NEW YORK
- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley dilaporkan
walk out dari ruangan Dewan Keamanan (DK) PBB. Aksi walk out itu terjadi
saat Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour melemparkan kritikan
atas keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Mansour dalam pidatonya di DK PBB, menegaskan, tidak ada satupun negara yang memiliki hak untuk menempatkan kedutaannya di wilayah yang diduduki atau di wilayah sengketa.
"Tidak ada negara yang memiliki hak untuk menempatkan kedutaannya di tanah yang diduduki. Perjanjian internasional, termasuk yang dibuat di PBB, menuntut agar status Yerusalem ditentukan dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina," ucap Mansour, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/5).
"Ini adalah keputusan lain di mana pemerintah AS benar-benar mengabaikan perasaan kita dan hak-hak sah kami, dan perasaan Muslim, Kristen, dan semua agama monoteistik di seluruh dunia," sambungnya.
Diplomat senior Palestina itu kemudian mengatakan, keputusan Donald Trump adalah sebuah keputusan yang egois, karena dia tidak mengindahkan opini dunia, termasuk resolusi DK PBB saat membuat keputusan itu.
"Ini adalah negara adikuasa yang harus terlebih dahulu dan terutama membela hukum internasional, negara adikuasa yang harus melindungi resolusi DK PBB sebagai anggota tetap badan ini. Mereka harus mematuhi hukum internasional, tidak menyeka kaki mereka dengan itu," ungkapnya.
Haley sendiri keluar dari ruangan pertemuan DK PBB tidak lama setelah Mansour nanik ke podium dan mulai menyampaikan kekesalan mengenai keputusan AS memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Mansour dalam pidatonya di DK PBB, menegaskan, tidak ada satupun negara yang memiliki hak untuk menempatkan kedutaannya di wilayah yang diduduki atau di wilayah sengketa.
"Tidak ada negara yang memiliki hak untuk menempatkan kedutaannya di tanah yang diduduki. Perjanjian internasional, termasuk yang dibuat di PBB, menuntut agar status Yerusalem ditentukan dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina," ucap Mansour, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/5).
"Ini adalah keputusan lain di mana pemerintah AS benar-benar mengabaikan perasaan kita dan hak-hak sah kami, dan perasaan Muslim, Kristen, dan semua agama monoteistik di seluruh dunia," sambungnya.
Diplomat senior Palestina itu kemudian mengatakan, keputusan Donald Trump adalah sebuah keputusan yang egois, karena dia tidak mengindahkan opini dunia, termasuk resolusi DK PBB saat membuat keputusan itu.
"Ini adalah negara adikuasa yang harus terlebih dahulu dan terutama membela hukum internasional, negara adikuasa yang harus melindungi resolusi DK PBB sebagai anggota tetap badan ini. Mereka harus mematuhi hukum internasional, tidak menyeka kaki mereka dengan itu," ungkapnya.
Haley sendiri keluar dari ruangan pertemuan DK PBB tidak lama setelah Mansour nanik ke podium dan mulai menyampaikan kekesalan mengenai keputusan AS memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Credit sindonews.com