Kigali, Rwanda (CB) - Lebih dari 200 jasad manusia
dikeluarkan dari satu kuburan massal korban genosida Rwanda tahun 1994
di ibu kota Rwanda, Kigali, menurut perhimpunan penyintas Ibuka pada
Selasa (24/4).
Sisa jasad yang pekan lalu dikeluarkan dari kuburan massal sedalam 30 meter di Sektor Rusoro, Distrik Gasabo, tersebut disimpan di ruangan sebelum pemakaman yang layak, kata Theogene Kabagambire, Kepala Ibuka di Distrik Gasabo.
Tiga lagi kuburan massal belum digali di permukiman di daerah yang sama, kata Kagambire kepada media.
"Saya tidak mengerti mengapa diperlukan waktu lebih dari dua dasawarsa untuk menemukan kuburan massal ini," kata seorang penyintas, sebagaimana dikutip Xinhua. "Ini benar-benar berat, sebab orang telah tinggal di daerah ini."
Pada 6 April 1994, presiden Rwanda saat itu Juvenal Habyarimana meninggal dunia dalam satu kecelakaan pesawat, dan dengan cepat memicu pemusnahan suku selama tiga bulan. Genosida suku Tutsi 1994 merenggut lebih dari satu juta jiwa, terutama warga Tutsi dan Hutu moderat.
Kabagambire memperkirakan 3.000 korban genosida dari daerah sekitar mungkin telah ditimbun di kuburan massal yang ditemukan.
Sisa jasad yang pekan lalu dikeluarkan dari kuburan massal sedalam 30 meter di Sektor Rusoro, Distrik Gasabo, tersebut disimpan di ruangan sebelum pemakaman yang layak, kata Theogene Kabagambire, Kepala Ibuka di Distrik Gasabo.
Tiga lagi kuburan massal belum digali di permukiman di daerah yang sama, kata Kagambire kepada media.
"Saya tidak mengerti mengapa diperlukan waktu lebih dari dua dasawarsa untuk menemukan kuburan massal ini," kata seorang penyintas, sebagaimana dikutip Xinhua. "Ini benar-benar berat, sebab orang telah tinggal di daerah ini."
Pada 6 April 1994, presiden Rwanda saat itu Juvenal Habyarimana meninggal dunia dalam satu kecelakaan pesawat, dan dengan cepat memicu pemusnahan suku selama tiga bulan. Genosida suku Tutsi 1994 merenggut lebih dari satu juta jiwa, terutama warga Tutsi dan Hutu moderat.
Kabagambire memperkirakan 3.000 korban genosida dari daerah sekitar mungkin telah ditimbun di kuburan massal yang ditemukan.
Credit antaranews.com