sangat bergantung pada pasokan dari Iran.

"Daftar semua negara yang mendapatkan keringanan sanksi diharapkan akan dirilis secara resmi pada hari Senin," kata Bloomberg yang disitir Reuters, Jumat (2/11/2018).

Seorang pejabat China mengatakan kepada Reuters bahwa diskusi dengan pemerintah AS sedang berlangsung dan bahwa hasilnya diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Kami pikir Trump akan menyetujui China mengimpor beberapa volume, mirip dengan perlakuan yang diterima India dan Korea Selatan," kata Clayton Allen dari Height Securities.

Kementerian luar negeri Korsel menolak berkomentar, dan pejabat Jepang tidak segera bersedia untuk dimintai komentar.

Negara lain yang telah mengusahakan keringanan sanksi adalah Turki, yang mengambil volume signifikan melalui pipa dari negara tetangga Iran.

Kementerian Energi Turki mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah mendengar desas-desus tentang keringanan sanksi tetapi menambahkan bahwa pihaknya belum menerima pemberitahuan tertulis tentang pengecualian apapun untuk membeli minyak Iran setelah AS menerapkan kembali sanksi atas Tehran pada 5 November. 





Credit  sindonews.com