Rabu, 24 Oktober 2018

2 Kapal Perang Amerika Jajal Selat Taiwan, Kapal Cina Membayangi



Tiltrotor MV-22 Osprey terbang di atas kapal serbu amfibi Amerika Serikat, USS Wasp, di perairan Jepang di selatan Okinawa, 23 Maret 2018. Kapal amfibi USS Wasp mampu membawa pesawat tempur siluman F-35B Lighting II yang dapat terbang dan mendarat secara vertikal. REUTERS/Issei Kato
Tiltrotor MV-22 Osprey terbang di atas kapal serbu amfibi Amerika Serikat, USS Wasp, di perairan Jepang di selatan Okinawa, 23 Maret 2018. Kapal amfibi USS Wasp mampu membawa pesawat tempur siluman F-35B Lighting II yang dapat terbang dan mendarat secara vertikal. REUTERS/Issei Kato

CB, Taiwan – Dua kapal perang angkatan laut Amerika Serikat berlayar melewati Selat Taiwan pada Senin, 22 Oktober 2018. Ini bakal meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara Washington dan Beijing.

 
Kementerian Pertahanan Taiwan dan Pentagon mengkonfirmasi soal ini dengan pemerintah Taiwan mengatakan mengetahui adanya operasi rutin ini. Taiwan juga mengatakan negara pulau itu mampu mempertahankan keamanan wilayah laut dan udara.
Operasi ini, yang menurut Taiwan berlangsung di perairan internasional, kemungkinan bakal menimbulkan reaksi keras dari Beijing. Cina selama ini mendesak Washington agar memutus semua hubungan militer dengan Taiwan, yang mengatur dirinya sendiri.

 
Selama ini, Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang akan diambil kembali termasuk menggunakan kekuatan.
“Kapal ini transit melewati Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan perairan Indon-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kolonel Rob Manning, juru bicara Pentagon, kepada media pada Senin, 22 Oktober 2018 saat jumpa pers seperti dilansir SCMP dan Aljazeera.

 
Kedua kapal perang itu adalah USS Curtis Wilbur dan USS Antietam. Wilbur merupakan kapal penghancur yang memiliki rudal terpandu dan Antietam merupakan kapal penjelajah dengan rudal terpandu.
Ini adalah kali kedua setelah sekitar empat bulan lalu dua kapal perang USS Mustin dan USS Benfol juga melewati Selat Taiwan.
Menurut Manning, Pentagon tidak bermaksud meningkatkan eskalasi atau ketegangan dengan misi ini karena dilakukan dengan menjaga koordinasi dan kontak dengan otoritas terkait.

Pada pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, mengatakan AS harus memperbaiki kesalahannya, berhenti melakukan kontak resmi, hubungan militer dan penjualan senjata kepada Taiwan.

 
Dia juga mengatakan AS harus mengendalikan pasukan kemerdekaan Taiwan jika itu membahayakan hubungan Cina dan AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Menurut Aljazeera, sejumlah kapal perang Cina membayangi pergerakan kapal perang AS itu selama transit dari jarak yang aman.




Credit  tempo.co