Jumat, 22 Februari 2019

Menkeu Inggris: Ancaman Kirim Kapal Induk Merumitkan Hubungan dengan China


Menkeu Inggris: Ancaman Kirim Kapal Induk Merumitkan Hubungan dengan China
Ilustrasi bendera China. Foto/REUTERS

LONDON - Menteri Keuangan (Menkeu) Inggris Philip Hammond mengakui ancaman pengerahan kapal induk ke wilayah Pasifik telah merumitkan hubungan negaranya dengan China. Ancaman itu sebelumnya dilontarkan Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson.

Ketika Inggris bersiap untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit) pada akhir bulan depan, yang merupakan perubahan kebijakan luar negeri dan perdagangan terbesarnya dalam lebih dari 40 tahun, Inggris berupaya memperkuat hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan negara-negara di seluruh dunia.

Awal bulan ini Williamson mengatakan Inggris akan menggunakan kekuatan militer untuk mendukung kepentingannya setelah Brexit dan menguraikan rencananya untuk mengerahkan kapal induk baru ke Pasifik, di mana London telah berusaha untuk menunjukkan pengaruhnya dalam hubungannya dengan China.

Media Inggris melaporkan bahwa China telah membatalkan pembicaraan perdagangan dengan Hammond karena kesal dengan pidato Williamson yang berisi ancaman tersebut.

Ketika ditanya langsung di radio BBC apakah hubungan itu dirusak oleh ancaman Williamson, Hammond mengatakan; "Ini adalah hubungan yang kompleks dan belum dibuat lebih sederhana oleh kekhawatiran China tentang penyebaran Angkatan Laut Kerajaan di Laut China Selatan."

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan pidato itu telah diselesaikan sebelumnya oleh departemen yang dipimpin Hammond dan Kantor Perdana Menteri.

Ekspor dan impor Inggris ke China mencapai rekor tertinggi pada tahun 2017. China adalah pasar ekspor keenam terbesar Inggris pada tahun itu, senilai 22,3 miliar poundterling dan sumber impor terbesar keempatnya, senilai 45,2 miliar poundsterling. Data ini berasal dari House of Commons Library.

Hammond dilaporkan menghentikan perjalanan di tengah amarah di Beijing atas rencana Williamson untuk mengirim kapal induk baru, HMS Queen Elizabeth, ke Pasifik.

Dalam pidatonya, Mr Williamson mengumumkan bahwa misi pertama dari kapal induk HMS Queen Elizabeth akan mencakup pekerjaan di wilayah Mediterania, Timur Tengah dan Pasifik.

Pada bulan Agustus tahun lalu, sebuah kapal perang Inggris berlayar dekat ke Kepulauan Paracel yang diklaim oleh China di Laut China Selatan, yang memicu kemarahan Beijing.

Hammond mengatakan dia kecewa karena orang China bereaksi marah atas komentar Williamson.

"Ini sepenuhnya prematur, kapal induk tidak akan berada dalam kesiapan operasional penuh untuk beberapa tahun lagi, tidak ada keputusan yang dibuat atau bahkan dibahas tentang di mana penempatan awal memungkinkan," kata Mr Hammond, dikutip Reuters, Jumat (22/2/2019).

Ditanya apakah Williamson harus dikekang, dia mengatakan; "Saya pikir sangat penting bagi kita untuk mengelola hubungan ini dengan China dengan sangat hati-hati." 





Credit  sindonews.com