Presiden Mesir akhirnya buka suara seputar pemindahan Kedubes AS.
CB,
KAIRO -- Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, Kamis (17/5), mengatakan
kepindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem berpotensi menimbulkan
ketidakstabilan di kawasan. Komentar Sisi muncul pertama kalinya kepada
publik sejak isu ini mencuat.
Senin kemarin, pasukan Israel menembak pengunjuk rasa Palestina di
perbatasan Gaza. Unjuk rasa berlangsung terkait pembukaan kembali
Kedutaan Besar AS setelah dipindah ke Yerusalem yang berlangsung
besar-besaran. Pemindahan yang dilakukan di bawah kebijakan Presiden AS
Donald Trump itu mencapai titik panas setelah unjuk rasa anti-Israel
terjadi berpekan-pekan lamanya.
"Terkait kepindahan
kedutaan besar AS, kami katakan kalau isu akan menimbulkan sisi negatif
dalam pendapat publik di Arab dan dunia Islam. Akhirnya akan menimbulkan
ketidakpuasan dan ketidakstabilan. Dan akhirnya berdampak ke
Palestina," ujar Sisi, yang dikenal sebagai sekutu setia Amerika, dalam
siaran televisi, dikutip dari
Reuters.
Sisi
selanjutnya mendorong pihak Israel memahami reaksi Palestina atas isu
ini. "Saya mendorong warga Israel memahami reaksi warga Palestina
terhadap isu tersebut adalah sah," ujar Sisi.
Sebelumnya,
beberapa negara turut meyakini pemindahan kedutaan besar AS adalah
langkah negatif. Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, keputusan
Pemerintah AS ini juga akan berakibat buruk tidak hanya terhadap
keamanan dan stabilitas kawasan, tetapi akan mengobarkan sentimen dan
menghambat negosiasi perdamaian di masa depan. Pembukaan kedutaan juga
dinilai akan semakin memperuncing situasi.