Rabu, 07 Januari 2015
Anggaran Relokasi Pangkalan Udara AS di Futenma Jepang 150 Miliar Yen
Markas pangkalan angkatan udara Amerika Serikat di Futenma Okinawa, Jepang.
CB, TOKYO - Anggaran relokasi pangkalan udara militer Amerika Serikat di Futenma Okinawa ke luar wilayah itu membengkak menjadi 150 miliar yen dan tanggal 14 Januari 2015 dan akan diputuskan dalam rapat di pemerintahan Jepang. Demikian ungkap koran Mainichi Shimbun, Rabu (7/1/2015). Gubernur Okinawa yang baru terpilih November tahun lalu, Onaga Yushi--didukung kuat oleh Partai Komunis Jepang--menentang pangkalan Amerika Serikat di Okinawa. Hal ini semakin menyulitkan pemerintahan pusat untuk relokasi pangkalan militer Amerika yang ada di Okinawa.
Di sisi lain, anggaran promosi Okinawa pada tahun 2003 tercatat 379,4 miliar yen dan diperkirakan kuat akan terus berkurang.
Pada rencana awal pemerintah Jepang mencadangkan 5,3 miliar yen untuk relokasi tersebut. Lalu Juli 2014 naik menjadi 14,2 miliar yen. Kemudian muncul anggaran tambahan 54,5 miliar yen, dan tahun ini bertambah lagi anggaran relokasi dengan 74 miliar yen, sehingga total keseluruhan menjadi sekitar 150 miliar yen.
"Anggaran Okinawa terkait di masa depan, akan bergeser ke basis-basis yang terkait dari hal promosi ke hal-hal misalnya terkait pengadaan sistem keamanan pemerintah di Okinawa," papar sumber Tribunnews.com pagi ini di pemerintahan Jepang.
Pemerintahan PM Jepang Shinzo Abe di masa lalu dengan mantan Gubernur Nakai Masahiro telah berjanji untuk mengamankan anggaran hingga sekitar 300 miliar yen bagi Okinawa.
Yoshihide Suga Sekretaris Kabinet Sementara mengungkapkan untuk mempertahankan tingkat ini bahkan setelah pemilihan gubernur sebagai "janji pemerintah".
Pangkalan udara Militer AS Futenma Air Station di Perfektur Okinawa Kota Ginowan merupakan pangkalan udara yang dianggap masyarakat setempat mengganggu ketenangan masyarakat sekitarnya dengan kesibukan pesawat militer dan operasinya di tengah kota itu.
Akhirnya upaya relokasi diumumkan pada tahun 1996. Pada tahun 2006 diputuskan untuk pindah ke daerah pesisir Nago Henoko. Administrasi Abe mempromosikan Henoko sebagai tempat relokasi dari sudut pandang memperkuat aliansi Jepang-AS. Menanggapi itu mantan Gubernur Okinawa Nakai Masahiro telah menyetujui sampai akhir tahun 2013.
Opini publik tetap menolak relokasi tersebut. Lalu pada bulan November 2014 gubernur baru yang didukung kuat partai Komunis Jepang, Onaga Takeshi berhasil menang dalam pemilu dan menentang relokasi tersebut karena masih di dalam Perfektur Okinawa. Kini upaya pemerintah pusat Jepang di Tokyo akan lebih sulit lagi dalam negosiasi dengan pemda Okinawa di masa depan.
Credit TRIBUNNEWS.COM