Polisi Israel menyasar demonstran yang memegang bendera Palestina.
CB,
GAZA -- Polisi Israel menyasar warga Palestina yang memegang bendera
pada saat demonstrasi memrotes pemindahan Kedutaan Besar AS ke
Yerusalem. Mereka merebut dan merobek bendera tersebut. Hal itu disebut
menjadi awal pecahnya bentrokan antara polisi Israel dan massa
demonstrasi Palestina.
Saat melakukan aksinya, para
pengunjuk rasa menarik bendera Palestina dan melambaikan tangan mereka.
Hanya butuh beberapa menit, polisi menyerbu ke kerumunan demonstran dan
merobek bendera tersebut.
"Mereka datang masuk (ke kerumunan demonstran) seperti banteng
yang melihat bendera merah," kata seorang demonstran seperti yang
dilansir di
Hareetz, Kamis (17/5).
Dalam
prosesnya, aksi yang dimulai dengan demonstrasi damai berubah menjadi
pertikaian antara pasukan Israel dan demonstran. Aksi berakhir dengan
kekerasan di mana pasukan Israel mendorong dan akhirnya membubarkan para
demonstran.
"Polisi menjadi gila," kata anggota Knesset dari koalisi Joint List, Aida Touma-Sliman.
Aida
menceritakan, tidak satupun dari demonstran yang menyerang pasukan
Israel. Tentara tersebut langsung menyerang para demonstran saat melihat
tanda dengan bendera Palestina.
"Seolah-olah mereka terlihat, saya tidak tahu apa dan mulai memukul," ujarnya.
Berkenaan
dengan demonstrasi minggu ini di dekat kedutaan AS di Yerusalem, Polisi
Israel mengatakan bahwa mereka mengizinkan dilakukanya aksi protes.
Namun, mereka mengklaim bahwa para demonstran sengaja melakukan
provokasi hingga kekerasan pecah.
"Pada tahap
tertentu, di luar pengibaran bendera, ada imbauan hasutan, manifestasi
kekerasan terhadap polisi, dan provokasi yang disengaja yang bertujuan
mengganggu ketertiban umum yang melanggar hukum dan kondisi yang
disepakati untuk demonstrasi," kata polisi dalam pernyataannya.
Aksi
protes saat diresmikannya pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat
(AS) untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, Senin (14/5) lalu.
Kementerian kesehatan Palestina mengungkapkan korban meninggal dalam
aksi protes sebanyak 58 orang.
Lebih dari 2.700
demonstran Palestina terluka di sepanjang pagar perbatasan dengan Gaza.
Setidaknya 1.350 orang yang terluka karena tembakan. Protes massal itu
dimulai pada 30 Maret dan telah menyebabkan puluhan orang tewas.