Senin, 12 Maret 2018

Putin: Bisa Jadi Yahudi Dalang Intervensi Pemilu AS


Putin: Bisa Jadi Yahudi Dalang Intervensi Pemilu AS
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Istimewa


MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menyebut orang Yahudi dan minoritas lainnya di Rusia berada di belakang campur tangan pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Rusia selama ini kerap disebut-sebut ikut campur dalam pemilu presiden AS yang dimenangkan oleh Donald Trump.

"Mungkin mereka bahkan bukan orang Rusia. Mungkin mereka orang Ukraina, Tatar, Yahudi, hanya dengan kewarganegaraan Rusia. Bahkan itu perlu diperiksa," kata Putin kepada NBC seperti dikutip dari Independent, Minggu (11/3/2018).

CIA menyimpulkan bahwa Moskow mencampuri pemilihan presiden pada 2016 dengan membocorkan komunikasi Partai Demokrat yang dibajak dan membanjiri media sosial dengan informasi yang keliru.

Bulan lalu, FBI mendakwa 13 orang Rusia dan tiga perusahaan atas perannya apa yang diklaim sebagai aksi perang siber yang berbasis di kota Rusia St. Petersburg.

Tapi Putin mengatakan bahwa ia "tidak peduli" jika mereka orang Rusia.

"Memang kenapa kalau mereka orang Rusia? Ada 146 juta orang Rusia. Terus?" katanya.

"Mereka tidak mewakili kepentingan negara Rusia. Mungkin mereka memiliki kewarganegaraan ganda. Atau mungkin Green Card. Mungkin orang Amerika yang membayar mereka untuk pekerjaan ini. Bagaimana Anda tahu? Saya tidak tahu," imbuhnya.

Putin mengatakan bahwa bahkan jika penyelidikan FBI menemukan bahwa warga negara Rusia dan perusahaan-perusahaan tersebut bersalah karena ikut campur dalam pemilihan di AS, hal itu mungkin tidak berarti sebuah kejahatan di Rusia.

"Kami di Rusia tidak dapat mengadili siapapun selama mereka tidak melanggar hukum Rusia. Beri kami permintaan resmi. Dan kita akan melihatnya," katanya.

Presiden AS Donald Trump sendiri telah menolak klaim bahwa kampanyenya berkolusi dengan Moskow, dan menambahkan bahwa jika hal itu tidak menimbulkan kejahatan.





Credit  sindonews.com