CB, Taiwan – Dua kapal perang angkatan laut Amerika Serikat berlayar melewati Selat Taiwan pada Senin, 22 Oktober 2018. Ini bakal meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara Washington dan Beijing.
Kementerian
Pertahanan Taiwan dan Pentagon mengkonfirmasi soal ini dengan
pemerintah Taiwan mengatakan mengetahui adanya operasi rutin ini. Taiwan
juga mengatakan negara pulau itu mampu mempertahankan keamanan wilayah
laut dan udara.
Operasi ini, yang menurut Taiwan berlangsung di perairan internasional, kemungkinan bakal menimbulkan reaksi keras dari Beijing. Cina selama ini mendesak Washington agar memutus semua hubungan militer dengan Taiwan, yang mengatur dirinya sendiri.
Selama ini, Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang akan diambil kembali termasuk menggunakan kekuatan.
“Kapal ini transit melewati Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan perairan Indon-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kolonel Rob Manning, juru bicara Pentagon, kepada media pada Senin, 22 Oktober 2018 saat jumpa pers seperti dilansir SCMP dan Aljazeera.
Kedua
kapal perang itu adalah USS Curtis Wilbur dan USS Antietam. Wilbur
merupakan kapal penghancur yang memiliki rudal terpandu dan Antietam
merupakan kapal penjelajah dengan rudal terpandu.
Ini adalah kali kedua setelah sekitar empat bulan lalu dua kapal perang USS Mustin dan USS Benfol juga melewati Selat Taiwan.
Menurut Manning, Pentagon tidak bermaksud meningkatkan eskalasi atau ketegangan dengan misi ini karena dilakukan dengan menjaga koordinasi dan kontak dengan otoritas terkait.
Pada pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, mengatakan AS harus memperbaiki kesalahannya, berhenti melakukan kontak resmi, hubungan militer dan penjualan senjata kepada Taiwan.
Dia
juga mengatakan AS harus mengendalikan pasukan kemerdekaan Taiwan jika
itu membahayakan hubungan Cina dan AS serta perdamaian dan stabilitas di
Selat Taiwan.
Menurut Aljazeera, sejumlah kapal perang Cina membayangi pergerakan kapal perang AS itu selama transit dari jarak yang aman.
Operasi ini, yang menurut Taiwan berlangsung di perairan internasional, kemungkinan bakal menimbulkan reaksi keras dari Beijing. Cina selama ini mendesak Washington agar memutus semua hubungan militer dengan Taiwan, yang mengatur dirinya sendiri.
“Kapal ini transit melewati Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan perairan Indon-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kolonel Rob Manning, juru bicara Pentagon, kepada media pada Senin, 22 Oktober 2018 saat jumpa pers seperti dilansir SCMP dan Aljazeera.
Ini adalah kali kedua setelah sekitar empat bulan lalu dua kapal perang USS Mustin dan USS Benfol juga melewati Selat Taiwan.
Menurut Manning, Pentagon tidak bermaksud meningkatkan eskalasi atau ketegangan dengan misi ini karena dilakukan dengan menjaga koordinasi dan kontak dengan otoritas terkait.
Pada pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, mengatakan AS harus memperbaiki kesalahannya, berhenti melakukan kontak resmi, hubungan militer dan penjualan senjata kepada Taiwan.
Menurut Aljazeera, sejumlah kapal perang Cina membayangi pergerakan kapal perang AS itu selama transit dari jarak yang aman.
Credit tempo.co