Serangan bom bunuh diri sebelumnya juga dialami oleh perusahaan minyal Libya pada September lalu. (Reuters)
Hal ini dikonfirmasi CNN dari Juru Bicara PBB. Ia menambahkan satu korban merupakan pejabat tinggi. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 18 orang terluka dalam kejadian tersebut.
Tiga orang bersenjata tersebut tewas dalam serangan yang terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat tersebut.
Politisi Guma El-Gamaty yang berada dilokasi menyebut seorang pria bersenjata diketahui terbunuh setelah suara ledakan yang terdengar dari lantai atas.
"Lantai paling atas benar-benar dilalap api. Anda bisa melihat asap keluar dari gedung," terangnya.
Gamat menambahkan layanan darurat dan pasukan keamanan diyakini mampu mengendalikan situasi di lapangan.
Menteri Luar Negeri Libya Mohamed Siala berbicara terkait serangan tersebut dalam konferensi pers, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mencabut embargo PBB terkait senjata.
"Serangan semacam itu tidak akan merusak tekad rakyat Libya untuk membangun negara demokrasi dan hukum mereka. Serangan ini tidak akan membuat staf kementerian tidak melayani Libya dan rakyat Libya," kata Siala.
Misi Dukungan PBB di Libya juga mengutuk serangan. "Kami akan bekerja dengan orang-orang Libya untuk mencegah kelompok-kelompok teroris yang ingin mengubah Libya menjadi surga atau arena kejahatan mereka." Ghassan Salamé, Perwakilan Khusus dari Sekretaris Jenderal PBB di Libya.
Credit cnnindonesia.com