Kamis, 16 Juni 2016

Armada Laut China Buntuti Kapal Induk Amerika di Pasifik

 
Armada Laut China Buntuti Kapal Induk Amerika di Pasifik  
John C. Stennis, kapal induk AS dengan berat 100 ribu ton dan membawa sejumlah jet tempur F-18, bergabung dengan sembilan kapal induk Jepang dan frigat India di lepas pantai pulau Okinawa, Jepang. (Ron Reeves via Wikimedia CC-PD-Mark)
 
Jakarta, CB -- Sebuah kapal pengintai China membayangi kapal induk Amerika Serikat, John C. Stennis, di perairan Pasifik Barat, yang tengah meluncurkan latihan militer dengan kapal perang Jepang dan India.

Latihan bersama dan unjuk kekuataan di laut ini digelar menyusul kekhawatiran AS dan Jepang akan sikap China yang terus memperluas pengaruhnya ke perairan Pasifik Barat, melalui pengerahan kapal selam dan kapal permukaan, guna memperkuat klaimnya di Laut China Selatan.

Dilaporkan Reuters pada Rabu (15/6), Beijing menilai bahwa akses ke Samudera Pasifik sangat penting, baik sebagai jalur suplai ke seluruh lautan di dunia maupun untuk proyeksi kekuatan angkatan laut.

Stennis, kapal induk AS dengan berat 100 ribu ton dan membawa sejumlah jet tempur F-18, bergabung dengan sembilan kapal angkatan laut lainnya, termasuk kapal induk Jepang yang membawa beberapa helikopter dan frigat India di lepas pantai pulau Okinawa, Jepang.

Dalam latihan militer yang disebut Malabar itu, sejumlah pesawat patroli yang diluncurkan dari berbagai pangkalan udara Jepang juga turut berpartisipasi.

Pejabat Pasukan Pertahanan Maritim memaparkan bahwa kapal induk Stennis akan berlayar terpisah dari kapal lain, dan bertindak sebagai "umpan" untuk membuat kapal pengintai China menjauh dari latihan militer yang akan berlangsung selama delapan hari. Stennis sebenarnya sudah dibayangi oleh kapal China sejak berpatroli di Laut China Selatan.

Akses China ke kawasan Pasifik Barat dibatasi oleh sekitar 200 pulau yang membentang dari daratan utama Jepang hingga ke Laut China Timur, sekitar 100 kilometer dari Taiwan. Jepang memperkuat sejumlah pulau itu dengan stasiun radar dan rudal antikapal.

Dengan bergabung dalam latihan militer ini, Jepang memperdalam aliansi yang diharapkan mampu untuk meredam kekuatan China di kawasan yang terus berkembang.

Ketegangan antara Beijing dan Tokyo baru-baru ini meningkat setelah sebuah kapal perang China untuk pertama kalinya berlayar memasuki perairan Jepang di dekat kepulauan yang dipersengketakan di Laut China Timur.

Kepulauan sengketa, yang dikenal dengan nama Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, membentang sepanjang 220 km sebelah timur laut dari Taiwan.

Khawatir akan sejumlah tindakan maritim China di kawasan itu, Angkatan Laut Armada Ketiga AS berencana mengirim lebih banyak kapal ke wilayah Asia Timur untuk bekerja sama dengan Armada Ketujuh asal Jepang.

Sementara bagi India, latihan militer ini merupakan kesempatan untuk unjuk kekuatan di dekat pesisir timur China dan sinyal atas ketidaksenangannya terhadap peningkatan aktivitas angkatan laut China di Samudera Hindia.

India juga mengirimkan empat kapal angkatan lautnya yang melintasi Laut China Selatan dan berhenti di Filipina dan Vietnam, dalam perjalanan menuju kawasan tempat latihan militer itu digelar.



Credit  CNN Indonesia