Senin, 12 Maret 2018

Turki Janji Balas AS jika Kena Sanksi Gara-gara Beli S-400 Rusia



Turki Janji Balas AS jika Kena Sanksi Gara-gara Beli S-400 Rusia
Sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf andalan militer Rusia. Foto/Sputnik/Alexey Malgavko


ANKARA - Pemerintah Turki berjanji akan membalas Amerika Serikat (AS) jika menjatuhkan sanksi terkait keputusan Ankara yang membeli sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. Reaksi Turki ini disampaikan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

”Jika (Amerika Serikat) ingin menghukum Turki dengan sanksi, Turki akan bereaksi dengan cara lain, tidak seperti Rusia atau negara lainnya. Kami akan merespons Anda sehingga tidak dapat mengancam kami,” ujar Cavusoglu.

“Amerika Serikat mengancam banyak negara dengan mengatakan; 'Jangan membeli gas dari satu atau negara lain’.  Itu tidak berhasil,” lanjut Cavusoglu kepada Zeit Online, yang dilansir Minggu (11/3/2018).

Diplomat Ankara ini mengatakan, Turki bersama dengan Rusia telah mencapai kemajuan nyata dalam penyelesaian konflik Suriah.

”Dalam satu setengah tahun, kita bersama-sama dengan Rusia mencapai kemajuan dalam memastikan rezim melakukan gencatan senjata dan (penciptaan) zona de-eskalasi untuk menemukan solusi politik (dari konflik Suriah),” imbuh Cavusoglu.

Cavusoglu mengungkapkan harapan bahwa Rusia dan Iran akan mengakhiri pelanggaran terhadap kesepakatan yang dicapai di Astana dan Sochi.

Awal pekan ini, Kepala Komando Tertinggi AS-Eropa Curtis Scaparrotti mengatakan bahwa Amerika Serikat berharap Turki akan mengubah keputusannya terkait pembelian sistem rudal S-400 Rusia. Dia  memperingatkan bahwa Ankara mungkin akan menghadapi konsekuensi atas tindakan tersebut.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam AS yang sudah mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Ankara lantaran membeli sistem rudal canggih Rusia.

”Biarkan mereka yang mengkritik kita karena membeli S-400 untuk melawan terorisme dengan melihat diri mereka sendiri. Mengapa mereka diam tentang S-300 yang dimiliki Yunani? Dan mereka mengatakan kepada kita bahwa ini adalah langkah yang salah. Aliansi macam apa, jenis solidaritas apa ini? (Aliansi) ini akan terbang, tapi tidak dengan kami,” kata Erdogan.

Pada bulan Desember lalu, Rusia dan Turki menandatangani sebuah  kesepakatan bahwa Moskow akan memasok sistem rudal pertahanan udara S-400 kepada Ankara.

Sistem rudal mutakhir Rusia itu telah memikat sejumlah negara setelah dikerahkan di Suriah. S-400 dapat membawa tiga jenis rudal yang berbeda yang mampu menghancurkan sasaran udara pada jarak pendek hingga jarak sangat jauh. Senjata ini dirancang untuk melacak dan menghancurkan berbagai jenis target udara, dari pesawat pengintai hingga rudal balistik. 




Credit  sindonews.com