Lepasnya kota suci menyimpan kesedihan mendalam di kalangan warga
Yerusalem. Termasuk, prajurit terakhir yang menjaga masjid suci.
Awalnya, prajurit yang bernama Kopral Hasan tersebut dikira orang gila.
Prajurit dari batalyon ke-36 ini diketahui pemandu wisata sering berdiri
di puncak tangga Masjid al-Aqsha.
Seperti dilansir worldbulletin, Jumat (15/9), ia masih setia menunggu selama 57 tahun. Kopral Hasan meminta bantuan untuk menemui Komandanya, yaitu Kapten Musa di Tokat Sanjak. “Cium tangannya untukku dan katakan padanya, Kopral Hasan dari Provinsi Iğdır tim ke-11 senapan mesin masih ada di pos yang anda perintahkan," kata dia.
Setelah beberapa tahun kemudian, Panglima Angkatan Darat memutuskan untuk memanggil Ilhan Bardakci seorang sejarahwan untuk membantu menemukan prajurit mulia tersebut ketika mengetahui kejadian ini di televisi pemerintah Turki.
Seperti dilansir worldbulletin, Jumat (15/9), ia masih setia menunggu selama 57 tahun. Kopral Hasan meminta bantuan untuk menemui Komandanya, yaitu Kapten Musa di Tokat Sanjak. “Cium tangannya untukku dan katakan padanya, Kopral Hasan dari Provinsi Iğdır tim ke-11 senapan mesin masih ada di pos yang anda perintahkan," kata dia.
Setelah beberapa tahun kemudian, Panglima Angkatan Darat memutuskan untuk memanggil Ilhan Bardakci seorang sejarahwan untuk membantu menemukan prajurit mulia tersebut ketika mengetahui kejadian ini di televisi pemerintah Turki.
Credit REPUBLIKA.CO.ID