AS menuding Iran mendukung rezim Assad di Suriah.
CB,
LONDON— Sanksi-sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Iran
akan memiliki "konsekuensi serius" bagi tatanan dunia. Pernyataan ini
Disampaikan
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif beberapa hari sebelum
sanksi-sanksi baru atas ekspor minyak Teheran berlaku.
"Sayang sekali satu negara yang melanggar hukum (Amerika
Serikat) berusaha menghukum satu negara (Iran) yang sudah mematuhi
hukum. Metode ini akan mempunyai konsekuensi serius bagi tatanan dunia,"
kata Zarif, seperti dikutip IRNA, Rabu (31/10). Zarif sedang berada di
Istanbul untuk menghadiri pertemuan tiga negara Iran, Turki, dan
Azerbaijan.
Namun, kata Zarif, Amerika tidak
mencapai tujuan mereka dengan memberlakukan sanksi-sanksi ilegal
terhadap Iran. Teheran menyatakan pihaknya sudah mematuhi perjanjian
nuklir itu sepenuhnya dan komitmennya telah berkali-kali dikonfirmasi
badan pengawas PBB, Lembaga Energi Atom Internasional (IAEA).
"Masyarakat dunia telah menentang sanksi-sanksi AS," kata Zarif.
Juru
bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi juga menuduh
Washington melancarkan "perang psikologis" terhadap Iran dengan
memberlakukan "sanksi-sanksi konfrontasi dan tak manusiawi" untuk
mencederai ekonomi Iran.
Washington memberlakukan
kembali sanksi-sanksi terhadap perdagangan mata uang Iran, logam, dan
sektor otomotif pada Agustus setelah AS keluar dari perjanjian
multinasional yang ditandatangani pada 2015. Perjanjian itu mencabut
sanksi-sanksi sebagai imbalan atas program nuklir Iran.
Serangkaian
sanksi baru atas sektor perbankan dan energi Iran akan berlaku pada 5
November, sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha
memotong pembelian minyak dari Iran hingga nol.
Trump
mengeluh bahwa perjanjian itu, yang disetujui pendahulunya Barack
Obama, tidak mencakup peluru-peluru kendali balistik Iran, perannya
dalam perang-perangnya di kawasan atau apa yang terjadi setelah
perjanjian nuklir itu mulai tak berlaku lagi pada 2025.
Menteri
Luar Negeri AS Mike Pompeo mencuit pada Senin bahwa ekonomi Iran dalam
keadaan menurun. Ia juga mengatakan, "Itu yang terjadi manakala rezim
yang berkuasa mencuri kekayaan dari rakyatnya dan menanam di (Presiden
Suriah Bashar) Assad daripada menciptakan lapangan kerja bagi rakyat
Iran, mereka meruntuhkan ekonomi."