RAMALLAH
- Seorang pria bersenjata asal Palestina menembak mati dua tentara
Israel di sebuah terminal bus di Tepi Barat pada hari Kamis. Serangan
ini hanya berselang beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh dua
buronan Hamas yang disalahkan atas serangan mematikan sebelumnya.
Juru bicara militer Tel Aviv, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seperti dikutip Reuters, Jumat (14/12/2018), mengatakan pria bersenjata itu naik mobil di persimpangan dekat pemukiman Ofra. Pelaku kemudian melepaskan tembakan ke arah tentara Israel dan warga sipil yang berdiri di dekatnya.
Juru bicara militer Tel Aviv, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seperti dikutip Reuters, Jumat (14/12/2018), mengatakan pria bersenjata itu naik mobil di persimpangan dekat pemukiman Ofra. Pelaku kemudian melepaskan tembakan ke arah tentara Israel dan warga sipil yang berdiri di dekatnya.
Kedua tentara itu tewas. Sedangkan warga sipil terluka.
Serangan itu terjadi di dekat lokasi penembakan oleh pria Palestina dari dalam mobil pada hari Minggu lalu yang melukai tujuh warga Israel. Seorang wanita hamil yang bayinya dilahirkan prematur dan kemudian meninggal adalah salah satu dari tujuh korban luka.
Dalam serangan Rabu malam sebelumnya di Tepi Barat, militer Israel mengaku membunuh dua warga Palestina anggota Hamas. Salah satunya yang mendalangi penembakan pada Minggu, dan yang lainnya merupakan pelaku penembakan 7 Oktober.
Serangan pada 7 Oktober itu terjadi di sebuah taman industri permukiman yang menewaskan seorang pria dan seorang wanita, yang keduanya warga sipil.
Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur diduduki oleh Israel dalam perang 1967. Palestina berharap mendirikan negara yang mencakup tiga wilayah tersebut.
Serangan itu terjadi di dekat lokasi penembakan oleh pria Palestina dari dalam mobil pada hari Minggu lalu yang melukai tujuh warga Israel. Seorang wanita hamil yang bayinya dilahirkan prematur dan kemudian meninggal adalah salah satu dari tujuh korban luka.
Dalam serangan Rabu malam sebelumnya di Tepi Barat, militer Israel mengaku membunuh dua warga Palestina anggota Hamas. Salah satunya yang mendalangi penembakan pada Minggu, dan yang lainnya merupakan pelaku penembakan 7 Oktober.
Serangan pada 7 Oktober itu terjadi di sebuah taman industri permukiman yang menewaskan seorang pria dan seorang wanita, yang keduanya warga sipil.
Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur diduduki oleh Israel dalam perang 1967. Palestina berharap mendirikan negara yang mencakup tiga wilayah tersebut.
Tepi
Barat berada di bawah pendudukan militer Israel, dengan Otoritas
Palestina yang melaksanakan pemerintahan sendiri secara terbatas. Israel
telah menarik para pemukim dan tentaranya dari Gaza, tetapi tetap
mempertahankan blokade di jalur pantai yang sekarang dikendalikan oleh
kelompok bersenjata Hamas.
Dalam dua insiden lainnya pada hari Kamis, polisi mengatakan seorang warga Palestina telah menikam dan melukai dua polisi Israel di Yerusalem Timur sebelum akhirnya ditembak mati.
Peningkatan kekerasan di Tepi Barat berpotensi merusak hubungan Israel yang sudah tegang dengan Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas.
Dalam dua insiden lainnya pada hari Kamis, polisi mengatakan seorang warga Palestina telah menikam dan melukai dua polisi Israel di Yerusalem Timur sebelum akhirnya ditembak mati.
Peningkatan kekerasan di Tepi Barat berpotensi merusak hubungan Israel yang sudah tegang dengan Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas.
Credit sindonews.com