Kamis, 12 April 2018

Rusia Merespons Seketika jika Pasukannya di Suriah Diserang AS


Rusia Merespons Seketika jika Pasukannya di Suriah Diserang AS
Pesawat-pesawat jet tempur Rusia yang beroperasi di pangkalan udara Khmeimim, Suriah. Foto/Sputnik/Maksim Blinov


MOSKOW - Deputi Pertama Komite Pertahanan Majelis Tinggi Rusia, Yevgeny Serebrennikov, pada Rabu (11/4/2018) memastikan bahwa militer negaranya akan merespons seketika jika pasukan Moskow di Suriah terkena serangan udara Amerika Serikat (AS).

Pangkalan udara Khmeimim dan pangkalan angkatan laut Tartus yang menjadi rumah bagi tentara Rusia saat berada di bawah perlindungan ketat. Kondisi ini terjadi setelah AS mengancam akan menyerang rezim Suriah atas tuduhan melakukan serangan senjata kimia di Douma, Ghouta timur.

"Seperti yang telah ditunjukkan oleh Kementerian Pertahanan, pangkalan militer Rusia di Kmeymim dan Tartus berada di bawah perlindungan kuat. Pada saat yang sama, kami berharap bahwa dalam hal serangan AS, kehidupan prajurit kami tidak akan berada dalam bahaya," kata Serebrennikov.

Saya pikir bahwa AS memahami ini dan tidak akan mengizinkan (serangan), karena jika tidak, tanggapan Rusia akan seketika, seperti yang dikatakan Kepala Staf Umum Rusia," ujar Serebrennikov, seperti dikutip Sputnik.

Jawaban pejabat Moskow ini senada dengan argumen analis keamanan dari Fox News, Walid Phares. Menurutnya, Moskow akan merepons jika Washington nekat menyerang rezim Assad. Kondisi seperti itu bisa berpotensi pada konfrontasi langsung antara AS dan Rusia.

"Ya lihat, Rusia saat ini lebih kuat di Suriah daripada setahun lalu dan tentu saja enam tahun yang lalu," katanya.

"Jadi mereka mencoba mengatakan kepada kami dan mitra kami bahwa akan ada tanggapan langsung oleh Rusia atau seperti biasanya, tugas Iran untuk melakukannya," katanya.

"Bagi kami, bagi AS, sangat penting bahwa kita mulai dengan hal yang benar untuk dilakukan dan meminta komunitas intelijen untuk memiliki laporan rinci tentang serangan kimia ini sehingga kita dapat membawanya ke Dewan Keamanan PBB dan kemudian menyerahkan kepada dunia dan beri tahu mereka 'itu memang terjadi'," ujarnya.


Menurutnya, Rusia yang memiliki hak veto dapat melindungi sekutunya dari AS dan koalisinya.

"Kami tidak ingin melibatkan Rusia secara langsung karena dengan aturan keterlibatan dari setiap negara yang memiliki militer, jika Anda menyerang militer mereka, mereka akan merespons," ujar Phares memperingatkan pemerintah AS.

"Jika Anda menyerang sekutu mereka, rezim Suriah atau Iran atau Hizbullah, apa yang mungkin mereka lakukan adalah meminta sekutunya untuk menyerang sekutu kami." 




Credit  sindonews.com