bangkai kapal titanic. ©Belfast Telegraph
CB - Selama bertahun-tahun penemuan bangkai kapal Titanic di dasar Laut Samudera Atlantik pada 1985 dianggap sebagai murni upaya temuan ilmiah.
Tapi ternyata semua itu hanya tipu muslihat.
Robert Ballard, orang yang menemukan Titanic mengatakan kepada stasiun televisi CNN Kamis lalu, penemuan kapal itu sebenarnya adalah bagian dari misi rahasia militer Amerika Serikat untuk mencari dua kapal selam yang memuat bom nuklir dan karam di laut itu.
"Mereka tidak mau dunia tahu jadi saya harus membuat cerita untuk menutupinya," kata Ballard, seperti dilansir laman CNN, Kamis (13/12).
Kisah sebenarnya kini sudah diungkap dan tersimpan di Museum National Geographic di Washington dan dibuka untuk umum selama akhir tahun ini.
Ballard adalah seorang komandan Angkatan Laut AS dan ilmuwan di Institusi Oseanografi Woods Hole. Angkatan Laut AS menawarinya dana dan kesempatan untuk mencari Titanic dengan syarat dia lebih dulu mencari USS Thresher dan USS Scorpion, dua kapal selam AS yang tenggelam pada era 1960-an.
"Kami tahu di mana letak kapal selam itu," kata Ballard. "Yang mereka inginkan adalah saya balik lagi ke sana tanpa orang Rusia tahu karena kami tertarik dengan senjata nuklir yang ada di kapal selam Scorpion dan apa yang terjadi dengan lingkungan di sekitarnya."
kapal titanic si.edu
Pencarian kapal Titanic ternyata menjadi kisah yang hebat dan pers benar-benar terpedaya atas apa yang sebenarnya dia lakukan.
Ketika Ballard dan timnya sudah rampung mencari Scorpion dan Thresher, mereka tinggal punya 12 hari untuk mencari Titanic.
Kapal kondang yang tenggelam dalam perjalanan dari Southampton ke New York itu ditemukan di dasar Samudera Atlantik Utara di kedalaman 12 ribu kaki atau 3.600 meter.
"Sewaktu kami menemukan Titanic, kami benar-benar sangat senang karena itu pekerjaan sulit. Kami berhasil menemukannya tepat ketika waktu hampir habis," kata Ballard.
Penemuan hebat itu sukses menarik perhatian media tapi misi rahasia sebenarnya tetap tak terungkap. Laporan harian the New York Times beberapa hari setelah penemuan Titanic menyinggung soal misi rahasia militer namun disangkal oleh banyak pejabat.
Juru bicara Angkatan Laut AS Kapten Brent Baker mengatakan pada saat itu proyek pencarian Titanic memang hanya untuk menguji apakah sistem oseanografi bekerja dengan baik dan para ilmuwan menyangkal keterlibatan militer.
"Tidak ada yang dirahasiakan," kata Robert Spindel, kepala Departemen Teknik Oseanografi di Woods Hole kepada the New York Times kala itu.
Kini Ballard mengaku, memang ada yang disembunyikan ketika itu.
"Saya tidak bisa membahas soal misi rahasia lain dari Angkatan Laut," kata dia. "Misi itu belum boleh diungkap."
Credit Merdeka.com