Abbas dituding memicu rasa kebencian terhadap orang Yahudi dan Israel.
CB,
TEL AVIV -- Para pejabat AS dan Israel mengatakan Presiden Palestina
Mahmoud Abbas telah menyebarkan sikap antisemitisme. Juru bicara
Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon menuduh Abbas telah
memicu rasa kebencian terhadap orang-orang Yahudi dan Israel.
Dalam pidatonya di pertemuan Dewan Nasional Palestina pada Senin
(1/5), Abbas mengatakan hubungan Yahudi dengan perbankan telah
menyebabkan pembantaian kaum Yahudi itu sendiri. "Dari abad ke-11 hingga
Holocaust yang terjadi di Jerman, orang-orang Yahudi yang pindah ke
Eropa barat dan timur menjadi sasaran pembantaian setiap 10 hingga 15
tahun. Tetapi mengapa hal ini terjadi? Mereka mengatakan, 'ini karena
kami orang Yahudi'," kata Abbas, di hadapan ratusan delegasi.
Dia
kemudian mengutip tiga buku yang ditulis oleh orang Yahudi sebagai
bukti bahwa pembantaian terhadap Yahudi bukan karena agama mereka,
melainkan karena fungsi sosial mereka. Abbas mengatakan, fungsi sosial
itu terkait dengan bank dan bunga. Ia membandingkannya dengan Yahudi di
negara-negara Arab, yang dia katakan tidak mengalami penganiayaan
serupa.
Duta Besar AS untuk Israel David Friedman
mengatakan, Abbas telah mencapai titik terendah baru dengan
menghubungkan penyebab pembantaian orang-orang Yahudi selama
bertahun-tahun dengan perilaku sosial mereka terkait dengan bunga dan
bank. "Untuk semua orang yang berpikir Israel tidak memiliki alasan
untuk membangun perdamaian, coba pikir lagi," ujar Friedman, dikutip
The Guardian.
Sementara
utusan Presiden AS Donald Trump, Jason Greenblatt, mengatakan
perdamaian tidak dapat dibangun di atas landasan antisemitisme. Menurut
Greenblatt, komentar Abbas sangat disayangkan, sangat menyedihkan, dan
sangat mengecewakan.
Perselisihan antara Israel dan
Palestina terjadi ketika AS memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar
AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah itu, yang
dijadwalkan akan dilakukan pada 14 Mei, yang kemudian memicu protes
besar dari warga Palestina, yang menganggap Yerusalem timur sebagai ibu
kota mereka.