Semenanjung Sinai menjadi salah satu basis perlawanan ISIS di Mesir.
CB,
KAIRO— Sebanyak 15 personel militer Mesir tewas atau cedera dalam
kontak senjata pada Sabtu (16/2) di Shamal Sina' (Sinai Utara).
Pihak militer juga mengatakan tujuh gerilyawan tewas dalam kontak senjata tersebut.
Rincian
mengenai korban jiwa dari militer masih belum jelas. Namun, dua sumber
keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa korban cedera berada
dalam kondisi kritis.
ISIS melalui kantor berintanya,
AMAQ, beberapa saat kemudian mengaklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mereka
mengatakan 15 tentara Mesir tewas, memperbarui angka sebelumnya yang
mengatakan 20 tentara tewas setelah bentrokan di ibu kota Provinsi
Shamal Sina', El Arish.
ISIS mengatakan kontak
senjata itu terjadi dengan menggunakan "berbagai jenis senjata."
Meskipun demikian, kelompok itu tidak memberikan bukti terhadap
klaimnya.
Tahun lalu, pasukan keamanan meluncurkan operasi penumpasan terhadap kelompok gerilyawan itu yang berpusat di Semenanjung Sinai.
Militer mengatakan mereka telah menewaskan beberapa ratus gerilyawan sejak operasi itu digelar.
"Gabungan
operasi, pengejaran, dan penumpasan elemen-elemen teroris di lokasi
kejadian tengah dilakukan," kata pernyataan juru bicara militer.
Sumber keamanan mengatakan operasi itu digelar dibawah perlindungan kekuatan udara.
Sejak 2013, gerilyawan ISIS telah berulang kali menargetkan pos-pos pemeriksaan dan minoritas penganut Kristen di Mesir.