Jumat, 02 Desember 2016

Erdogan Tarik Komentar Penggulingan Assad usai Ditelepon Putin


 
Erdogan Tarik Komentar Penggulingan Assad usai Ditelepon Putin
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menarik komentar soal tujuan tentara Turki di Suriah untuk menggulingan rezim pemerintah Bashar al-Assad. Foto / REUTERS / Murat Cetinmuhurdar
 
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menarik komentarnya yang menyebut operasi militer Turki di Suriah utara untuk menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad. Erdogan membuat komentar klarifikasi setelah ditelepon Presiden Rusia Vladimir Putin yang meminta penjelasan atas komentar kontroversialnya itu.

Dalam komentar terbaru, Erdogan mengatakan bahwa operasi militer Turki di Suriah utara tidak menargetkan negara atau individu, dan hanya ditujukan pada kelompok-kelompok teroris. Padahal, pada Selasa lalu Erdogan blakblakan menyebut tentara Turki masuk ke Suriah untuk mengakhiri rezim Assad yang dia anggap kejam.

”Tujuan dari 'Efrat Shield Operation' (di Suriah utara) tidak (ditargetkan) pada negara atau individu, tetapi hanya untuk organisasi teroris,” kata Erdogan pada Kamis, seperti dikutip dari Hurryiet Daily News, Jumat (2/12/2016).

”Tidak ada yang harus meragukan masalah ini bahwa kami telah mengucapkan berulang-ulang, dan tidak ada yang harus mengomentarinya dengan cara lain atau mencoba untuk menggagalkan itu,” imbuh Erdogan.

 

Menurut ajudan Kremlin, Yury Ushakov, Erdogan telah memberi penjelasan soal komentarnya tentang penggulingan Assad ketika berbicara melalui telepon dengan Presiden Putin.

”Saya hanya bisa mengatakan bahwa percakapan telepon antara Presiden kami dan Erdogan berlangsung kemarin, dan topik (kehadiran tentara Turki di Suriah) dibahas. Ya, dia (Erdogan) memberi penjelasan,” kata Ushakov kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa operasi Ankara di Suriah memang bertujuan untuk memerangi ISIS dan kelompok teroris lainnya.

”Saat ini, dalam rangka operasi 'Efrat Shield’ kami secara khusus bekerja sama dengan mitra dan sekutu kami. Tujuan kami adalah untuk membersihkan Suriah dari teroris Daesh (ISIS)  dan dari teroris Al-Nusra,” kata Cavusoglu, yang berbicara pada sebuah konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.


Credit  sindonews.com



Cari Penjelasan Soal Assad, Putin Telepon Erdogan

Cari Penjelasan Soal Assad, Putin Telepon Erdogan
Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali melakukan komunikasi dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan. terkait Bashar al-Assad. Foto/Istimewa
 
MOSKOW - Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali melakukan komunikasi dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan. Komunikasi ini terkait dengan pernyataan Erdogan soal operasi Turki di Suriah.

"Presiden Turki Tayyip Erdogan menjelaskan komentarnya tentang rencana untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam panggilan telepon dengan Presiden Vladimir Putin," kata Ushakov, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/12).

Namun sayangnya, saat diminta keterangan lebih lanjut penjelasan seperti apa yang disampaikan oleh Erdogan, Ushakov menyatakan tidak bisa memberikan rincian mengenai pembicaraan tersebut.

Pada hari Selasa, Erdogan mengatakan, Turki meluncurkan operasi militer bernama ”Efrat Shield” di Suriah pada tanggal 24 Agustus yang tujuannya untuk menggulingkan Presiden Suriah.

”Kami memasuki (Suriah) untuk mengakhiri kekuasaan tiran al-Assad yang meneror dengan teror negara. (Kami tidak memasukkan tentara) untuk alasan lain,” kata Erdogan dalam sebuah acara di Istanbul. 


Credit  sindonews.com